"Seseorang yang menjaga jarak dari kita, bisa dipastikan ada apa-apa"
♡♡♡
Seminggu full, Moza sama sekali jarang mendapat balasan pesan dari Rella. Ia bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan Rella. Rella masih sangat tertutup untuknya. Ia harus memperbaiki hal itu. Namun, untuk kali ini dia fokus pada Ukk nya dulu.
"Mungkin Rella juga mau fokus pada UKK nya kali ya" batin Moza melihati pesan yang sama sekali belum dibalas Rella dari pagi.
♡♡♡
Di Kamar Rella memegang ponselnya sambil melihat-lihat akun Instagram yang kini tengah menjadi sorotan matanya. Akun Instagram Naswa. Lalu, tak lama setelah itu. Ada notif story dari Naswa.
Di dalam story Instagram itu terdapat foto Moza yang tengah menjawab soal dari buku paket Matematika. Tanpa memperlihatkan bersama Avin ataupun Rasya disampingnya.
Ia hanya fokus memperlihatkan sisi Moza yang tengah belajar bersamanya. Rasa ke iriannya kini muncul lagi.
"Kenapa gue milih IPS sih? Kenapa ga IPA aja, biar bisa belajar bareng sama Moza. Dia kan pinter" keluhnya
Ia membuka kembali chat terakhir dari Moza yang dikirimkan tadi pagi. Hanya ucapan selamat belajar menempuh UKK besok senin. Dilengkapi dengan stiker-stiker alanya.
Rella pun menjawab dengan ucapan yang sama.
"Semangat juga"
♡♡♡
Sedangkan mereka berempat kini tengah memasak mi instan bersama. Saat Naswa kembali di ruang tamu tempat mereka belajar bersama. Ia melihat notif pesan di ponsel Moza.
Ia membuka chat itu. Untung saja, Naswa tau kata sandi Moza ialah tanggal jadian mereka. Kemudian Naswa membalas chat itu dengan rencana dadakan yang terlintas muncul diotaknya. Dia menyamakan bahasa-bahasa yang selalu dipakai Moza saat ngechat Rella.
"Rel, kalau lo memang mau menghindar dari gue, gapapa. Its okay. Kalau emang lo inginnya kita udahan ya gapapa, atau kalau emang lo takut buat bilang, gue aja yang bilang. Kita udahan yaa. Makasih dan maaf atas semuanya. See you Rella"
Setelah pesan itu berhasil terkirim, Rella menghapus dua pesan tadi. Agar terlihat seperti tidak terjadi apa-apa. Ia meletakkan ponsel Moza kembali. Dia kembali bergabung di dapur dan membuat mi instan bersama.
Sementara Rella yang baru saja dari kamar mandi, ia mendapati balasan dari Moza. Ia pun membacanya.
Tangisnya kembali bercucuran membaca pesan itu.
"Tersudahi dengan gitu aja?" Batin Rella terisak
Ia juga tidak bisa berkata apa-apa lagi. Semua sudah selesai. Baginya. Tidak untuk Moza yang kini dengan tawanya tengah menikmati mie instan dengan Avin dan Rasya.
Hancur sudah harapan Rella saat itu juga. Mau bagaimana pun juga, ini murni kesalahannya. Kenapa dia menjauh. Kenapa dia tidak menjawab telfon dan chat dari Moza. Ini semua karena ego nya.
Ego untuk kekeh menjaga jarak dari Moza. Seorang Moza tidak bisa diajak bercanda sedikitpun. Meskipun ia sukanya bercanda.
Ia teringat semuanya. Awal mula ia mengenal Moza. Itu juga karena belas kasihan. Atau semua ini memang hanya belas kasihan saja.
Semua sudah terjadi, dan Rella tidak bisa melakukan apa-apa lagi.
Dia juga tidak bisa cerita ke Nata sedikitpun. Karena ia merasa ini memang salahnya. Apakah semua bisa dikembalikan? Mungkin sudah tidak. Nethinknya.
♡♡♡
Ulangan Kenaikan Kelas pun tiba. Mereka sibuk mengerjakan dengan tenang, dan belajar seusai pulang sekolah. Hingga akhirnya satu Minggu itu selesai. Kini hanya tinggal menunggu rapot dibagikan.
Kelas meeting diadakan. Lomba antar kelas yang di panitia i oleh OSIS.
Banyak lomba yang diselenggarakan. Ada tarik tambang, estafet sarung, estafet belut, ambil bola bekel dari tepung, memasukkan pensil dari botol dan lain sebagainya.
Rella dengan Nata bersemangat saat kini melawan kelas Moza. Manik mata mereka bertemu dan memandang satu sama lain. Rella kemudian acuh menoleh dari tatapan Moza dari seberang. Moza heran, kenapa sudah UKK masih menjauh saja.
Setelah perlombaan selesai yang dimenangkan oleh kelasnya Zola, Moza menghampiri Rella. Ia menghampiri Rella yang masih tertawa riang bersama teman sekelasnya.
"Ikut gue" ucap Moza menarik tangan Rella.
"Ga" Rella melepaskan tangan Moza kasar
Moza berbalik menghadapnya. Ia terkejut, kenapa dengan ini anak.
"Lo kenapa? Kenapa tingkag lo berubah dingin gini ke gue. Gue mau bicara empat mata sama lo"
"Gaada yang perlu dibicarakan" jawab Rella ketus, ia lalu berjalan meninggalkan Moza di tempat.
Moza menghampirinya kembali lalu menarik tangan Rella paksa. Rella tidak bisa melepaskan genggaman tangan Moza yang begitu erat. Ia hanya pasrah mengikuti kemana ia dibawa Moza untuk bicara.
Tibalah mereka berdua di auditorium yang kini sepi.
"Za, lo ngapain sih bawa gue ke sini?" Teriak Rella
Moza terkejut dengan perubahan Rella yang begitu pesat ini.
"Lo kenapa menjauh sama gue?" Tanya Moza
"Gue ga menjauh dari Lo" jawabnya apa adanya
"La terus ini apa?" Tanya Moza
"Lo pikun atau gimana sih Za, ya terserah gue dong. Gue bukan menjauh dari lo. Tapi menjaga jarak dari Lo. Kita kan sudah mantan" jawab Rella
"Hah? Mantan? Kapan kita putus?" Tanya Moza yang kini bingung mendapati jawaban dari Rella
"Seminggu sebelum UKK"
♡♡♡
See U Mozzarella lovers💖
To Be Continued~📸
Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗
Because he melts more when you approach🌃👑
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA
Teen FictionTerlalu manis saat meleleh Terlalu nikmat untuk dinikmati sendiri. Karna dia, hanya milikku❤