"Rumah ialah tempat teraman bagi kita yang tersesat dalam rencana jahatnya"
♡♡♡
Reruntuhan daun-daun yang terjatuh saksinya. Saksi mereka kini yang memanfaatkan suasana tegang menjadi romantis.
Mereka membuka matanya kembali.
Zola tersenyum lalu menggandeng tangan Nata. Mereka berjalan keluar dari gubuk itu.Tidak ada orang yang menghampiri mereka dari semalam. Sepertinya Nata memang sengaja diculik agar Zola terpisah olehnya.
"Siapa dalang dari semua ini?" Tanya Nata
"Gatau, nanti kejawab sendiri" tukasnya lirih
"Kita berasa Jogging lagi ga sih?" Tanya Nata dengan tawanya
"Iyaa ya, eh lo tau jalan hutan ini emang?" Tanya Zola
"Tahu, jalannya simple kok ga rumit-rumit banget" jawab Nata dengan pedenya
"Yaudah tuntun gue, gue nyasar muter-muter dari semalam ga ketemu-ketemu, hingga akhirnya gue nemuin nih hp Lo" ucap Zola sambil memberikan ponsel itu kembali pada pemiliknya.
"Wah thanks"
Mereka sambil jalan menuju tempat pulang.
"Itu gimana sih ceritanya kok lo bisa berada disana?" Tanya Zola
"Waktu lo udah tidur pulas, di semak-semak tuh ada orang yang kayaknya ngintai kita. Gue samperin deh kesana. Gaada orang. Eh malah tiba-tiba gue dipukul kenceng, gatau pake apa pokoknya sampai gue pingsan. Bangun-bangun udah malem aja dan letaknya digubuk itu" ucap Nata menceritakan semuanya
"Berarti yang nyulik lo kemungkinan cowok, ga mungkin lah kalau cewek bisa gendong lo sampek gubuk sana. Jauh banget juga" ucap Zola
"Nah itu, dan cowoknya gamungkin yang biasa-biasa aja. Mesti emang orang suruhan deh" ucap Nata
"Semoga aja dalangnya ketahuan siapa. Bakal gue abisin kalau dia memang cowok" ucap Zola sambil menggeram tangannya
"Kalau pelakunya cewek?" Tanya Nata
"Nahh ituu.. gatau, hehe" kekeh Zola
Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Nata. Hingga sampailah sudah mereka berdua didepan rumah Nata.
"Gue langsung pulang aja ya, pasti Moza udah ngamuk-ngamuk nih" kekeh Zola pamit
"Sorry ya malah bikin lo celaka gitu" ucap Nata merasa bersalah
"Iyaa gapapa, bye Nat"
Zola pulang dengan mobilnya. Menuju ke rumah.
Di rumah, Moza udah stay dari belakang pintu depan rumah itu.
Zola masuk dan membuka pintu itu.Ia melihat Moza yang udah berdiri dengan tangan yang udah disikep depan dada.
"Baru balik Lo?! Kemana aja Lo?! Udah telfon ga diangkat, jam segini baru pulang! Itu namanya anak muda?" Tanya Moza memarahi habis-habisan
Ia mendisiplinkan rumah itu saat kedua orangtuanya berkerja. Otomatis dia juga bertanggungjawab menjaga adiknya.
"Santai aja Napa? Siapa juga yang main?" Jawab Zola enteng
Dia duduk dan menuangkan air minum di gelas lalu meminumnya. Bahkan habis beberapa gelas.
"Nata diculik, dan gue bantu nyari dia." Ucap Zola
"Hah?! Diculik? Kok bisa?" Tanya Moza
"Gatau, waktu gue lagi Jogging sama dia, gue ketiduran saking capenya. Nah pas itu tiba-tiba ada yang nyulik dia, dan bawa dia ke gubuk di tengah hutan. Gue nyariin dia ga ketemu-ketemu. Makanya sampai baju gue kumal kayak gini. Terus akhirnya gue nemu tuh gubuk, dan ada Nata juga terkunci disana" ucap Zola menceritakan kejadian itu panjang lebar.
"Jahat banget, Lo udah tau siapa pelakunya?" Tanya Moza
Zola bergeleng-geleng.
"Terus kenapa telfon lo ga nyambung?" Tanya Moza
"Tau sendiri kan, di hutan gaada sinyal" jawab Zola enteng
"Udahlah, gue mau makan, mandi terus tidorrr! Cape gue muter-muter di hutan rindang itu. Udah gaada yang nolongin, kesasar, balik-balik diomelin!" Lanjut Zola mengerucutkan bibirnya kesal dengan Moza.
"Yaudah sana, istirahat dikamar"
Zola pun langsung mandi, makan, dan terbang ke kamarnya. Alias tidur.
♡♡♡
Nata menceritakan semuanya ke Rella lewat telfon. Dia tidak habis pikir ada orang yang sengaja nyulik dia disaat dia sedang bersama Zola. Itu tandanya sang penculik benar-benar pintar dan licik.
Nata sudah mengunci pintu rumahnya biar aman. Dia juga mengunci pintu kamarnya biar makin aman.
Ia pun lanjut tidur setelah menceritakannya ke Rella.
Drrrt.. drrtt..
Tampak satu pesan yang kini muncul di ponsel Rella.
"Rel, buku gue kayaknya ga sengaja jatuh deh, saat kemarin dirumah Lo, coba cek in, ada ga?"
"Oke bentar"
Rella turun ke bawah dan mencari buku yang dimaksud Naswa.
Terlihat buku diary yang terjatuh di bawah meja Rella.
"Apa buku ini yang dimaksud Naswa?" Batin Rella
Karena kepo, dia sengaja membuka-buka isi buku yang tak lain adalah buku diary.
Ia mengenal tulisan ini. Ini tulisan Moza.
"Kenapa buku diary Moza ada di tangan Naswa?" Batin Rella heran
Ia kembali ke kamarnya dan membuka-buka isi buku itu. Ia mulai membacanya satu persatu dari awal hingga akhir.
Semua penuh terisi dengan kisah tentang Naswa. Ada juga dengan masalah keluarga.
"Kenapa tidak ada tanggal pembuatan?"
Rella mencari-cari sebuah tanggal yang tidak dilampirkan dalam isi diary itu.
♡♡♡
See U Mozzarella lovers💖
To Be Continued~📸
Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗
Because he melts more when you approach🌃👑
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA
Teen FictionTerlalu manis saat meleleh Terlalu nikmat untuk dinikmati sendiri. Karna dia, hanya milikku❤