11. She is back

48 12 0
                                    

"Kedatangannya membuat ia rapuh kembali"

♡♡♡

Bu Sasa datang memasuki kelas dan memulai hari dengan suasana yang asing.

“Pagi semua.. hari ini kelas kita kedatangan murid baru” ucap Bu Sasa mempersilahkan untuk pengenalan diri.

Kelas Moza kedatangan murid baru.
Moza yang bangunnya terlalu pagi, lanjut tidur dikelas.

Sesosok cewek itu datang memasuki kelas X IPA 4. Ia pun memperkenalkan namanya.

“Hai semuanya, kenalin. Namaku Naswa Maghfira, kalian bisa panggil aku Naswa. Senang berjumpa dengan kalian semua.” Ucap Naswa

Deg!

Nama itu terngiang jelas sampai telinga Moza. Moza bangun dan melihat sosok yang datang dengan nama yang tampak tidak asing baginya.

Sesosok Dewi telah datang kembali ke Bumi. Penampilannya berbanding terbalik dengan dia waktu SMP.

Dia kini tambah cantik seperti putri.
Saat Moza melihat Naswa didepan, Naswa juga menyadari bahwa itu Moza.

Manik mata mereka saling bertemu meskipun terhalang jauh jaraknya.

Moza yang pernah singgah dimasalalunya. Ia sangat terkejut.

“baik, Naswa, kamu duduk disamping Rasya ya, yang bangku kosong itu” Ucap Bu Sasa menunjuk arah bangku sebelah Rasya.

Naswa mengangguk lalu kemudian berjalan menghampiri bangkunya.
Saat berjalan, matanya tak lepas dari pandangannya Moza. Benar-benar kalut dalam suasana.

Naswa pun duduk.

“Baik, kalian belajar sendiri dulu ya, ibu ada rapat luar sekolah” ucap Bu Sasa meninggalkan tempat.

“Za, Lo kenapa nangis?” tanya Avin melihat Mata Moza meneteskan air matanya. Dan tatapannya yang tak lepas dari arah Naswa.

Rasya berbalik menghadap bangku Moza dan Avin.

"Engga" jawabnya mengelak

Moza langsung menghapus seka air mata itu lalu berdiri, dan berjalan keluar kelas.

“Za, Lo mau kemana?” teriak Avin

Moza pun keluar dari kelas dan entah menuju kemana.

“eh-eh kenalan dong, gue Rasya.”

“gue Avin, bagi nomornya dong, biar nanti kita masukin di grup kelas” ucap Avin

“oke..” senyum dia melelehkan semuanya.

Moza berlari menuju atap sekolah. Ia tetap kesana meski ada tanda dilarang masuk dan sudah dihalangi dengan tumpukan meja.

♡♡♡

Rella dan Zola mengembalikan peralatan siaran yang baru ke Bu Dita.

“Baiklah, karena kalian sudah tanggungjawab untuk menggantinya, maka ibu tidak hukum kalian. Yaudah nih, yang rusak kalian bawa ke Gudang.” Ucap Bu Dita.

Mereka berdua langsung membawa peralatan yang rusak ke gudang sekolah. Selepasnya mereka keluar gudang.

“eh, Zola, kok pintu atap kebuka sih?” tanya Rella

“kayaknya ada yang nekat kesana deh” ucap Zola

“Samperin yuk”

Rella pun langsung lari menuju atap. Disusul dengan Zola yang baru mengikatkan tali sepatunya.

Rella lalu datang keruang atap dan melihat tidak ada orang sama sekali.

Lalu saat menoleh kekanan, disamping tumpukan kursi ada seseorang menangis disana.

Rella menghampiri cowok itu.

“Hey, kenapa?” tanyanya dengan lirih pelan.

“Moza??”

Cowok itu menatap manik mata Rella.
Rella berangsur langsung memeluknya.

Memeluk Moza yang duduk dengan menekuk lututnya menjadi pangkuan mukanya.

“Mozaaa.. Lo kenapa?” tanya Rella dengan lembut

Moza yang menyadari bahwa itu Rella, langsung berangsur memeluknya juga.

Zola datang menangkap pemandangan tersebut terpukau sendiri. Tapi dia juga tidak paham kenapa si Moza bisa nangis.

“Moza ga pernah nangis, hanya satu hal yang bisa buat nangis. Atau mungkin…” batin Zola bertanya-tanya

Tiba-tiba ia datang menghampiri mereka.

“hai.. Zola.. Moza.. kita bertemu kembali” ucapnya

Zola terkejut mendengar suara itu. Ia menoleh ke belakang dan sangat terkejut dengan kehadiran Naswa yang kini berdiri dengan tubuh yang baik-baik saja. Dan tersenyum.

“Nas.. ini elo?” tanya Zola kaget

Naswa menangangguk. Zola berangsur memeluknya dan sudah berkaca-kaca matanya.

“ga nyangka banget ini beneran Lo. Lo masih hidup selama ini?” tanya Zola

Rella mendengarkan dan melihat semuanya. Ia mundur. Dia sudah tau semuanya dari cerita Zola. Dan kini sesosok Naswa yang mereka maksud telah hadir.

Naswa mengangguk. Dia tau yang paling rapuh saat ia kembali pastinya ialah Moza.

Naswa berjongkok menjejeri Moza yang lagi rapuh.

“Za.. gue disini, Lo ga perlu takut lagi. Gue masih hidup Za, gue masih sayang juga sama Lo. Semua perasaan dan keadaan masih sama Za. Hanya waktu yang memisahkan sementara”
Ucapnya lirih

“dengan gampangnya Lo Dateng tiba-tiba. Gue ngira Lo dah matii Nas. Hati gue mati, itu juga karna Lo. Dan sekarang Lo dateng seakan dunia mempermainkan gue. Emang kejam. Disaat gue ngira Lo masih hidup, Lo gaada kabar sama sekali. Disaat gue ngira Lo dah mati, tiba-tiba Lo nongol gitu aja.”

Rella hanya terdiam dan mundur. Ia berdiri dan menjejeri Zola.

Naswa memeluk Moza, Moza makin terisak tangisnya.

“Yang penting gue masih hidup Za. Gue masih bisa nemenin Lo” ucap Naswa

Rella menanyakan hal itu kepada Zola.

“dia, Naswa yang Lo ceritain itu?” tanya Rella

Zola mengangguk. Rella terkekeh.

“Asik dong lu, gebetan Lo D
dateng balik!” ucap Rella sambil menyenggol lengannya. Candanya menyemangati Zola.

“asik? Ya enggalah, lagian mereka berdua saling mencintai. Gue bisa apa? Mungkin hanya menjadi second leadnya aja” ucap Zola tersenyum miris.

Kata-kata itu, sejenak membuat Rella agak resah.
Resah? Karna apa?

“turun yuk, biarin mereka reunian” canda Rella mencairkan suasana yang menegangkan ini:v

“heem” Zola mengangguk

Mereka berdua turun dan meninggalkan Moza dan Naswa disana.

♡♡♡

See U Mozzarella lovers💖

To Be Continued~📸

Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗

Because he melts more when you approach🌃👑

MOZARELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang