34. Sisi berbeda

27 11 0
                                    

"Langkah ini akan tetap terus berjalan sampai menemukanmu. Karena kamu lebih penting dari segalanya"

♡♡♡

"Lo udah telfon dia?" Tanya Rella

"Iya udah, tapi hp nya mati. Nah gue kesini mau tanya sama lo, tempat-tempat yang biasanya dikunjungi Gian"

"Cafe Alaska, coba lo cek kesitu, biasanya dia kalau nugas disana, siapa tahu ketiduran disana hehe" kekeh Rella

"Eh maaf-maaf ga maksud bercanda, tapi memang Gian kadang gitu orangnya. Suka ketiduran di tempat asing" lanjutnya menjelaskan

"Oh gitu, oke gue kesana dulu ya Rel. Makasih infonya" ucap Naswa berjalan pergi keluar

"Sama-sama"

Naswa benar-benar sudah pergi. Rella berbalik menuju kamarnya. Ia tidak menyadari kalau ada buku yang terjatuh di bawah meja ruang tamunya.

♡♡♡

"Tok tok tok!!"

Zola mengetuk pintu itu berkali-kali. Keluarlah Nata dari zona tidurnya.

"Napa sih?" Decak Nata sebal karena merasa tidurnya diganggu oleh seseorang yang dateng di rumahnya pagi-pagi.

"BANGUNNN WOY!!" Teriak Zola mengageti Nata dengan matanya yang masih sayup-sayup

Mata Nata terbelalak kaget melihat Zola yang datang di depan rumahnya pagi-pagi dengan sudah rapi ala pakaian olahraga.

Dengan celana training, baju + jaket, dan juga sepatu kets yang menempel dikakinya. Membuat Nata benar-benar melihat sisi lain dari Zola.

Nata malah tersenyum miring melihatnya.

"Kenapa malah senyum-senyum gajelas?" Tanya Zola heran

Nata menunjuk-nunjuk kearah Zola. Dari atas kepala sampai kaki. Style Zola berbeda. Apalagi tatanan rambutnya.

"Lucu aja gitu, kayak baru kenal seorang yang namanya Zola aja" ucapnya tersenyum

"Yalah, selagi lo masih sama gue, gue kenalin sisi gue yang berbeda satu persatu" tukasnya mantab

"Terus ini ceritanya lo nyamperin gue buat ngajak Jogging?" Tanya Nata

Zola mengangguk

"Oke bentar ya, gue ganti baju dulu"

Nata kembali masuk ke dalam. Zola menunggunya di luar rumah Nata. Padahal jelas, rumah mereka berjarak jauh, tapi yang namanya niat tetap harus dilakukan. Meskipun jauh sekalipun.

Nata keluar dengan memakai pakaian dengan menyamakan style yang sama seperti Zola. Dengan rambut terkuncir satu, membuat Zola menatao Nata dengan tatapan berbeda.

"First time ya, gue lihat lo dikuncir satu begini" ucap Zola kagum

"Iyakah? Biasanya gue tiap olahraga begini sih" jawabnya

"Dah yuk!"

Mereka pun melanjutkan Jogging bersama mengelilingi daerah Nata yang memiliki pemandangan indah, dan lebih sejuk daripada Zola.

Nata mengajaknya berlari memutari kawasan rumahnya. Memang rumah Nata agak menjorok ke dataran tinggi. Jadi, jauh dengan jalan raya.

Mereka pun berhenti dan istirahat, karena sudah cukup lelah dengan jalan yang tinggi dan berkelak-kelok. 

"Disini gaada yang jualan apa? Haus banget gue" keluh Zola

"Yah gaada, disini jauh sama perumahan, harus balik ke deket rumah dulu baru ada air" jawab Nata

"Lo ga cape apa Nat?" Tanya Zola dengan nafas ngos-ngosan

"Engga, udah biasa sih" jawab Nata terkekeh

"Njir, ini masih jauh apa kembalinya?" Tanya Zola

"Langsung mau balik? Ga mau lanjut aja, masih banyak loh yang indah-indah" ucap Nata

"Ga Nat, ga kuat gue"

Nafasnya tidak saja terengah-engah tapi sudah benar-benar lemas.

"Disini juga gaada bangku atau tempat duduk apalah gitu?" Tanya Zola

"Enggada Zol, ini kawasan hutan" jawab Nata

"Hah?!" Teriak Zola terkejut

"Gilak! Kawasan rumah lo, ngerii banget" lanjutnya mengeluh

Nata hanya tertawa kecil melihat tingkah Zola yang lucu.

"Yaudah nepi aja dulu" ajak Nata menggandeng Zola menuju ke tepian.

Mereka pun duduk di rumput-rumput dan menepi. Tempat itu, sepi sekali. Benar-benar tidak ada orang yang lewat.

"Nat, gue anemia nih, gue tidur ya" ucap Zola langsung meletakkan kepalanya di kaki Nata yang terduduk

"Heem, tapi jangan lama-lama, kalau udah kuat lagi, bangun, terus balik" jawab Nata

Sambil menanti Zola yang tertidur, Nata pun memainkan ponselnya. Ia mencekrek Zola yang pulas tertidur di kakinya. Nata menahan tawanya karena hasilnya sangat lucu.

Tiba-tiba seperti ada seseorang yang tengah mengintai mereka. Nata yang sadar akan hal itu, ia melihat kemana-mana. Namun, nihil.

Saat membiarkannya sebentar. Ia terkejut mendengar semak-semak diujung sana bergerak seperti ada orang yang baru saja bersembunyi disana.

Nata sangat kepo. Ia ingin menghampirinya. Merasa tidak enak dengan Zola yang benar-benar sudah tertidur pulas.

Nata pun dengan pelan-pelan meletakkan kepala Zola kebawah. Ia berdiri dan berjalan pelan menghampiri suara dari balik semak-semak itu.

Saat sudah berada di balik semak belukar itu, ia tidak mendapati apapun disana. Padahal jelas, ia melihat ada orang yang terus mengintai mereka.

"Masak siang-siang ada hantu sih?" Batin Nata

Tiba-tiba saat Nata hendak berbalik. Ada seseorang yang memukul tengkuk lehernya dengan balok kayu dengan kencang. Nata pun terjatuh pingsan. Lalu dibawa orang itu menjauh dari tempat itu.

♡♡♡

Zola terbangun dari tidurnya. Ia terkejut melihat dirinya tertidur pulas di rumput-rumput. Ia melihat ponselnya. Sudah sore, dan Nata menghilang.

"Nat!! Nataaaa?! Lo kemana?" Teriak Zola

Zola menelfon Nata, tapi sayangnya tidak ada sinyal sama sekali.

"Duh, gimana gue nyarinya, gue aja gatau jalan ini" resah Zola

Zola tetap nekat untuk berjalan memutari tempat itu dan terus berteriak memanggil nama Nata. Namun tak ada balasan juga dari Nata.

♡♡♡

See U Mozzarella lovers💖

To Be Continued~📸

Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗

Because he melts more when you approach🌃👑

MOZARELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang