"Semua tergantung letak kepercayaan kita pada seseorang. Jika kita percaya dengannya maka dia tidak akan mengkhianati cinta yang kita berikan"
♡♡♡"Engga, gue ga pernah ngomong putus sama lo, lo ngarang kali! Buktinya lo yang udah jauhin gue sejak itu. Udah ga pernah jawab telfon, ga balas pesan, diajak main juga gamau. Gue bingung sama Lo Rel, sampai ngada-ngada begini." Ucap Moza dengan tatapan Kecewa
Rella kemudian menunjukkan pesan itu. Untung saja masih disimpan. Ia memberikan ponselnya ke Moza agar dibacalaj pesan itu.
"Terus maksudnya ini apa?" Tanya Rella menitihkan air matanya
Moza terkejut saat membaca pesan itu.
"Ini bukan gue Rel, sumpah ini ga gue. Gue ga pernah bilang begini. Terakhir gue ngechat itu cuman menyemangati itu. Gue juga ga dapet jawaban semangat dari lo. Rell please percaya itu bukan gue" ucap Moza
"Jelas ini hp lo," ucap Rella
"Itu Naswa pasti, saat itu kan kita ber empat lagi belajar bareng" jawab Moza
"Oh Naswa, iya gue paham semua karena Naswa. Lo bohong kan? Gue baca diary Lo. Ini semua permainan kan? Lo sama gue cuman mau mengindahkan masa-masa SMA lo. Dan lo berakhir tetap bersama Naswa. Udah gabisa pake alasan lagi buat nutupinya Za! Gue cape lo bohongi gini terus" ucap Rella dengan tatapan kecewanya
"Hah? Maksudnya gimana? Diary? Mana buktinya Rel?" Tanya Moza
Rella memperlihatkan hasil cekrekan dia saat membaca Life plan di buku diary Moza.
Moza tak berkutik saat membaca isi pap an itu.
"Kenapa? Gabisa bales?" Tanya Rella
"Iya itu emang punya gue. Cuman gue nulisnya saat masih SMP Rel, ya mungkin dong perasaan gue udah berubah, dan semuanya udah ga berlaku" jawab Moza
"Tapi disana ditulisnya 17 November 2021. Itu tandanya setelah lo kenal gue" jawab Rella
"Lo nemu buku gue dimana? Perasaan udah ilang lama tuh buku" Tanya Moza
"Di tangan Naswa"
"Nah, sekarang lo fikir dari awal. Siapa yang buat semuanya. Semua taktik siapa?" Tanya Moza mengajak Rella memakai logikanya bukan perasaannya.
"Naswa" jawabnya
"Sekarang lo mau percaya sama Naswa atau gue, itu terserah lo Rel. Yang penting udah gue jawab. Semuanya bukan gue. Ini ulah Naswa, buat jauhin kita berdua. Dan inget, kita belum putus" ungkap Moza terus terang
"Aahhh kenapa sih, susah banget punya hubungan! Apalagi sama Lo!" Kesal Rella berdecak
"Haruslah, apalagi orangnya sesempurna gue, asksksk ga ga" jawab Moza dengan pedenya selangit
Rella hanya mengerucutkan bibirnya. Ia bingung tidak tau kebenarannya. Dari sisi pikirannya ia percaya oleh Moza. Tapi kalau hati.
"Lo masih ga percaya gue cinta sama Lo? Lo masih ragu dengan semua yang udah gue kasih ke Lo?" Tanya Moza
"Semuanya membuat gue bingung Za, maklumi lah," jawab Rella
"Gue buktiin deh, cinta gue itu cuman lo!"
Moza melangkahkan kakinya mendekat kearah Rella dan mencium singkat bibirnya. First kissnya dengan Moza.
"Za!" Decaknya terkejut
"Dah kan, ga mungkin juga gue pura-pura kiss lo kalau bukan gue sayang beneran sama lo. Sekarang tinggal lo percaya sama mana! Terserah" ucap Moza lalu berjalan menjauh
Ia hendak keluar dari sana.
"Iyaa Moza Arcelin!! Gue percaya sama Lo!" Teriak Rella berlari menghampiri Moza
Moza tersenyum. Ia mengusap rambut Rella manja.
"Nah gitu dong, kalau gini kan makin cantik. Makanya belajar pinter-pinter. Buat bedain mana yang salah mana yang benar." Ucap Moza tersenyum miring
"Iyaa-iyaa maaf"
Moza terkekeh melihatnya. Lalu kembali menggandeng tangan mungil itu. Sambil sesekali mencium tangannya.
"Heh! Ini sekolah!" Tarik Rella
"Hahaha, ya kan ini masih kawasan sepi!"
"Lama-lama lo makin bahaya ya" decak Rella
"Enggak-enggak, ntar kalo gue makin bahaya lo pasti udah pergi. Makanya gue jaga batas"
"Nah tu pinter" jawab Rella
"Lanjut nonton classmeet yuk!" Ajak Moza
"Okeey"
♡♡♡
Sedangkan kini Zola tengah pamer karena kelasnya telah memenangkan estafet belut juara 1. Apalagi saat melawan kelas Nata, kalah telak. Hahaha, Zola ahli banget dalam megang belut.
"Kerenn kan gue, bisa menang" ucapnya membanggakan diri
"YEEE belutt kan licin, lagian tangan manis gue mana betah megang begituan" elak Nata ga terima
"Makanya Nat, jangan manja-manja jadi orang!" Ejek Zola
"Apa? Manja?!!! Kurang asemmm Lo!!" Teriak Zola
Nata pun berlari dan dikejar Zola. Hingga saat tiba di koridor kelas. Tanpa sengaja Nata bertabrakan dengan Naswa.
Bugh!
Mereka berdua jatuh bersama. Zola terkejut melihat mereka yang saling berjatuhan.
"Eh sorry ya Nas, gue ga sengaja" ucap Nata membantu Naswa berdiri
Sedangkan Zola hanya melihati mereka dari jarak yang berbeda. Jaket Naswa yang terjatuh lalu di ambilkan oleh Nata. Seketika ia melihat karet kuncir rambutnya terjebak diresleting jaket itu.
"Ini kan karet kuncir gue? Kenapa bisa di Lo?" Tanya Nata mulai mengintrogasi Naswa
Zola yang heran, ia langsung menghampiri mereka berdua.
"Gue gatau itu milik siapa, tiba-tiba udah nyangkut di resleting jaket" jawab Naswa dengan polosnya
"Loh Nat, itukan karet kuncir yang Lo pake waktu Jogging. Saat Lo diculik itu!" Ucap Zola memergoki rencananya
"Atau jangan-jangan lo yang udah ngrencanain buat nyulik gue? Ngaku ga Lo!" Tegas Nata menarik tangan Naswa
Nata diam tak berkutik. Ia bingung, semua jejaknya terlihat hanya karena hal sepele itu. Ia mau mencari alasan juga tidak ketemu. Otaknya buntu. Benar-benar sudah buntu.
♡♡♡
See U Mozzarella lovers💖
To Be Continued~📸
Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗
Because he melts more when you approach🌃👑
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA
Teen FictionTerlalu manis saat meleleh Terlalu nikmat untuk dinikmati sendiri. Karna dia, hanya milikku❤