25. Time

32 11 0
                                    

"Hanya sepatah harapan, dan jangan patah semangat dulu dengannya. Karena tidak ada yang tahu dengan waktu."

♡♡♡

“Kira-kira ruangan ini bakalan ikut tenarnya juga dong,” Ucap Rella

“Iya sih tenar, lagian gue juga jarang kesini jadi mereka pun gabakal sering kesini” jawab Moza

Mereka merapikan kembali ruangan itu.

“balik yuk, udah sore banget” ajak Moza

“okey”

Malam hari itu. Di kamar, Rella habis makan lalu ia merebahkan tubuhnya ke kamar dan melihat ponselnya.
Ada notif yang berisi bahwa Moza meng-upload sebuah kiriman.

Rella pun melihatnya.

“Diupload juga akhirnya? Upload juga ga ya? Emm gausah deh, di chanel YouTube Ku aja” batin Rella

“busyeett ngetag guaa! Ih capsion nya begini lagi. Mati gue, mau ditaroh mana muka gue besok” Rella terkejut dengan capsionnya.

“My love, my life, my world, mine💞”

“Kalo gue ga ikutan juga, ntar dikiranya gue terpaksa jadiannya. Yaudah deh gue ikut post. 5 foto aja”

“nae namja cingu💖”

Keesokan harinya. Apa yang ditakuti Rella tersampaikan.

“Wah anjirr! Lo kapan jadiannya sama Moza, Rel?” tanya Nata

“Lusa” jawab Rella

“what?! Kok ga ngasih tau gue sih” ucap Nata

“lo tau sendiri kan Moza kek apa. Gue ngelakuin apa yang dia lakuin dulu. Dia belum post ya gue belum post. Dia udah ngepost gue baru ikutan juga, gitu” jawab Rella

“ga mo tau, pokoknya harus traktir gue makanan banyak!” ucap Nata menagihnya

“makanan mulu, Lo nya kapan sama Zola? Gue liat-liat kalian Deket juga” goda Rella

“deket sih, tapi gue rasa dia ga suka sama gue” ucap Nata nethink

“Jangan nethink dulu, dia begitu karna belum tau tanggepan dari Lo. Soalnya kan, dia pernah cinta sepihak sama Naswa. Jadi belum ada pengalaman untuk yang bener-bener saling mencintai gitu.” Nasehat mulus dari Rella

“udahh ah, pokoknya ntar tagihan gue harus lo kasih!” ujar Nata.

“Iyaa iyaa”

♡♡♡

Sedangkan di kelas Moza.

“Lo beneran udah takent sama Rella bro?” tanya Avin

“hmm” jawabnya mengangguk

“kapan i?” tanya Rasya

“lusa”

“wahh, dimana lo nembaknya? Cerita-cerita kalii sama temen sendiri biar ada pencerahan gitu haha” canda Avin

“Dirumah dia, waktu gue nganterin dia pulang. Simple sih, gue ngasal ngomong dia suka sama gue. Eh tau nya beneran. Ya langsung tangkep lah” jawab Moza bercerita ala bahasanya.

Mereka tepuk tangan sambil terkekeh.

“Gilaa kerennn brotherr!!” ucap Rasya sambil menepuk bahunya

Naswa datang lalu langsung duduk kembali ke bangkunya.

Moza melihat pergerakan aneh dari Naswa. Seperti tanda-tanda tidak suka akan berita ini.

“berarti dugaan gue bener. Rasa itu masih ada dihatinya” batin Moza menghadap kebawah sambil membuka bukunya.

“Nas, lo ada penghapus ga?” tanya Moza

“ada nih” Naswa pun langsung memberikannya dan tak berkutik.

Gurunya kembali ke ruang guru. Lalu di lanjutkan dengan pelajaran baru. Sambil menunggu.

“besok, muter²?”

“ngedate maksudnya?”

“Iyaa”

Avin tak sengaja melihat chat-chatan mereka.

“besok kalian ngedate? Anjaiii gesrepp Luh”

“Apaan sih, ngintipan sukanya” ucap Moza langsung memasukkan ponselnya ke laci.

Obrolan mereka berdua terdengar oleh telinga Naswa.

Saat bel istirahat berbunyi. Mereka bertiga ke kantin. Kelas sepi sisa Naswa.

Naswa memasukkan buku notes yang selalu ia bawa kemana-mana kedalam tas Moza.

Lalu ia pun pergi ke Kantin juga.

♡♡♡

Mereka janjian jam 7 lebih. Masih tepat jam 7, Naswa nelfon Moza.

“Mozaaa”

“kenapa Nas?”

“Buku notes gue ada di Lo ga? Soalnya gue cari kemana-mana gaada? Padahal isinya penting. Ada alamat rumah nenek gue tempati. Gue harus kesana Za soalnya. Lo bisa bawain ke sini ga buku notes gue?”

“tapi habis ini gue ada …”

“Duh Za, plis bantuu guee, panik bangett nih”

Moza menemukan buku notesnya di tasnya.

“Nih ada sama gue, gue otw ya”

“Okey makasi Za”

Moza terkena umpan si Naswa. Dia tak berharap lebih. Hanya saja ingin memberi kesan buruk Moza ke Rella.

“Nas.. bukunya udah gue bawa”

Pyarrr!!

Suara benda kaca terjatuh.
Moza pun langsung masuk, karena rumahnya juga tak ia kunci.

“Naswaa, Lo gapapa?” tanya Moza melihat gelas yang ia bawa pecah. Dan berceceran kemana-mana.

“Awass Lo minggir! entar kena kaki lo”

Moza pun membersihkan pecahan gelas lalu membuangnya ke tong sampah.

“Thanks ya Za, tadi panik banget makanya sampai jatuh gelasnya” ucap Naswa berbohong

“oke gapapa, nih buku lo, kalau gitu gue duluan ya”

“Thanks Za”

Jarak rumah Naswa dan Rella berbanding terbalik. Sangat jauh.

Butuh 1 jam Moza untuk ke rumah Rella. Belum macetnya juga.

Pukul 9 lebih Moza sampai juga di rumah Rella.

Ia menekankan bel berkali-kali. Berteriak memanggil nama Rella.
Rella pun keluar. Dia sudah berganti pakaian rumah.

“Sorry Rel, tadi gue disuruh Naswa kembaliin bukunya yang ga sengaja ke bawa di tas gue. Dan katanya neneknya sakit makanya buku itu harus dia bawa” ucap Moza menceritakan alasannya.

♡♡♡

See U Mozzarella lovers💖

To Be Continued~📸

Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗

Because he melts more when you approach🌃👑

MOZARELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang