"Bawalah aku ke dalam dekapanmu. Agar tidak tersesat dan kehilanganmu. Karna kamu cahaya bagiku"
♡♡♡
Hingga malam pun tiba, Nata belum ketemu. Ia makin tersesat ke dalam hutan. Karena mencari Nata.
"Nat, lo kemana sih?!" Teriak Zola dari tadi ga mendapati ciri-ciri Nata sama sekali.
"Duh, dah malem lagi" batin resah Zola makin gelisah
Brak!
Karena gelapnya malam, Zola tersandung ranting pohon besar yang menghalangi jalanan.
Ia merintih kesakitan. Belum menemukan Nata, ia malah sudah babak belur saja karena hal sepele.
Zola menyalakan Flashlight ponselnya.
"Nat lo kemana? Jangan bercanda deh! Gue cape nih, belum minum dari pagi, belum makan dari tadi. Masak lo gak laper juga Nat?" Tanya Zola malah curhat
Ia benar-benar sudah menyerah dengan keadaan malam yang dingin itu.
♡♡♡
Moza menelfon Zola tapi ponsel Zola off dan tidak bisa dihubungi. Ia bingung, Zola dari pagi yang katanya main sama Nata sampai sekarang belum pulang-pulang.
Moza nelfon Nata juga tidak ada jawaban. Ia berbalik menelfon Rella.
"Rel, lo tau Nata ga?"
"Engga i, dari pagi dia ga ngechat juga. Tumben banget"
"Iya soalnya tadi pagi dia main sama Zola, masak sampai sekarang belum pulang juga"
"Biasalah Za, anak muda"
"Tapi dia tuh selalu ngabarin kalau mau balik malem. Yakali masak dia pake training sampe malem ngedate sama Nata, kan aneh"
"Iya juga ya, nah terus lo tau ga si Zola main kemana sama Nata?"
"Ya gatau gua, makanya nanya lo.. huaa"
"Palagi gue juga makin gatau"
"Terus gimana dong?"
"Batu gue mau habis nih, gue nanti kabarin kalau dapet info dari Nata, bye"
"Oke bye"
Moza menutup telfonnya.
"Tu anak bisa jaga diri kan?" Batin Moza menenangkan dirinya sendiri
♡♡♡
Zola terus berputar mengelilingi tempat itu. Ia malah makin tersesat kedalamnya.
"Nat, lo gatakut apa, malem-malem sendirian gini?"
Bugh, Zola terjatuh lagi. Kakinya sudah lemas. Ia sudah tidak kuat melanjutkan perjalanan mencari Nata.
Tapi semangatnya kembali saat melihat ponsel Nata terjatuh.
"Ini ponsel lo kan Nat? Lo kemana woy? Gue cape banget Nat, lo baik-baik aja kan?" Teriak Zola ngedumel sendiri
Ia melanjutkan perjalanan mencari Nata dengan jalan yang diarahkan ponsel itu.
"Nataaaa" ucapnya lemas tak berdaya
"Nat lo kemanaa sih?"
Dari kejauhan tampak sebuah rumah gubuk yang berada ditengah-tengah hutan.
"Itu rumah kan ya? Samperin aja deh, siapa tahu disana ada orang yang bisa nolongin gue" batin Zola
Zola melangkah dan terus melangkah menghampiri rumah itu.
"Nataaa? Lo ada di dalem gak?" Teriak Zola lesu
Lucu sih, bukannya panik tapi Zola malah seakan curhat dan ngedumel terus. Ia sudah kehabisan tenaganya disana.
"ZOLAAA!!! BUKAINN PINTUNYA!!" Nata berteriak dari dalam
Zola terkejut tiba-tiba mendengar suara Nata dari dalam rumah itu. Ia pun menghampiri suara itu berasal.
"Bentar Nat, Lo mundur. Gue dobrak!" Teriak Zola dari luar
"Okee"
Nata pun mundur. Zola mengumpulkan sisa tenaganya untuk mendobrak pintu itu. Untung saja, pintunya terbuat dari kayu yang sudah lapuk termakan usia.
Brak!
Pintu berhasil terbuka, Zola pun masuk kedalam dan memeluk Nata.
"Nat, sorry gue gabisa jaga lo" ucap Zola terus memeluk kekasihnya yang kini tengah menangis ketakutan.
"Gue takut banget Zol, disini gelap" Isak Nata mendekap Zola
"Gapapa ada gue," ucap Zola dengan tangannya kini merapikan rambut Nata yang sudah acak-acakan penuh keringat dan air mata.
Tiba-tiba lamunannya buyar, dan Zola terjatuh pingsan saat itu juga.
"Zola!"
Nata menepuk pipi dan pundak Zola namun ia tak kunjung sadar.
Karena jalanan luar tampak mengerikan, Nata pun menutup pintu itu kembali.
Ia kembali menyandarkan kepala Zola di atas kakinya.
"Kira-kira siapa sih yang tega ngelakuin ini semua" batin Nata berdecak sebal
♡♡♡
Pagi hari kembali tiba. Mereka tertidur disana. Zola yang sudah baikan kini sadar pertama.
"Nat, bangun Nat, ini udah pagi ya?" Tanya Zola
Nata pun terbangun. Melihat Zola yang kini sudah kembali sadar ia tersenyum lega karenanya.
"Akhirnya lo sadar juga, lo kok bisa pingsan sih, padahal kan tadi malem gue takut banget" keluh Nata
"Ya sorry, abisnya gue dah kehabisan tenaga banget, dari kemarin perut belum terisi sama sekali" ucapnya sambil terkekeh
"Masih sempet-sempetnya bercanda" Nata memukul pelan kepala itu.
"Aww!"
"Eh kenapa?" Tanya Nata
"Habis jatuh berkali-kali jadi mrempul" kekeh Zola
"Sini- sini gue rapiin rambut lo lagi" ucap Nata
Ia pun merapikan rambut Zola yang acak-acakan dan kotor.
"Nat, kok lo cantik sih" gombal Zola dengan tatapannya yang penuh dengan senyuman
"Kenapa? Gue kan emang udah cantik dari dulu" jawab Nata sambil memandangi manik mata indah itu
Tatapan Zola tak kunjungnya lepas darinya. Hingga perlahan tubuhnya mulai mendekat kearah Nata. Wajahnya kini makin mendekat ke wajah Nata. Ia tidak tahu apa yang dilakukan ini anak.
"Kenapa lo?" Tanya Nata
"Gapapa" ucap Zola menurunkan senyumnya
Zola memundurkan tubuhnya dan kembali ke posisinya. Nata paham apa maksud Zola. Ia terkekeh melihatnya. Zola duduk dan menemukan kedua kakinya.
"Zola" panggil Nata
Zola menoleh menghadapnya. Ia terkejut saat melihat Nata tiba-tiba mengecup bibirnya.
"Ini kan yang lo mau?" Ucap Nata tersenyum
Zola terkejut. Ia bahkan tak berkedip.
Nata pun berdiri, mengulurkan tangannya.
"Yaudah tunggu apalagi ayo bangun, lo gamau pulang?" Tanya Nata masih mengulurkan tangannya
Zola tidak terima diduluin, ia meraih uluran tangan Nata dan berdiri menghadap Nata lalu meletakan kedua tangannya ke leher Nata dan mencium bibir nya kembali. Dengan mata terpejam.
♡♡♡
See U Mozzarella lovers💖
To Be Continued~📸
Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗
Because he melts more when you approach🌃👑
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA
Teen FictionTerlalu manis saat meleleh Terlalu nikmat untuk dinikmati sendiri. Karna dia, hanya milikku❤