Kalau di pikir-pikir sudah 2 tahun saja, Arka dengan Kesya menjalani rumah tangga. Banyak perubahan dari kecil sampai hal besar. Di dalam rumah tangga nya, Arka yang berperan sebagai kepala keluarga menetapkan kalau ada masalah besar maupun kecil, harus di bicarakan dengan tenang dan kepala dingin.
Karena kunci keberhasilan rumah tangga ialah komunikasi, maka dari itu Arka dan Kesya sepakat untuk merundingkan hal tersebut. Mulai dari panggilan yang tentunya request Kesya. Kesya bilang gini.
Flashback on......
"Kakak ubah dong panggilannya, jangan panggil diri sendiri 'saya'."
"Kenapa emangnya, saya juga nyaman"
"Mana ada suami-istri bicara pakai bahasa formal gitu. Kayak lagi di lingkungan kerja aja"
Tidak ingin masalah panjang, akhirnya Arka ngalah dan mengizinkan Kesya mengutarakan pendapatnya.
"Jadi kamu mau gimana?."
"Aku mau, kita ganti jadi kata 'mas' gimana?."
"Mas?."
"Iya, kan papa dan mama orang Jawa. Jadi, gak papa kan?."
"Baiklah, mas ikut." Mendengar ucapan Arka yang memanggil dirinya sendiri 'mas' hatinya sangat senang.
"kamu juga, jangan panggil dirimu sendiri 'aku'. Ganti ya?."
"Ok, Kesya. Panggil nama sendiri gimana, seperti mas panggil Kesya."
"Baiklah"
Akhirnya mereka mengganti panggilan jadi mas-Kesya, agak aneh. Tapi mau gimana, inilah mereka.
Flashback off.....
Kini Arka sudah tau seluk beluk "Arka" ternyata, dia memiliki kakak yang bernama Kania Maharani Wijaya yang tinggal di Sidney, ikut suaminya Richard Marx. Makanya pada saat Arka bangun dari koma, dia tidak melihat kakaknya. Ternyata jarak antara Arka dan Kania hanya 3 tahun saja, dan kakaknya ini sudah memiliki anak laki-laki yang bernama Muhammad Razan perawakannya sangat imut dan menggemaskan, jangan lupa dengan wajah tampannya ternya turunan dari Richard. Membuat Arka nyaman berlama-lama di dekat Razan.
Hari ini adalah hari weekend. Jadi, Arka memutuskan untuk menghabiskan waktu di rumah mama-nya, yang kebetulan ada Kania yang sedang berlibur ke Indonesia dengan keluarga kecilnya jadi mereka bisa berkumpul.
"Dek kamu kapan punya anak?" Tanya mama-nya.
Mereka saat ini sedang berkumpul di ruang tamu sembari mengobrol santai yang berakhir di topik. 'kapan ngasih cucu'
"Do'ain aja ma." Ucap enteng Arka, sambil memasukkan keripik singkong yang di sediakan untuk camilan oleh mamanya kedalam mulutnya.
"Is kamu itu, kalau berdo'a terus gak ada usaha kapan jadinya Arka"
"Yaudah nanti usaha lagi." Lagi-lagi Arka menjawab dengan santai yang membuat mama-nya kesal.
"Pa lihat tuh Arka, ngejawabnya gitu amat. Buat mama kesel tau gak." adu mama-nya ke papa-nya yang sudah pasti meminta dukungan agar ada yang bela 'huh, dasar,,,, mama'. Batin Arka.
"Dek kamu itu jangan buat mama kesel dong." bela papa-nya.
"Yaudah Arka minta mangap, eh maaf ya mama ku sayang." Ucap Arka sambil pindah duduk nya jadi di samping mama-nya, lalu memeluk tubuh mama-nya. Melati yang mendapat perlakuan itu tersenyum manis, dan seketika rasa kesalnya hilang entah kemana.
"Yang bener kalau minta maaf."
"Iya, Arka minta maaf ya mama ku sayang."
"Ok mama maafin. Tapi mama mau nanya ke kamu ini dek." ucap mama-nya dengan nada serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Arka & Nathan (Ending)
Fantasy"Anda siapa?." Ucap Nathan dengan nada dingin. "a-aku i-istri kamu kak." jelas perempuan tadi terbata-bata sebab terkejut dengan kejadian barusan. Mendengar itu Nathan memegang kepalanya yang terasa sangat sakit ketika mengingat kejadian sebelumnya...