Kesiangan (⁠゜⁠o⁠゜⁠;

173 12 2
                                    

Hari ini, Arka dan Kesya kesiangan karena habis bergadang nonton drama kemauannya si Kesya. Katanya sih, dia ngidam jadinya Arka mau gak mau temani istrinya nonton drama.

Karena kesiangan, Kesya tidak sempat membuat sarapan dan Arka menyarankan untuk makan di kantin kantor saja. Merasa bersalah, akhirnya Kesya berinisiatif untuk membuatkan makan siang untuk Arka, dan mengantarkan langsung ke kantor Arka.

Setelah beberapa menit, masakan Kesya sudah siap dan sudah di tata di tempat bekal Tupperware, dan tidak lupa air putihnya dia bawa dengan botol Tupperware warna pink.

Merasa cukup, Kesya mulai menuju ke kantor Arka dengan supir taksi. Kenapa gak sama supir pribadi, karena supir pribadi mereka sedang mengantarkan orang tua Arka menemui para investor baru.

Kesya sengaja gak memberi tahu Arka, bahwa dirinya akan ke kantor. Karena ingin membuat kejutan.

Sampai di depan gedung kantor Arka, yang menjulang tinggi Kesya langsung masuk dan menanyakan dengan resepsionis.

"Mbak pak Arka nya ada di ruangan?." Mbak indah selaku resepsionis langsung menundukkan kepalanya sedikit, sebagai hormat dengan istri bosnya.

"Bapak ada di ruangannya buk. Ibu bisa langsung ke lantai 20, dan langsung jumpa dengan sekretaris bapak, Bu." Jelas mbak indah.

"Baik, terimakasih ya mbak."

"Sama-sama Bu."

Di kantor ini, banyak yang sudah mengenal Kesya, jadi banyak juga yang menyapa Kesya. Dan Kesya membalas sapaan mereka dengan senyum dan anggukan kepala.

Kesya langsung berjalan menuju lift, dan menekan tombol lantai 20. Sambil menunggu Kesya memperhatikan tubuhnya di kaca yang ada di dalam lift tersebut.

Kesya terlihat sangat cantik dan anggun. Kesya hari ini, memakai gamis warna biru muda bercampur dengan warna pink, dan di padukan dengan hijab panjangnya yang mampu menutupi tubuhnya berwarna pink. Kesya memakai sandal VPN berwarna putih, tidak lupa tas selempang nya yang isinya hanya dompet dan hp saja, dan tidak lupa perutnya yang buncit karena kehamilan sudah 7 bulan lebih hampir 8 bulan.

Dan dapat di simpulkan, bahwa penampilan Kesya sangat sederhana tapi elegan, dan sangat anggun. Yang melihat Kesya kagum dan tenang, mungkin karena wajah Kesya yang sangat adem.

Lama di dalam lift, akhirnya sampai juga di lantai ruangan suaminya. Kesya langsung berjalan menuju meja sekretaris suaminya.

"Pak Tengku, mas Arka ada di dalam?." Tanya Kesya. Tengku yang mendengar itu langsung mendongak, dan langsung berdiri setelah tau yang memanggil nya itu istri bosnya.

"Ya Bu. Bapak ada Bu, tapi bapak lagi ada tamu. Mungkin ibu bisa masuk kedalam, karena tamunya gak terlalu penting Bu." Jelas Tengku.

Mendengar itu Kesya ada sedikit bingung, apa yang di maksud tamu gak terlalu penting. Tidak mau mikir terlalu jauh, akhirnya Kesya berjalan ke arah ruangan Arka.

Sebelum itu Kesya berucap. "Begitu pak, makasih ya pak."

"Iya Bu."

Sebelum masuk, Kesya mengetuk pintu dahulu. Karena walaupun ini ruangan suaminya sekalipun, dia tetap harus sopan. Merasa tidak ada respon, akhirnya Kesya membuka sedikit pintunya.

Brak!

Suara tempat bekal yang tadi Kesya bawa jatuh, karena terkejut apa yang dia lihat dengan mata kepalanya.

Tak terasa air mata Kesya jatuh dan hatinya sangat sakit melihat pemandangan di depannya.

"Mas..." Panggil Kesya pelan, dan beruntung Arka dapat mendengar suara Kesya yang pelan namun menghayat hati.

Arka langsung melihat ke arah pintu, dan langsung mendorong perempuan yang tadi sempat memeluknya. Bukan memeluk sih, lebih tepatnya perempuan tadi tersandung kaki meja. Dan berakhir Arka yang terkejut, dan tidak sengaja menangkap tubuh Alexa. Ya, perempuan yang di bilang tamu tidak terlalu penting itu adalah Alexa. Dan dia juga, yang pernah memeluk Arka di tempat makan Arka dan Kesya waktu beberapa bulan lalu. Dan mengakui bahwa dia adalah pacarnya Arka.

Kesya berjalan mundur pelan, dengan dada yang sangat sesak seperti tertimpa benda berat dan hatinya sakit sekali seperti ada belati yang menusuk hatinya.

Arka yang melihat itu langsung berjalan ke arah Kesya namun Kesya malah menambah kecepatan mundurnya lalu berbalik badan dan mulai berjalan cepat menuju lift.

'Apa lagi ini mas, apa gara-gara aku hamil dan badan aku gendut makanya kamu cari perempuan lain di luar mas. Selama ini kamu udah berubah tapi kenapa kamu kaya gini sih mas. Salah aku menilai kamu mas. Sakit hati aku lihat kamu pelukan dengan perempuan lain bahkan pakaian perempuan tadi tidak pantas di sebut pakaian karena kurang bahan. Apa kamu sebenarnya suka sama perempuan kaya gitu mas. Maaf aku gak bisa berpakaian gitu karena aku takut di hukum sama Allah sebab aku tidak menutup aurat ku mas.' batin Kesya lalu berjalan cepat menuju lobi dan langsung menyetop taksi untuk langsung pulang kerumah.

Sungguh, Kesya sangat tidak kuat melihat suaminya berpelukan dengan perempuan lain, apalagi suasananya ada di kantor suaminya ini.

Arka yang tertinggal jauh dengan Kesya, hanya bisa melihat Kesya yang naik taksi lalu pergi dari kantornya. Arka sangat menyesal karena tadi dia mencegah agar Alexa tidak jatuh.

Di lain tempat, Alexa tersenyum menang karena dia bisa juga melihat Kesya menangis dan sudah pasti kecewa dengan Arka.

Sebelum Arka menyusul Kesya dengan mobilnya, Arka menelpon Tengku untuk menghandle pekerjaan dahulu, karena jika dia tetap di kantor pikirannya dan hatinya tidak tenang melihat wajah Kesya yang menangis dan kecewa.

.

.

.

.

Transmigration Arka & Nathan (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang