7 Bulan

175 15 0
                                    

Sungguh sangat di luar perkiraan BMKG. Alexa, perempuan yang sangat terobsesi dengan Arka datang kembali, dan sekarang malah memeluk Arka tepat di depan Kesya.

Tidak hanya Kesya yang terkejut melihat itu tapi Arka juga. Dimana dirinya mendapat pelukan tiba-tiba dari perempuan lain, dan di tempat umum. Saat ini masih di tempat tukang bakso.

"Lepas! Anda siap berani-beraninya memeluk saya." Ucap tegas Arka sambil melepas kasar pelukan Alexa.

"Kamu lupa sama aku. Aku Alexa, calon istri kamu."

"Gila lo ya, udah jelas-jelas istri saya Kesya nih di sebelah saya." Ucap Arka memeluk pinggang Kesya posesif.

Kesya yang di peluk seperti itu, ditambah lagi dengan kejadian barusan membuat dirinya bingung dan tidak tau mau berbicara apa.

"Oh, dia yang udah ngerusak hubungan kita." Alexa maju dan mendekat Kesya.

"Puas lo udah buat hubungan gue dengan Arka rusak." Lanjut Alexa.

"Anda apa-apa HAH!! Sebenarnya tuh anda yang merusak hubungan saya dengan istri saya!!." Murka Arka karena tidak terima istrinya di bilang perusak hubungan orang.

"Kamu kok gitu sih sayang, aku tuh sebenernya mau kita balikan." Ucap Alexa yang ingin memeluk lengan Arka tapi langsung di tepis Arka.

"Jangan gila anda. Lebih baik anda pergi dan jangan ganggu kehidupan saya dengan istri saya!!." Ucap tegas Arka, lalu Arka membawa Kesya pergi dari tempat makan mereka tadi, dan langsung menuju mobil lalu pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan ke rumah tidak ada satupun dari mereka untuk membuka suara.

Mobil yang Arka bawa sudah masuk ke pekarangan rumah mereka. Kesya langsung turun dan tidak memperdulikan Arka yang terus-menerus memanggil namanya.

"Sayang, dengerin dulu penjelasan mas." Arka terus saja berbicara sambil mengikuti langkah Kesya.

Sebelum Kesya masuk kedalam kamar mandi, Arka menahan pergelangan tangannya.

"Dengerin dulu. Please sayang." Mohon Arka. Dan kali ini Kesya jengah dengan tingkah Arka Yang selalu saja membuntuti kemana dirinya pergi.

"Ok, aku kasih waktu 5 menit untuk jelasin." Putus Kesya, bahkan saat ini Kesya menyebut dirinya dengan 'aku' bukan 'kesya' karena menahan kesal dan marah. Lalu mereka duduk di sofa dan Arka menjelaskan semuanya tanpa ada yang di tutupi.

"Mas sama Alexa itu tidak ada hubungan sama sekali. Untuk kejadian yang sayang lihat tadi itu, mas juga gak tau kenapa dia bisa ada di sana. Dan adek tau kan mas sudah kehilangan ingatan lama mas, lalu adek dan keluarga kita membantu ingatan mas kembali. Jadi, mas gak tau dan gak ingat sama sekali dengan Alexa_"

Arka memberi jeda sebentar. Sepertinya Kesya tidak akan menyela penjelasannya.

"Kalau adek mau tau, kenapa mas bisa tau nama perempuan tadi itu Alexa, karena dia kemarin datang ke kantor mas. Mas gak tau dia ada motif apa datang ke kantor mas. Mas berani bersumpah sayang, mas tuh gak ada hubungan dengan perempuan yang namanya si Alex." Lanjut penjelasan Arka.

"Alexa, mas bukan Alex." Koreksi Kesya.

"Nah, itu maksudnya. Sudahlah masalah ini selesai ya."

"Hmm"

"Yah, sayang kok jawabnya gitu." Melas Arka karena respon Kesya seperti orang yang marah atau ngambek.

Arka memasang wajah yang menurut Kesya sangat menggemaskan, dan ingin sekali dia mencubit dan mencium pipi Arka, tapi saat ini dia lagi mode marah. Jadi dia menahannya.

"Sayang ku, cintaku, belahan jiwaku, duniaku." Ucap Arka lagi.

Kesya yang tidak tahan dengan ucapan Arka tadi pipinya memerah karena malu. Lalu Kesya menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.

Arka yang melihat itu terkekeh sendiri dan gemas melihat tingkah istri kesayangan nya ini.

"Iya mas, iya."

"Nah gitu dong. Yasudah sekarang kita ambil wudhu ya, kan sebentar lagi mau azan zhuhur."

"Yuk."

Akhirnya masalah salah paham tadi sudah selesai, dan sepertinya Kesya tidak mau memperpanjang masalah ini. Azan berkumandang, dan mereka menunaikan ibadah sholat nya di rumah. Dengan Arka yang mengimami Kesya seperti sholat Subuh.


..............



Setelah kejadian ke salah pahaman kemarin, kehidupan rumah tangga Arka dan Kesya kembali rukun, tapi tetap aja ada konflik kecil di setiap harinya. Karena di setiap rumah tangga tidak ada yang berjalan mulus terus. Pasti ada saja kerikil kecil untuk menambah rintangan rumah tangga.

Seperti Arka yang mulai sangat posesif dengan Kesya, ngidam Arka yang jika tidak di turuti oleh Kesya, Arka akan menangis. Sungguh bukan mencerminkan diri Arka yang sebenarnya.

Arka saja kadang bingung kenapa dirinya menjadi seperti itu. Tapi, kata mama dan bunda Arka dan Kesya itu adalah hal yang wajar jika istri sedang hamil dan suami kadang ikutan ngalamin ngidam.

Bulan demi bulan sudah di lewatkan, dan gak terasa kehamilan Kesya sudah menginjak usia 7 bulan. Seperti pada umumnya yang akan di adakan acara 7 bulanan. Arka dan Kesya mengadakan acara 7 bulanan di rumah mereka dan mengundang anak yatim-piatu dan ustadz untuk sama-sama mendoakan kehamilannya agar sehat-sehat dan lancar pada saat melahirkan.

Seperti yang mereka inginkan, acara 7 bulanan Kesya berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan. Setelah acar selesai, mereka membereskan ruangan agar menjadi bersih seperti semula. Tapi lain halnya dengan Kesya. Dia sedang duduk santai sambil mengemil salt buah yang di buat oleh mama mertuanya. Sebenarnya Kesya ingin membantu, tapi semua orang melarangnya dan agar istirahat. Karena kehamilan Kesya sudah besar dan akan membuat dirinya mudah lelah.

Setelah membantu membereskan semuanya, Arka duduk di sofa tempat duduk Kesya. Arka duduk sambil bersandar di bahu milik Kesya.

"Ulu ulu suami aku yang kecapean habis bantu beres-beres. Sini biar keringatnya aku lap." Ucap Kesya yang mengambil dua lembar tissue dan mengelap keringat yang ada di pelipis Arka.

"Gak capek kok, kan gotong royong beresinnya."

"Mas, kamu mau gak salt buah nya."

"Gak. Kamu aja, aku mau baringan tapi alasnya paha kamu. Boleh?."

"Boleh kok. Sini mas." Ucap Kesya yang menepuk pelan pahanya dan membenarkan kepala Arka agar nyaman.

"Assalamu'alaikum dedek. Kamu sehat-sehat kan. Papa seneng banget kerena sebentar lagi kita akan jumpa. Papa sama Mama udah gak sabar nih untuk jumpa sama kamu. Kamu jangan buat mama kelelahan ya. Anak papa kan Sholeh, jadi jagain ya mamanya." Ucap Arka di depan perut Kesya yang sudah besar dan Arka mendapat respon dari anaknya yaitu tendangan.

Merasa di respon Arka senang dan mengecup perut Kesya dengan lembut dan sayang.

"Aduh mas!." Ucap Kesya dan Arka yang awalnya berbaring beralaskan paha Kesya, sambil memejamkan matanya tapi langsung melek karena terkejut dengan ucapan Kesya.

"Kenapa sayang?" Arka panik karena Kesya merintih sakit.

"Gak papa mas, terkejut dikit tadi, ini si dedek nendang nya sedikit kuat, jadi aku terkejut." Arka langsung mengusap perut Kesya dengan lembut dan tidak lupa mencium perut Kesya. Tak lupa juga membacakan sholawat nabi agar anaknya terbiasa mendengar itu.

.

.

.

.

Transmigration Arka & Nathan (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang