"assalamualaikum ma." Ucap Arka sambil mengetuk pintu rumah mama tercintanya.
"Wa'alaikumsamalam, ya ampun ternyata anak kesayangan mama dan mantu mama yang cantik akhirnya datang." Jawab mama nya senang melihat anak dan mantunya bertamu kerumahnya.
"Gimana kabar mama?." Tanya Arka mencium punggung tangan mama nya.
"Alhamdulillah kabar mama baik sayang, kamu sama Kesya gimana?." Arka yang ditanya gitu sudah tau alur nya kemana ya...gak jauh-jauh dari cucu.
"Alhamdulillah kabar kami baik ma." Kesya menjawab dengan nada sangat lembut.
"Kabar yang lainnya?" 'nah tuh kan. Di bilang juga apa.' Batin Arka.
"Tunggu aja lah ma." Jawab Arka jengah kalau ketemu pasti di tanya gini nih. Tapi Arka selalu sabar, namanya baru berapa kali coba, canda coba hahahaha.
"Yasudah masuk yuk, kita ngobrol di dalam saja."
Mereka masuk kedalam dan mengobrol santai di ruang tamu. Lama mereka ngobrol, Rahmad pulang masih dengan stelan kantornya dan ikut gabung.
Kali ini bagian perempuan berada di dapur, dan laki-laki duduk manis di ruang tamu sambil makan cemilan.
"Gimana pertemuan papa tadi sama orang Amerika?."
"Alhamdulillah lancar dek. Dia mau kerja sama, sama perusahaan kita, jadi perusahaan kita makin besar."
"Alhamdulillah kalau gitu pa."
"Kamu udah berapa kali coba?." Tanya papanya dengan alis yang naik turun.
Arka yang paham akan kode gitu menjawab. "Gak tau pa pokoknya sering lah waktu di Maldives."
"Berarti, kalau di Indonesia belum di coba?."
"Papa ih, kan kami baru aja sampai tadi malam."
"Habisnya papa udah gak sabar nih mau nimang cucu lagi."
"Kan udah ada si Razan, timang aja dia tuh."
"Ih kamu ini, ya beda lah papa maunya dari kamu, kalau Razan mah udah biasa. Papa maunya yang luar biasa."
"Terserah papa ajalah."
Setelahnya, mereka lanjut ngobrol tentang seputar perusahaan yang akan mereka perbesar.
Di lain tempat, tepatnya di dapur Kesya dan Melati sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam.
"Ma, ini mau langsung di masukkan kedalam sayurnya atau nunggu dulu." Tanya Kesya yang ingin masukkan bakso kedalam capcai yang mereka masak.
"Masukkan aja, habis itu tambah ini, udah itu tambah telur."
"Ok ma."
Mereka sengaja masak capcai, kesukaan Arka. Dia memang tidak menyukai sayur, tapi kalau capcai rajanya.
"Kamu gimana, udah isi belum?." Tanya Melati.
"Maaf ma, belum." Lirih Kesya.
"Iya gak papa kok, tapi kamu harus usaha dan doa lagi, biar Allah SubhanallahWataala kasih kalian kepercayaan, untuk jaga dan didik anak."
"Iya ma, makasih ya ma."
"Makasih untuk apa sayang?."
"Makasih, karena udah mau terima Kesya sebagai menantu mama, dan sabar untuk nunggu cucu dari Kesya dan mas Arka." Jelas Kesya memeluk sang mana mertua kesayangan dengan hangat. Melati yang mendapat pelukan dari Kesya pun membalas pelukan itu dengan gak kalah hangat, seperti pelukan seorang ibu ke anaknya.
"Iya. Tapi mama yang seharusnya bilang makasih ke kamu, karena udah mau direpotkan oleh anak bungsu mama itu. Udah sabar menghadapi sikapnya, mau gimanapun mama tetap sayang sama Arka dan kamu sayang. Mama bangga punya mantu kayak kamu Kesya, gak kerasa anak perempuan mama dua ya. Bentar lagi bakalan nambah pasukan baru, dari Arka dan kamu."
Setelah lama di dapur, akhirnya masakan mereka siap dan langsung menyajikan di meja makan. Menu masaknya gak mewah, hanya capcai, ayam goreng kalasan, dan jangan lupakan sambal terasi yang paling enak buatan sang mama tercinta.
"Kamu panggil Arka dan papa ya, biar mama ambil minumnya."
"Okay ma."
Kesya berjalan menuju ruang tamu, di mana dua orang laki-laki tersayang sedang mengobrol sampai gak ingat waktu.
"Papa, mas Arka, makan yuk."
"Iya." Jawab kompak Arka dan papanya.
Lalu, mereka jalan menuju dapur dan memakan makanan yang sudah di masak Kesya dan Melati tadi.
Melati yang mulai mengambilkan nasi serta lauk untuk suaminya, begitu juga dengan Kesya yang mengambilkan untuk Arka. Lalu, mereka makan dengan nikmat dan di tambah dengan obrolan ringan yang mengisi suasana di meja makan.
Setelah itu Arka dan Kesya pamit untuk pulang karena besok Kesya ada jadwal operasi pagi dengan pasiennya dan Arka seperti biasanya ada meeting dengan kolega barunya.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Arka & Nathan (Ending)
Fantasy"Anda siapa?." Ucap Nathan dengan nada dingin. "a-aku i-istri kamu kak." jelas perempuan tadi terbata-bata sebab terkejut dengan kejadian barusan. Mendengar itu Nathan memegang kepalanya yang terasa sangat sakit ketika mengingat kejadian sebelumnya...