Hari ini agenda Arka menjemput sekolah Fhaz dikarenakan Kesya ada arisan, bulan kemarin Kesya merengek izin kerja lagi sama Arka.
Karena ke posesifnya si Arka muncul dan akan selalu muncul, maka dari itu dia melarang Kesya untuk kerja dan berakhir Arka mengusulkan untuk Kesya ikut arisan dan Ngaji dengan teman-temannya saja.
"Papa." Ucap Fhaz berlari menuju Arka yang berdiri di depan pintu mobilnya dengan stelan kantornya. Banyak yang melihat kagum Arka, kalau di lihat sih Arka di bilang pamud (papa muda).
"Jangan lari-lari sayang."
Fhaz hanya cengengesan. Lalu di bantu Arka masuk kedalam mobil. Merasa Fhaz sudah nyaman di baby cair nya, Arka berjalan masuk kearah kemudi mobil.
Mereka mulai meninggalkan sekolah Fhaz, dan mampir ke supermarket seperti biasa mereka akan belanja jajan, susu dan es krim tentunya. Walaupun tidak tiap hari seperti ini, kebetulan jadwal Arka kosong jadinya bisa jemput Fhaz pulang sekolah.
Di tengah Arka dan Fhaz sibuk mencari barang yang ingin di beli, Richard dan Razan ternyata Sadang berada di supermarket tersebut.
"Arka."
Arka yang merasa namanya di panggil mengangkat kepalanya. "Eh bang Richard. Gimana kabar?."
"Alhamdulillah sehat, kamu sama keluarga?."
"Alhamdulillah sehat semua bang."
Arka dan Richard sedang asik berbincang, Razan yang teringat sesuatu memberi tahu ke Fhaz.
"Fhaz, Abang sebentar lagi mau punya adik." Ucap Razan dengan nada yang semangat.
"Adik itu apa bang?."
"Adik, kayak kamu kan adik Abang. Tapi ini Abang akan punya adik bayi."
"Wah yang kayak di Vidio Koko melon ya bang?." Ucap Fhaz. Memang Razan dan Fhaz sering nonton Vidio Koko melon di iPad.
"Iya."
"Wah, sepertinya akan ada anggota baru nih." Ucap Arka dan Richard terkekeh.
"Alhamdulillah, Allah kasih Abang kepercayaan lagi. Kakak mu lagi hamil, setelah ini maksudnya kami akan ke rumah mama untuk memberi tau kalian, eh taunya jumpa di sini."
"Alhamdulillah kalau gitu bang. Seneng aku dengernya."
"Alhamdulillah. Kamu, kapan mau nambah."
"Hah?."
Seketika Arka jadi Lola, selang beberapa detik mata Arka terbuka lebar. "Abang nih. Aku sih maunya gitu, tapi Kesya belum mau bang karena Fhaz masih kecil. Lagipula, aku takut Kesya kerepotan nantinya. Mungkin tunggu umur Fhaz seperti Razan."
"Iya juga sih, tapi gak mau coba rayu Kesya nya. Masa kalah sama Abang." Ucap Richard terkekeh sambil menepuk pelan punggung Arka.
"Nanti aja lah bang hahaha."
"Yaudah, Abang mau lanjut cari bahan pesanan kakakmu nih." Lanjut Richard.
"Ok bang, aku juga udah mau siap nih. Kalau gitu kami duluan ya bang."
"Iya hati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya. Ingat kamu bawa anak gak lagi sendiri."
"Iya bang, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsamalam."
Setelah itu, mereka membayar belanjaan mereka dan masuk ke dalam mobil.
"Pa, Fhaz mau adik yang kayak bang Razan."
Arka diam sebentar sebelum menjawab pertanyaan Fhaz.
"Gini, kamu bilang sama mama. Kalau papa sih mau kasih kamu adik, tapi papa ragu sih. Di tambah lagi mama selalu menghindar." Curhat Arka ke Fhaz. Kalau di dengar-dengar sih lucu juga Arka curhat sama anaknya yang pinyik masih umur 4 tahun.
"Kalau gitu, Fhaz bilang sama mama kalau Fhaz mau adik kayak bang Razan." Ucap semangat Fhaz seperti mengerti ucapan Arka padahal gak. Yang Fhaz ngerti hanya 'Fhaz ingin adik, dan minta ke mama.' hanya itu.
Beberapa menit menghabiskan waktu di jalan, akhirnya Fhaz dan Razan sampai di rumah mereka.
Setelah di lepas seat belt baby cair milik Fhaz, langsung turun duluan dan masuk ke rumah mencari Kesya yang kebetulan sudah sampai di rumah. Karena hanya sebentar.
"Mama...... Fhaz mau adik yang kayak bang Razan ma." Ucap Fhaz sambil berjalan ke dalam rumah.
Mendengar ucapan Fhaz, seketika Kesya bingung. Dan melihat wajah suaminya, meminta penjelasan. Kemudian Arka menjelaskan tentang yang mereka jumpa dengan bang Richard dan Razan di supermarket tadi. Sampai dimana, Razan menceritakan kalau dirinya akan memiliki adik.
Kesya yang mendengar penjelasan Arka, Kesya terkejut, karena selama ini Fhaz tidak ada tuh protes minta adik. Ada-ada aja anak ku ini. Batin Kesya.
"MasyaAllah sayang, kamu kenapa tiba-tiba minta adik hmm?." Ok, kali ini kita akan mendengar penjelasan dari Fhaz.
"Tadi pas Fhaz sama papa lagi jajan di supermarket, kami jumpa sama om Richard sama bang Razan mah. Terus, bang Razan bilang kalau dia punya adik bayi ma yang kayak di Vidio Koko melon itu loh mah. Fhaz juga mau, boleh kan ma."
Mendengar penjelasan Fhaz Kesya menangkap bahwa kakak iparnya sedang hamil anak kedua. Bukannya menjawab pertanyaan Fhaz tadi, Kesya malah mengelus lembut kepala Fhaz.
"Yasudah, sekarang kita ganti baju dulu yuk, habis itu kita makan. Mama masak ayam goreng kremes kesukaan kamu loh."
"Horeeeeeee, Ayuk mah kita ganti baju."
Setelah makan siang tadi, Kesya menuntun Fhaz ke kamarnya untuk tidur siang. Sebelum tidur, Fhaz masih ingat keinginan nya punya adik.
"Ma, mama bakalan kasih Fhaz adik kan?."
Sebelum menjawab, Kesya menghembuskan nafasnya pelan. "Mungkin ini saatnya, dirinya memberikan Fhaz adik dan anak kedua untuk suami tercinta nya."
"Sayang, kalau kamu ingin adik. Bisa minta ke mama dan papa, tapi Fhaz jangan lupa minta sama Allah SubhanallahWataala, yang memiliki kuasa atas seluruh alam semesta ini sayang."
"Jadi, Fhaz minta juga ke Allah SubhanallahWataala ya ma."
"Benar sayang. Coba Fhaz doa dan minta sama Allah SubhanallahWataala, untuk di berikan Fhaz adik di dalam perut mama." Ucap Arka sambil mengelus lembut rambut Fhaz.
"Baiklah. Ya Allah, Fhaz ingiiiiiiin sekali punya adik seperti bang Razan. Agar bisa Fhaz ajak main setiap hari. Ya Allah, Fhaz ingin adik yang dari perut mama, maunya perempuan. Biar bisa Fhaz jaga, kayak papa jaga mama dan Fhaz. Aamiin."
Mendengar doa Fhaz tadi, Arka dan Kesya meneteskan air matanya. Sungguh, doa Fhaz ini seperti di ajarin orang saja. Mana khusyuk lagi doanya, MasyaAllah.
"Aamiin." Ucap Arka dan Kesya yang mengaminkan doa Fhaz.
Setelah Fhaz nyenyak tidur, Arka dan Kesya masuk kedalam kamar untuk istirahat. Dalam hati Arka, sangat bangga dengan Fhaz yang masih umur 4 tahun tapi sudah luar biasa.
Arka yang tidur sambil memeluk Kesya, sangat senang dalam hati dan berucap. "Yes, sebentar lagi Kesya junior selanjutnya akan launching. Semoga Allah SubhanallahWataala mengabulkan doa jagoan nya". Batin Arka.
Akhirnya cerita ini sudah selesai tapi kisah mereka masih berlanjut ya.
Bakalan kangen deh sama kisah mereka, apalagi si Fhaz.
See you guys, jumpa lagi di karya berikut ku ya👋
Terimakasih juga atas vote dan komen kalian, tanpa kalian karya ku bakalan sunyi. Walaupun karya buatan ku ini mutunya emang harus ending walau vote dan komen nya sedikit.
Harapan ku sih, semoga di karya ku berikutnya gak se-gaje ini hehehe dan semoga lebih asik lagi.
Sekali lagi terimakasih ☺️
Aku undur diri dulu ya guys 🏃
Kalau kalian ada kata-kata masukan dan motivasi untuk aku silakan tulis di kolom komentar ya kakak-kakak. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakhatuh dan see you next time 👋🏃
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Arka & Nathan (Ending)
Fantasy"Anda siapa?." Ucap Nathan dengan nada dingin. "a-aku i-istri kamu kak." jelas perempuan tadi terbata-bata sebab terkejut dengan kejadian barusan. Mendengar itu Nathan memegang kepalanya yang terasa sangat sakit ketika mengingat kejadian sebelumnya...