Kesya mendapat telpon, bahwa Arka lemas dan dirinya di jemput oleh Hadi, untuk ke kantor Arka. Kesya langsung izin pulang setelah selesai konsultasi pasiennya.
Kesya kira bakalan ke kantor Arka, ternyata di tengah perjalanan papa telpon untuk langsung pulang ke rumah mertuanya.
Tok....
Tok....
"Assalamualaikum. Ma, Pa."
"Wa'alaikumsamalam, sayang masuk yuk." Jawab Melati melihat menantunya sudah datang.
"Keadaan mas Arka gimana ma?."
"Alhamdulillah, sudah membaik setelah minum air jahe tadi. Kamu jangan banyak pikiran ya, jaga kesehatan kamu."
"Iya ma."
Kesya yang belum paham perkataan mama mertuanya, tidak ambil pusing dan langsung menuju kamar Arka.
"Mas keadaan kamu gimana?."
"mas gak papa kok, sayang jangan khawatir ya."
"Gimana Kesya gak khawatir coba, mas itu, udah Kesya kasih tau, jangan masuk kerja dulu, karna keadaan mas sakit. Tapi, mas masih aja gak mau dengar." Ucap panjang Kesya memarahi Arka yang tadi pagi tidak mau dengar perkataannya.
Arka yang di marahi malah senyum gak jelas dan berucap. "Sayang, kamu lucu kalau marah-marah gini."
"Mas ini, Kesya lagi marahin mas ya."
"Sudah-sudah, mas kan sekarang sudah mendingan, jadi sayang jangan marah-marah lagi, kasihan nanti dedek nya." Ucap Arka yang membuat Kesya bingung yaitu ucapan akhir Arka. Apa maksudnya 'dedek'.
"Tunggu, maksud mas gimana?." Tanya Kesya bingung. Arka bukannya menjawab, malah mengelus perut Kesya yang masih rata.
"Ini, kasihan dedek nya kalau sayang marah-marah."
Kesya baru ngeh arah bicara Arka lalu berucap. "Maaf ya mas, Kesya belum kasih mas anak."
"Siapa bilang belum, dia udah ada di sini kok."
"Kamu tau dari mana?."
"Insting mas sayang."
"Yasudah, yuk kita periksa ke dokter kandungan, biar kamu percaya." Lanjut Arka, lalu mereka pergi ke rumah sakit untuk memeriksa Kesya.
"Loh kalian mau ke mana?." Tanya mama-nya.
"Kami mau ke rumah sakit ma."
"Hati-hati di jalan ya dek, kamu kan masih belum sembuh total."
"Tenang aja ma, kami ke rumah sakit sama mang Hadi karna Arka masih belum yakin tuk bawa mobil sendiri."
"Bagus lah, dari pada kalian kenapa-kenapa, yasudah hati-hati dan semoga hasilnya sesuai harapan kita semua ya. Aamiin."
"Aamiin ,kami berangkat dulu ya Ma, Pa. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsamalam." Ucap kompak mama dan papa nya.
Mereka masuk kedalam mobil, dan menuju kearah rumah sakit yang sudah jadi kepercayaan keluarga Wijaya.
Skip.....
Sesampainya mereka di rumah sakit, Arka dan Kesya langsung menuju poli kandungan, dan menemui dokter Indri berprofesi sebagai dokter spesialis kandungan yang sekarang akan menjadi dokter Kesya selama kehamilan.
"Assalamu'alaikum, dokter." Ucap Arka masuk ke dalam ruang praktek dokter Indri.
"Wa'alaikumsamalam, silahkan duduk." Ucap dokter Indri dengan ramah.
"Ada keluhan apa nih nak Arka?." Dokter Indri bertanya begitu karena baru pertama ini anaknya Wijaya menginjakkan kakinya di ruang spesialis kandungan.
"Saya mau memeriksa istri saya bu dokter."
"Baik. Mari nak Kesya ikut saya, dan bisa naik ke brankar biar saya periksa."
Setelah Kesya naik ke brankar, dokter Indri langsung mengoleskan gel dan mengarahkan alat USG.
Arka yang sedang berdiri di sebelah Kesya, melihat ke layar monitor yang menunjukkan hasil USG nya. Dan terdapat titik putih yang masih kecil, awalnya Arka bingung itu apa, jadinya Arka bertanya. "Dokter titik putih itu apa ya?."
"Itu adalah janin, calon anak kalian." Jelas dokter Indri.
Mendengar itu Arka merasa senang dan terharu, dengan apa yang di saksikan nya saat ini begitupun dengan Kesya.
"Mas....." Lirih Kesya meneteskan air mata nya.
"Iya sayang, Alhamdulillah Allah mewujudkan apa yang kita inginkan." Ucap syukur Arka, karena memang mereka juga sudah menantikan buah hati mereka.
Setelah memeriksa Kesya serta Arka, di persilahkan duduk di tempat semula. Dan dokter Indri mulai menjelaskan, tentang apa-apa saja yang boleh, dan tidak boleh di lakukan serta di makan oleh ibu hamil.
"Selamat untuk kalian berdua, saya senang mendengar kabar bahagia ini, dan sekarang tugas kamu nak Arka, untuk menjaga Kesya. Jangan biarkan Kesya, melakukan aktivitas yang melelahkan, dan jangan sampai banyak pikiran, karena bisa memengaruhi janin yang di kandung. Serta perbanyak makan makanan yang mengandung banyak nutrisi dan protein ya, dan jangan lupa minum susu ibu hamil nya_,"
"Oh iya, ini jangan lupa di tebus vitamin untuk menguatkan janinnya ya nak Arka." Lanjut dokter Indri.
"Baik dok, saya pastikan istri saya dan calon anak saya aman dan sehat." Ucap Arka.
"Itu harus. Ohiya, untuk gejala yang nak Arka katakan tadi, saya hanya bisa mengucapkan, di nikmati aja ya proses nya. Kapan lagi ada suami yang mual di saat istrinya yang hamil. Kalau sangat berat gejalanya, saya sarankan setiap pagi sebelum sarapan, minum air jahe dahulu ya, agar tidak mual." Jelas dokter Indri yang mengingat akan gejala yang di alami Arka tadi.
"Kalau gitu, biar nanti sebelum sarapan akan minum air jahe dulu. Terimakasih buk dokter."
"Sama-sama nak Arka."
"Emm dokter boleh saya minta foto hasil USG saya tadi?." Tanya Kesya yang akan memberi kejutan untuk orang tuanya dan mertuanya.
"Boleh banget dong, bentar ya saya cetak dulu."
Sesudah dokter Indri memberi hasil foto USG Kesya mereka memutuskan untuk pulang tapi sebelum itu mereka akan menebus vitamin serta membayar administrasi terlebih dahulu.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Arka & Nathan (Ending)
Fantasy"Anda siapa?." Ucap Nathan dengan nada dingin. "a-aku i-istri kamu kak." jelas perempuan tadi terbata-bata sebab terkejut dengan kejadian barusan. Mendengar itu Nathan memegang kepalanya yang terasa sangat sakit ketika mengingat kejadian sebelumnya...