Seperti ibu hamil pada umumnya yang akan mual di waktu pagi, tapi tidak berlaku untuk Kesya yang seperti biasa-biasa saja. Beda hal dengan Arka, yang sepertinya menggantikan posisi dirinya.
Kesya melihat itu merasa kasihan dengan suaminya, yang seharusnya dirinya yang mengalami, tapi ini malah suaminya.
"Masih mau muntah mas." Tanya Kesya dengan wajah khawatir.
"Udah gak, tapi badan mas lemes."
Kesya langsung menuntun suaminya untuk baringan di kasur kemudian dirinya turun kebawah untuk membuatkan air jahe yang akan di minum Arka agar menghilangkan rasa mual nya. Tak butuh waktu lama, air jahenya siap dan Kesya membawa ke dalam kamar untuk di minum Arka.
"Sayang, hari ini ke rumah sakit?." Arka bertanya dengan suara lirih sebab badannya masih sangat lemas. Arka bertanya seperti itu karena dia ingin Kesya tidak berangkat ke rumah sakit. Arka saat ini ingin sekali di manja, di perhatikan, di temani oleh Kesya.
"Sebenarnya ada. Tapi Kesya udah izin gak masuk, karena Kesya gak bisa ninggalin mas yang lagi sakit gini." Jawab Kesya dan Arka senang mendengar itu. Baiklah mari kita katakan saat ini Arka dalam mode manja.
"Yaudah, sayang sini duduk di sebelah mas. mas mau tiduran di atas paha adek, boleh."
Kesya naik ke atas tempat tidur,dan duduk di sebelah Arka, lalu meluruskan kakinya agar Arka bisa tidur dengan kepala di alasi paha Kesya.
"Boleh sayang, sini."
Kesya membetulkan kepalanya Arka, dan mengelus kepala Arka lembut dan penuh kasih sayang.
Kepala Arka bergerak mencari posisi nyaman nya, yaitu wajahnya menghadap ke perut Kesya lalu dia mencium perut Kesya yang masih rata.
"Dedek sayang, terimakasih sudah hadir di antara papa dan mama. Semoga kamu sehat-sehat ya di dalam perut mama. Jaga mama nya ya, biar papa di sini semakin semangat kerjanya. Dan bisa membelikan kamu mainan dan membelikan mama keperluan nya. Sehat-sehat ya kesayangan papa dan mama." Ucap Arka tulus dan tidak lupa mencium lagi perut Kesya.
Kesya mendengar itu meneteskan air matanya. Ternyata Arka sangat sayang dan sangat menantikan kehadiran sang anak.
"Pasti pa, dedek dan mama akan sehat-sehat. Papa juga sehat ya biar kita bisa main sama nanti." Jawab Kesya yang suaranya meniru suara anak-anak.
"Hahaha iya papa akan jaga kesehatan papa."
"Emm mas." Panggil Kesya.
"Dalem sayang."
"Kesya,,,, boleh minta sesuatu sama mas?." Tanya Kesya ragu takut Arka akan marah.
"Boleh sayang, emang kamu mau apa?." Jawab Arka lembut.
"Tiba-tiba Kesya, kepingin bakso yang ada dekat rumah sakit tempat Kesya kerja mas." Ucap Kesya pelan sebab takut Arka akan marah.
"Ooh,, ternyata istri mas ini lagi ngidam ternyata." Goda Arka lalu bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap Kesya.
"Mungkin. Boleh mas?." Tanya Kesya penuh harap.
"Boleh dong sayang. Adek mau ikut mas, atau tunggu di rumah?."
"Kesya ikut aja sama mas. Kita makan di sana aja ya."
"Ok. Yaudah siap-siap gih. Mas tunggu di bawah." Kesya mendengar itu langsung saja siap-siap, lalu tidak lupa untuk memakai jilbab nya dan tas selempang nya, yang isinya hanya hp dan dompet saja.
Setelah siap, Kesya turun ke bawah menghampiri Arka yang sudah ada di depan mobil yang sedang di panaskan.
Sebelum berangkat, Kesya mengunci pintu dahulu lalu mengecek rumahnya. Jika menurutnya sudah aman dia masuk kedalam mobil dan mereka langsung menuju tempat jualan bakso yang di inginkan oleh Kesya.
Selesai makan bakso, mereka memutuskan untuk langsung pulang, entah kenapa Kesya merasa ngantuk dan badannya capek. Mungkin efek kehamilannya.
"Eh sayang, akhirnya kita jumpa lagi. Aku kangen banget sama kamu." Ucap seorang perempuan memeluk tubuh Arka dengan pakaian yang tidak pantas di sebut pakaian karena bajunya kurang bahan.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Arka & Nathan (Ending)
Fantasy"Anda siapa?." Ucap Nathan dengan nada dingin. "a-aku i-istri kamu kak." jelas perempuan tadi terbata-bata sebab terkejut dengan kejadian barusan. Mendengar itu Nathan memegang kepalanya yang terasa sangat sakit ketika mengingat kejadian sebelumnya...