Tak terasa, sudah seminggu Kesya di rawat di rumah sakit dan mereka sudah di rumah milik Arka dan Kesya. Pagi hari yang sangat indah, Kesya bangun melihat Arka tidur di samping baby Fhaz. Posisi tidur mereka, Kesya di sisi kiri, Arka di sisi kanan dan baby Fhaz di tengah-tengah mereka.
"Sayang, adek istirahat aja biar mas yang jaga baby Fhaz." Ucap Arka yang melihat Kesya sangatlah lelah. Memang waktu di rumah sakit, Kesya banyak menjaga baby Fhaz yang masih rewel, tapi syukurnya saat ini baby Fhaz udah gak rewel. Mungkin udah mulai beradaptasi, karena untuk bayi yang baru lahir memang suka rewel karena belum beradaptasi dengan lingkungan barunya.
"Mas, gak ke kantor?."
"Mas hari ini mau cuti dulu. Masih kangen sama baby Fhaz."
"Yaudah, Kesya mau siapin sarapan ya,mumpung baby Fhaz gak rewel."
"Gak mau istirahat aja?."
"Gak, mas ku sayang." Ucap Kesya dan berhasil membuat semburan merah di pipi Arka. Walau sudah sering tapi tetap saja Arka belum terbiasa. Dasar, seperti pengantin baru aja.
Kesya yang melihat itu terkekeh, dan mulai beranjak dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Setelah selesai, Kesya turun ke bawah menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk suaminya.
Setelah sarapan siap Kesya buat, Kesya naik ke atas untuk memanggil Arka agar sarapan. Belum Kesya jalan, sudah dengar suara Arka yang turun dari tangga menuju ruang makan sambil menggendong baby Fhaz.
"Emm harum banget, masak apa nih sayang?."
"Hari ini, Kesya masak sup ayam sama ayam goreng kremes. Baru aja Kesya mau manggil mas ke atas, eh udah turun duluan." Keyla mengucapkan sambil mengelus kepala baby Fhaz dengan penuh kasih sayang.
"Wah enak banget. Yaudah yuk kita sarapan sekarang. Oh iya, tadi tuh mas sengaja sayang, biar kamu gak capek naik turun tangga." Jawab Arka yang mulai berjalan untuk duduk.
Keyla mulai mengambilkan piring Arka lalu mengisi dengan nasi, sup serta ayam goreng kremes. Setelah itu, Keyla kasih ke Arka lalu baby Fhaz di ambil ahli oleh Keyla. Tapi, di cegah oleh Arka.
"Biar mas aja yang gendong sayang."
"Nanti mas susah dong sarapannya."
"Kan ada adek yang suapi mas dan adek sekalian sarapan. Gimana sayang?." Tanya Arka sambil memainkan alisnya naik turun dan tersenyum.
"Itu dasar kamu nya aja, mau di suapi makannya." Ucap Kesya terkekeh kecil. Arka hanya terkekeh mendengar ucapan Kesya.
Setelah itu, Kesya menyuapi makan Arka sambil juga dia sarapan. Jadinya, mereka makan dalam satu piring berdua.
Siap sarapan, baby Fhaz sepertinya nyaman di gendongan papa nya. Kesya berinisiatif untuk membereskan rumah yang mulai berserak, dimana banyak mainan anak bayi milik baby Fhaz yang terletak di karpet lembut ruang tv. Jangan di tanya itu ulah siapa, sudah di pastikan ulah Arka yang antusias mengajak main anaknya. Padahal anaknya baru berumur dua Minggu.
Selesai beberes, Kesya mandi lalu ikut gabung bersama Arka dan baby Fhaz yang sedang main.
"Mas, gak mau mandi?."
"Kan kita gak pergi yang."
"Lah, kamu ini. Jadi harus mau pergi dulu baru mandi?." Ucap Kesya sedikit kesal karena semenjak baby Fhaz lahir, Arka akan sibuk main dengan anaknya, dan jika hari libur gini Arka akan mandi ketika menjelang waktu sholat zhuhur. Dan jika di tanya akan jawab seperti itu, membuat kesal Kesya saja.
"Ya tergantung sayang hehehe. Ohiya baby Fhaz kan belum mandi, nah kamu mandiin baby Fhaz aja sekalian aku bantu yuk." Ucap Arka yang mulai mengalihkan pembicaraan. Kesya mengalah dan memang baby Fhaz belum mandi, sekarang sudah menunjukkan pukul 09.00.
"Yaudah yuk, habis itu kamu harus mandi ya. Sekarang jam 9 kita temani baby Fhaz berjemur dulu yuk. Kata mama jam segitu baik untuk baby berjemur."
"Okay. Sekarang mari kita berjemur." Ucap semangat Arka lalu menggendong baby Fhaz.
Mereka duduk di halaman depan rumah, yang langsung mendapatkan cahaya matahari. Arka duduk di bangku kayu, dan memangku baby Fhaz yang sedang telentang di bawah matahari. Tak lupa mata baby Fhaz di tutup pakai penutup mata bayi.
Merasa cukup, posisi baby Fhaz di balik jadi tengkurap. Arka di bantu Kesya untuk membalikkan badan baby Fhaz. Setelah cukup lama, mereka masuk ke dalam rumah dan siap-siap untuk mandi.
Untuk memandikan baby Fhaz, Arka serahkan ke Kesya yang lebih tau, Arka memang ingin. Tapi takut salah, malah buat baby Fhaz sakit. Arka memilih memakaikan baju baby Fhaz saja.
"Sayang, ini mau di pakaikan apa dulu?." Tanya Arka bingung. "Wah gila sih, masih bayi aja udah banyak banget skincare nya, kalah gua." Batin Arka.
Kesya menghampiri Arka, yang duduk di atas tempat tidur di samping baby Fhaz yang hanya di tutupi kain agar tidak kedinginan. Sudah pasti ulah Arka.
"Pakai minyak telon dulu mas, di baluri di perut baby Fhaz. Habis itu, di kasih losion bayi di perut dan leher, kalau untuk muka pakai bedak, tapi nanti setelah pakai baju. Habis itu pakai parfum bayi di bajunya mas, biar wangi khas bayinya makin kuat." Jelas Kesya lalu Arka mulai melakukan sesuai instruksi Kesya tadi.
"Nah siap deh." Ucap Arka bangga karena udah siap memakaikan baby Fhaz minyak telon, losion, parfum dan bedak bayi.
"Baju nya jangan lupa mas."
"Eh iya hehehe. Mana baju sayang?."
"Ini mas." Arka menerima baju dari tangan Kesya, lalu dengan pelan memakaikan ke baby Fhaz dengan sangat pelan.
Kesya terkekeh melihat ekspresi Arka yang serius banget, padahal ini hanya memakaikan anaknya baju. Tapi ekspresi nya, seperti sedang meeting untuk mendapatkan proyek besar.
"Alhamdulillah siap juga, masyaallha gantengnya anak papa ini." Ucap Arka yang sudah berhasil memakaikan baju baby Fhaz dan minyak wangi khusus bayi. Lalu mencium wajah baby Fhaz dengan gemas.
"Baby sama mama dulu ya sayang, papa mau mandi dulu."
"Nah gitu dong, masa kalah sama anaknya yang udah mandi dan ganteng gini." Ucap Kesya sambil menerima baby Fhaz yang di serahkan ke Kesya oleh Arka.
"Gini-gini kamu tetap cinta dan sayang kan sama aku, hmm?." Goda Arka yang memainkan alisnya naik turun tak lupa senyumnya yang manis.
Kesya tersipu lalu menundukkan kepalanya guna menutupi rona merah pipinya. Tidak sampai situ Arka menaikkan dagu Kesya lalu mengecup bibir pink milik Kesya yang sudah menjadi candu buat Arka.
"Kamu mah gitu mas, suka banget goda aku."
"Habisnya aku suka lihat rona merah di pipi kamu sayang."
"Udah sana mandi, keburu siang mas."
"Okay"
Arka mulai masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya sesuai dengan perintah ibunda ratu.
Medan, 19 November 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigration Arka & Nathan (Ending)
Fantasy"Anda siapa?." Ucap Nathan dengan nada dingin. "a-aku i-istri kamu kak." jelas perempuan tadi terbata-bata sebab terkejut dengan kejadian barusan. Mendengar itu Nathan memegang kepalanya yang terasa sangat sakit ketika mengingat kejadian sebelumnya...