Chapter 7

4K 321 36
                                    

"ngghh.." lenguh gulf sambil meraba-raba kasur miliknya.

tunggu tunggu kenapa rasanya ada yang tidak beres.

Gulf pun duduk untuk mengumpulkan nyawanya yang masih setengah itu, setelah itu ia melihat sekeliling dan terkejut mendapati dirinya sudah berada di kamar miliknya.

"perasaan kemarin ku lagi nunggu mas mew di ruang tengah deh" ucap gulf mengingat kejadian semalam.

Karena malas untuk mengira-ngira bagaimana ia bisa sampai disini, gulf mengambil handphone nya di atas nakas dan melihat jam yang ternyata masih jam 6 pagi, gulf yang melihat itu tersenyum senang lalu bergegas keluar kamar.

Gulf berjalan ke arah kamar mew, ia melihat pintu kamar mew yang masih tertutup, ia juga bisa mendengar suara dari dalam yang artinya mew belum berangkat, oleh karena itu ia kembali berjalan ke ruang tengah dan duduk disana untuk menunggu mew.

Setelah beberapa saat orang yang ditunggu-tunggu pun akhirnya keluar kamar, mew berjalan santai untuk ke dapur, namun ia dikejutkan dengan kehadiran gulf di ruang tengah dengan posisinya yang persis seperti kemarin malam.

loh bukannya kemarin udah ku pindahin ke kamar ya nih anak - batin mew bingung.

Gulf yang mendengar langkah kaki mew langsung membalikkan badannya dan berjalan ke arah mew.

"mas mew" panggil gulf saat sudah berada di depan mew.

"iya kenapa gulf?" tanya mew yang tentunya dengan wajahnya yang datar seperti biasa.

"saya mau ngomong boleh?" tanya gulf kembali.

Mew terlihat berfikir lalu melihat ke arah jam tangan miliknya "nanti malam saja ya gulf"

Setelah mengucapkan kalimatnya itu mew berjalan ke arah dapur dan meminum kopi yang sudah ia buat tadi pagi, membuat gulf kembali mengekori dirinya.

"mas..." cicit gulf pelan.

Mew melihat ke arah gulf yang tengah mengerucutkan bibirnya, ia pun berjalan mendekati gulf  "kenapa gulf?"

"maaf ya mas" ucap gulf yang membuat mew bingung.

"maaf? maaf kenapa?" tanya mew sambil menunduk untuk dapat melihat dengan jelas wajah gulf.

"mas kayaknya keberatan banget ya kalau saya ada disini sampai-sampai mas harus ngehindar dari saya, mas bisa kok bilang ke saya biar saya pergi dari sini, mas ga perlu susah-susah bangun pagi terus kerja sampai larut malam biar ga ketemu saya, biar saya aja yang-" ocehan gulf terhenti kala jari telunjuk mew berada di bibirnya memberi isyarat agar ia berhenti bicara.

"sini duduk dulu" ajak mew sambil menarik tangan gulf untuk duduk di sofa.

"sebentar ya saya harus telfon sekretaris saya" lanjut mew lalu mengambil handphone nya dan menelpon seseorang tanpa beranjak dari situ.

"halo selamat pagi pak mew, ada yang bisa saya bantu?"

"halo Ann, iya saya minta tolong untuk kamu re-schedule pertemuan saya dengan klien pagi ini, kamu bisa kan atur untuk jam makan siang nanti? tolong bilang ke mereka kalau saya ada urusan penting pagi ini" jawab mew sambil melirik ke arah gulf.

"Baik pak, akan saya laksanakan, nanti untuk lebih lanjutnya akan saya kabari bapak secepatnya"

"oke Ann terimakasih ya"

"iya pak sama-sama"

Mew menutup telponnya lalu kembali memasukkan handphone nya kedalam saku.

"Gulf dengerin saya baik-baik ya" ucap mew yang diangguki oleh gulf.

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang