Chapter 13

3.7K 298 39
                                    

"Gulf" panggil mew terkejut melihat gulf yang kini tengah bersembunyi di balik selimut.

nih anak kenapa sih - batin mew bingung.

"gulf hei kamu kok tidurnya begini?" tanya mew yang kini sudah merubah posisinya menjadi duduk.

Tiba-tiba saja mew melihat ada sekelibat cahaya dari dalam selimut gulf, membuat rasa penasarannya kini kian meningkat, bukan hanya itu, ia juga bisa mendengar suara gulf yang seperti sedang menangis.

"gulf kamu kenapa?" tanya mew khawatir sambil mendekat ke arah gulf dan menarik selimut tersebut.

Deg

Mew langsung terdiam tidak tahu harus bereaksi apa saat melihat gulf yang sedang terisak sambil memegang handphone miliknya dengan senter yang sedang menyala.

"gulf....gulf astaga kamu kenapa?" panik mew memegang tangan gulf lalu mengambil handphone gulf dan menaruhnya di atas nakas.

"ge-gelap hiks....takut..." Isak gulf menutup matanya rapat-rapat.

gelap? gulf takut gelap? - tanya mew dalam hati lalu segera menyalakan lampu kamarnya.

Mew kembali mendekat ke arah gulf, ia membawa tangannya untuk mengusap peluh di wajah gulf lalu mengelusnya lembut agar membuat dirinya tenang.

"tenang gulf....sudah saya nyalain lampunya ya....jangan takut saya ada disini" ucap mew mengusap punggung gulf lembut.

Gulf mengerjapkan matanya beberapa kali sambil mengatur nafasnya yang tadi sempat tercekat.

"m-mas mew" ucap gulf setelah tersadar dan melihat mew yang terlihat sangat khawatir kepada dirinya.

"iya gulf ini saya, kamu tenang ya" balas mew yang terus saja mengusap rambut serta punggung gulf agar membuatnya nyaman.

"ma-maaf mas" cicit gulf pelan.

"sssttt udah-udah it's okay" ucap mew membawa tangannya untuk menghapus sisa air mata gulf.

Sebenarnya mew sangat ingin bertanya mengapa gulf tiba-tiba bisa seperti ini, namun mew tidak ingin membuat gulf merasa tidak nyaman karena rasa penasarannya.

Lagipula mew yakin bahwa gulf akan bercerita jika dirinya sudah siap.

Gulf menutup matanya merasakan kehangatan dari tangan mew yang berada di wajahnya, rasa takut yang tadi sempat menghampirinya kini sudah perlahan menghilang tergantikan oleh rasa aman dan tenang karena gulf tahu bahwa sekarang ada mew di sisinya.

Mew yang melihat gulf sudah kembali tenang merasa sangat lega, ia merapihkan posisi bantal gulf dan menyuruh gulf untuk kembali berbaring.

"sekarang kamu tidur lagi ya gulf" ucap mew menuntun tubuh gulf.

Gulf menuruti perkataan mew, ia kembali merebahkan dirinya dan mencari posisi senyaman mungkin, jangan lupa bahwa kini tangan gulf masih berada di dalam genggaman mew, dan sepertinya ia juga tidak berniat untuk melepaskan itu karena sudah terlanjur merasa nyaman.

"jangan takut ya...saya ada disini" tutur mew mengusap dahi gulf lembut.

Gulf mengangguk sambil tersenyum hangat "makasih mas, maaf saya udah bikin mas panik malem-malem gini"

Mew menggeleng tidak setuju "engga gulf, kamu jangan berbicara seperti itu, saya tidak tahu kamu kenapa, tapi saya benar-benar minta maaf kalau saya yang sudah menyebabkan kamu seperti ini"

Gulf menghela nafasnya lalu menepuk kasur sebelahnya mengisyaratkan agar mew ikut tidur di sebelahnya, mew yang mengerti menuruti permintaan gulf, dengan perlahan dan tanpa melepaskan tautan tangannya kini ia sudah kembali rebahan di samping gulf.

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang