Chapter 29

3.1K 293 58
                                    

Keesokkan harinya semua berjalan seperti biasanya, dimana mew dan juga gulf yang tidur di kamar masing-masing, lalu bangun pagi untuk sarapan bersama dan berangkat ke kantor.

Sebenarnya mew sudah menawarkan agar gulf tidur bersama dengan dirinya, namun gulf masih merasa tidak enak karena ia takut mengganggu tidur mew, ia sangat tahu bahwa mew itu menyukai tempat yang gelap agar bisa tertidur, jadi ia tidak mau kalau harus merepotkan sang suami terus menerus.

"ayuk berangkat gulf" ajak mew kepada gulf yang sedang memakai sepatu.

"ih mas kan tadi saya udah bilang kita berangkatnya sendiri-sendiri aja" ucap gulf sambil berjalan gontai ke arah mew.

Mew yang melihat ekspresi istrinya yang lucu itu pun membawa tangannya untuk mengusak rambut gulf "oke-oke, saya naik taksi aja kalau kayak gitu"

"loh kenapa naik taksi mas? kan biasanya mas bawa mobil sendiri" tanya gulf sedikit terkejut.

Mew menghela nafasnya sambil menunjuk ke arah garasi yang tersisa satu mobil milik gulf "kamu lupa? kemarin kan saya pulangnya naik mobil kamu"

"astaga iya juga ya mas, aduh maaf ya mas saya lupa banget kemarin, mas juga kenapa gak kasih tau saya?" ucap gulf menepuk jidatnya sendiri.

"ya gimana ya, kamu kemarin main narik-narik saya aja sih" balas mew sambil tersenyum menggoda.

Gulf melototi mew sambil mengerucutkan bibirnya sebal, setelah itu ia merampas kunci mobil miliknya yang ada di saku baju milik mew, membuat mew reflek langsung memegang dada miliknya.

"Ayuk bareng saya aja mas" ajak gulf yang sudah masuk kedalam mobil.

Mew tersenyum senang, lalu sedikit berlari dan ikut masuk kedalam mobil gulf.

"tapi nanti kalau masuk area kantor mas harus ngumpet ya, pokoknya jangan sampai kelihatan sama orang lain" ucap gulf mengingatkan sang suami.

"hemm iya-iya" balas mew yang sedari tadi tidak berhenti tersenyum.

Tidak menunggu waktu lama karena jalanan tidak macet seperti biasanya dan tentunya karena gulf yang membawa mobilnya cukup kencang, mereka pun akhirnya sampai di kantor milik mew.

Gulf melihat ke sekeliling dan syukurlah kalau kantor masih sepi, ia kembali menancapkan gasnya menuju parkiran yang berada di lantai atas.

"ah akhirnya sampai, mas turun gih sana" ucap gulf setelah mematikan mesin mobil miliknya.

Mew mengerutkan keningnya lalu menatap ke arah gulf "loh kamu ngusir saya? emangnya kamu gak masuk kedalam juga?"

"aduh bukan gitu mas, maksud saya mas keluar duluan aja nanti saya nyusul, soalnya kalau kita bareng-bareng yang ada mereka curiga mas, jadi mas sekarang turun ya, dan inget mas harus pura-pura gak kenal sama saya" jawab gulf sedikit mengancam sang suami.

Mew menghela nafasnya pasrah lalu membawa tangannya untuk mengelus rambut gulf "oke kalau gitu, saya ikut kamu aja, saya masuk duluan ya, kalau ada apa-apa jangan lupa kabarin saya"

"siap mas pasti" ucap gulf tersenyum manis.

Setelah itu mew keluar dari mobil milik gulf, gulf menunggu beberapa menit lalu ikut keluar dan masuk kedalam kantor.

ah apa aku tidak salah lihat - batin seseorang yang sedari tadi sedang berada di dalam mobil tepat di belakang mereka.

Gulf berjalan santai sambil sesekali menyapa para karyawan yang berpapasan dengan dirinya, namun tiba-tiba saja ia teringat akan sesuatu.

astaga cincin aku - batin gulf lalu mempercepat langkahnya menuju ruangan tempat ia bekerja.

Sesampainya disana ia langsung memasang kedua matanya baik-baik untuk mencari cincin miliknya yang mungkin saja jatuh di sekitar situ.

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang