Chapter 11

3.7K 305 10
                                    

"Gulf saya mau minta maaf" ucap mew merasa menyesal.

"Maaf kenapa? Mas ada salah sama saya?" tanya gulf ketus.

"Saya minta maaf karena tidak jujur sama kamu" jawab mew sambil menunduk.

Gulf tertawa miris mendengar pengakuan mew "Saya yakin kalau bukan karena temen mas saya bakal terus jadi orang bodoh yang gatau apa-apa tentang mas"

Mew kembali mendongakkan kepalanya lalu menatap gulf sedih "Gulf maaf saya ga bermaksud membuat kamu merasa seperti itu, saya benar-benar minta maaf"

Gulf berdecih lalu berdiri meninggalkan mew "Terus maksud mas apa? sesusah itu ya mas untuk jujur sama saya?"

Mew ikut berdiri mengikuti gulf yang berjalan ke arah kamar miliknya "Maaf gulf saya tau saya salah, saya cuma berniat untuk menghargai masakan pertama yang kamu masak untuk saya"

Ceklek

Baru saja gulf ingin masuk ke dalam namun tangannya di tahan oleh mew, gulf hanya bisa menghela nafasnya saat mew membawa tubuhnya menghadap ke arah mew.

"Mas itu cuma mie biasa, udah lah ga usah cari alasan yang ga masuk akal kayak gitu" ucap gulf berusaha untuk tidak emosi.

Mew menggelengkan kepalanya "Bukan itu bukan cuma mie biasa, itu adalah masakan pertama istri saya untuk saya....it's really special to me gulf"

Gulf mendongak menatap mata mew untuk mencari kebohongan, namun nihil ia justru melihat ketulusan dan keputusasaan di mata indah milik mew yang kini tengah meredup.

"Bagaimana bisa saya menolak masakan kamu? bagaimana bisa saya menolak pemberian pertama istri saya?... walaupun kita mungkin memang belum ada perasaan satu sama lain, tapi kamu harus tahu gulf kalau saya tetap akan menganggap kamu sebagai istri saya...yang sangat berarti untuk saya" ucap mew dengan nada frustasi.

"Kalau memang mas menganggap saya sebagai istri mas harusnya mas bisa terbuka sama saya, mas ga perlu bohong kayak gitu dan akhirnya nyakitin diri mas sendiri" bantah gulf membuat mew terdiam.

Dalam beberapa detik mereka hanya diam, sama-sama menyesali perbuatan serta perkataan mereka yang mungkin menyakiti satu sama lain.

Gulf menarik nafasnya berusaha untuk tenang saat melihat mew yang masih pucat bahkan tangannya masih terasa dingin "Saya juga minta maaf.....saya kurang peka kemarin, harusnya saya tanya dulu mas suka atau tidak"

"Gulf..." panggil mew pelan, merasa tersentuh dengan perkataan gulf.

"Shhh" mew tiba-tiba meringis sambil memegang perutnya yang kembali terasa sakit.

"Sakit lagi ya mas? ayuk kita ke kamar" ucap gulf panik lalu membantu mew untuk kembali ke kamar.

Mew tersenyum melihat gulf yang terlihat khawatir, setelah dengan apa yang terjadi ternyata gulf masih peduli dengan dirinya.

Awalnya mew berfikir bahwa gulf hanyalah seorang pria muda yang masih labil dan kekanak-kanakan, namun semakin kesini mew menjadi menyadari bahwa gulf yang terlihat manja memiliki sikap yang sangat dewasa.

"Sebentar saya ambilin buburnya dulu ya mas" ucap gulf setelah mew sampai di atas kasur.

Beberapa saat kemudian gulf kembali ke kamar mew dengan membawa sebuah nampan yang berisi air minum, bubur, dan juga obat.

"ini mas makan dulu ya" ucap gulf memberikan mangkuk berisi bubur buatannya.

Mew menerimanya dengan senyum di bibirnya "terimakasih banyak gulf, sekali lagi maaf untuk semuanya"

Gulf hanya mengangguk, terlalu malas untuk kembali memulai perdebatan.

Mew pun akhirnya memakan bubur tersebut dengan pelan, karena sungguh ia sedang tidak nafsu makan saat ini.

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang