Chapter 19

3.5K 346 90
                                    

"kak berhenti disini aja ya" ucap gulf yang membuat mobil yang ia tumpangi berhenti.

Saat gulf melihat kakak tingkatnya ingin keluar mobil gulf dengan segera menahan lengan miliknya.

"kenapa gulf?" tanyanya bingung.

"hemm itu kak, aku bisa sendiri kok, kalau gitu aku permisi ya kak, makasih tumpangannya" jawab gulf lalu dengan gerakan cepat segera keluar dari mobil.

loh itu sih gulf kenapa ya? - batinnya merasa bingung.

Setelah itu ia langsung memundurkan mobilnya dan keluar dari komplek rumah gulf.

"mas mew" panggil gulf berlari ke arah mew yang baru saja keluar dari mobil.

gulf sama cowok itu lagi? - batin mew saat melihat mobil yang baru saja pergi.

"baru pulang kamu jam segini?" tanya mew sambil berjalan untuk masuk ke rumahnya.

hemm mas mew kenapa ya? kok kayak jutek banget - batin gulf saat merasa ada yang berbeda dari mew.

Lebih tepatnya ia merasa seperti bertemu dengan sosok mew saat mereka pertama kali bertemu waktu itu, datar dan jutek.

"i-iya mas" jawab gulf lalu mengekori mew untuk masuk kedalam.

Sesampainya mereka di dalam rumah, mew langsung saja masuk kedalam kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, membuat gulf lagi-lagi merasa bingung.

"mas mew kenapa ya?" tanya gulf entah kepada siapa.

Gulf pun ikut masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri lalu beristirahat, karena hari sudah malam.

21.30

"huft pegel banget" lenguh gulf saat merebahkan dirinya.

Karena dirinya yang sudah mengantuk gulf pun berniat untuk memejamkan matanya, namun tiba-tiba saja ia mendengar pintu kamarnya terbuka.

Ceklek

"loh mas mew?" tanya gulf terkejut saat melihat mew yang sedang berjalan ke arahnya sambil membawa bantal.

Mew tidak menjawab pertanyaan gulf, ia tanpa basa-basi langsung saja naik ke atas kasur dan merebahkan dirinya di sebelah gulf, membuat gulf membelalakkan matanya terkejut.

"mas mew?!" panggil gulf sambil sedikit menjauhkan tubuhnya.

Mew menghela nafasnya melihat sikap gulf yang seperti sedang melihat hantu, memang apa salahnya jika ia ingin tidur dengan istrinya sendiri?

"saya mau tidur disini ya gulf" ucap mew sambil menatap ke arah gulf.

Gulf mengerutkan keningnya bingung akibat permintaan mew yang menurutnya sangat tiba-tiba, bukannya tadi mew sedang terlihat marah dengan dirinya? lalu mengapa sekarang ia bersikap seperti ini?

"ta-tapi mas kasur saya sempit nanti mas gak nyaman tidurnya" ucap gulf yang merupakan fakta bahwa ukuran kasurnya memang di design hanya untuk satu orang.

Mew menggeleng, tidak perduli dengan hal itu "gapapa gulf, cukup kok untuk kita berdua"

Gulf hanya berdehem, malas untuk berdebat dengan sang suami, menurutnya jika mew sudah berbicara itu mutlak harus ia turuti.

Setelah pembicaraan singkat itu mew maupun gulf sama-sama terdiam, saat ini yang sedang berkomunikasi adalah lengan mereka yang sedang bersentuhan karena mereka harus tidur dalam keadaan berdempet, mengingat badan mew yang cukup besar.

"gulf" panggil mew setelah cukup lama terdiam.

Gulf yang tadinya sudah memejamkan matanya kembali terbangun dan melirik ke arah mew "iya kenapa mas?"

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang