Chapter 6

4.1K 319 21
                                    

Pagi ini cuaca cukup mendung dan dingin, membuat gulf masih setia bergulung di dalam selimut.

Kringg

Alarm handphone gulf berbunyi menandakan sekarang sudah pukul 09.00, gulf yang mendengar itu menyibakkan selimut dari tubuhnya lalu duduk dan mematikan alarm tersebut.

"KAKAK" pekik gulf memanggil sang kakak.

Setelah beberapa saat gulf baru tersadar bahwa kini ia sudah tidak tinggal bersama dengan kakaknya membuatnya kembali termenung sedih.

"ah iya mas mew" ucap gulf teringat bahwa kini ia sudah serumah dengan suaminya.

Gulf pun berjalan keluar kamar sambil melihat sekeliling rumah barunya, setelah puas melihat-lihat gulf berjalan ke arah kamar mew yang sedang terbuka sedikit, ia pun mengintip dan tidak melihat ada siapapun didalam sana.

"mas mew" panggil gulf pelan dan melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar mew.

Kamar mew memang sedikit lebih besar dari kamar gulf karena ini merupakan kamar utama di dalam rumah mereka.

"kamar mas mew wangi banget" ucap gulf sambil menghirup bau kamar mew yang berasal dari parfume milik mew.

Karena tidak dapat menemukan mew di kamarnya, gulf kembali berjalan keluar kamar dan ke dapur untuk mengambil minum.

"tuan gulf" panggil sang supir yang membuat gulf terkejut.

"ah iya pak, ada apa ya pak?" tanya gulf.

"saya mau menyampaikan pesan dari tuan mew karena beliau sudah berangkat ke kantor, kata tuan mew saya disuruh untuk mengantar dan menemani tuan gulf kemanapun hari ini" jawab sang supir ramah.

Gulf mengangguk paham "baik pak kalau begitu, siang ini tolong antar saya ke kampus ya pak"

"siap tuan, kalau begitu saya permisi" ucap sang supir lalu kembali ke luar rumah.

huft pagi pagi gini udah ditinggal aja - batin gulf kesal.

Gulf pun kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap, lebih baik ia kerumah mild daripada harus disini.

♡ ⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆ ♡̷̷̷ ⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊

tok tok tok

"mild" panggil gulf sambil mengetuk pintu kamar apartemen mild.

Ceklek

"loh gulf? ngapain kamu disini?" tanya bright terkejut melihat kehadiran sahabatnya itu.

"lah kamu kok disini sih bri?" tanya gulf kembali.

Karena tidak mendapat jawaban gulf langsung saja melonong masuk kedalam dan langsung merebahkan dirinya di atas sofa.

"bri siapa yang da- GULF?" pekik mild yang sama terkejutnya dengan bright.

"ih kalian apaansi kayak liat setan aja" omel gulf kesal.

Bright dan mild pun mendekat ke arah gulf dan memeriksa keadaan sahabatnya itu.

"bri ih ngapain pegang-pegang sih" omel gulf saat tangan bright memeriksa keadaan bokongnya.

"gulf....kamu gak nganu semalem?" tanya mild to the point yang membuat gulf membelalakkan matanya terkejut.

Bugh

Bantal sofa milik mild mendarat tepat di wajahnya, yang tentunya akibat dari perbuatan gulf "ngomong tuh bisa ga sih di pikir-pikir dulu"

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang