Chapter 16

3.3K 322 30
                                    

Kemarin setelah gulf makan siang bersama di rumah bunda, ia segera pamit untuk kembali pulang ke rumahnya karena besok ia harus kembali kuliah.

Saat ini gulf sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan game di ponsel pintarnya.

Namun tiba-tiba saja gulf teringat akan sesuatu, ia tiba-tiba kepikiran dengan perkataan sang bunda dan juga kakaknya saat mereka tengah makan siang bersama kemarin.

"adek selama ini udah jalanin tugas adek sebagai istri belum?"

"iya dek, kamu tuh mulai sekarang harus belajar menjadi istri yang baik untuk suami kamu, kamu tau kan harus apa?"

Saat itu gulf hanya bisa tersenyum sambil mengangguk, karena jujur saja ia sama sekali tidak tahu apa yang harus ia lakukan agar bisa disebut sebagai seorang istri yang baik.

Oleh karena itu, gulf menutup aplikasi game nya dan beralih ke aplikasi google tempat segudang informasi yang ia butuhkan.

'cara menjadi istri yang baik'

Gulf mengetikkan kata tersebut, dan muncul lah bermacam-macam artikel yang menjelaskan dan juga berbagi bermacam tips untuk para istri di luar sana.

Gulf menekan link artikel teratas karena ia rasa semua artikel itu sama saja isinya, setelah itu gulf membaca satu per satu poin yang tertera di sana.

"ah begitu ternyata, eh tapi apa ini 'penuhi kebutuhan nafkah batin suami' nafkah batin? bukannya suami yang memberi nafkah ya? buktinya kemarin mas mew udah ngasih aku uang, jadi istri juga harus kasih nafkah?" tanya gulf entah kepada siapa.

Karena penasaran ia membaca lebih dalam lagi perihal 'nafkah batin' yang masih kurang ia pahami.

Mata gulf langsung terbelalak saat melihat pengertian dari kalimat tersebut, ia langsung saja keluar dari google dan melempar handphonenya asal.

"ih apaansih kok google sama aja kayak kak davikah" omel gulf sambil mengusap wajahnya kasar.

Baru saja ia ingin beranjak untuk masuk kedalam kamarnya tiba-tiba ponsel miliknya berdering menandakan ada panggilan masuk.

Gulf dengan segera mengambil handphone nya yang barusan ia lempar lalu mengangkat telpon tersebut.

"halo gulf" panggil seseorang dari sebrang sana.

"iya halo mas" balas gulf sambil berpindah posisi menjadi berbaring.

"sebelumnya saya minta maaf ya baru sempet ngabarin kamu, kemarin saya sibuk banget jadi lupa deh untuk nelpon kamu" ucap mew tidak enak.

Gulf menghela nafasnya karena paham bahwa ia sama sekali bukan prioritas mew "iya mas gapapa"

"kamu gimana? baik-baik aja kan? kok kamu gak ngabarin saya apa-apa gulf?" tanya mew dengan nada khawatir.

"saya baik-baik aja kok mas, sekarang ini saya juga lagi sibuk sama tugas kuliah, saya juga gamau ganggu mas" jawab gulf.

"Mew ayuk sini" ucap seseorang yang tiba-tiba menghampiri mew.

Gulf mengerutkan keningnya bingung saat mendengar suara tersebut yang ia yakini bahwa itu adalah suara perempuan.

"halo mas" panggil gulf karena tidak bisa mendengar suara apa-apa.

"i-iya halo gulf, maaf saya harus balik kerja lagi ya gulf" ucap mew tergesa-gesa.

"oke mas sema-"

Tut

Telpon tersebut dimatikan sepihak oleh mew, membuat gulf menghela nafasnya kasar.

"jadi istri yang baik harus banyak sabar gulf" ucap gulf menasehati dirinya sendiri.

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang