Chapter 38

3.4K 311 70
                                    

"gulf/mas"

Mew mempercepat langkahnya menghampiri sang istri yang kini sedang menahan tangis.

"hei kamu kenapa gulf?" tanya mew menangkup wajah gulf.

Mew melihat ke sekeliling dimana para petugas sedang menatap mereka penuh tanya, karena tidak ingin mengganggu kelangsungan acara mew pun membawa gulf keluar aula melalui pintu belakang.

Dan disinilah mereka sekarang, di sebuah kantin yang kini cukup sepi karena hanya ada beberapa pedagang, mew membawa gulf duduk di salah satu kursi panjang yang jauh dari kerumunan.

"mas mew" panggil gulf dengan bergetar.

"iya kenapa hemm? jangan nangis ya saya benar-benar minta maaf gulf " jawab mew sambil mengusap air mata gulf.

Bukannya mereda tangisan gulf justru semakin kencang, ia bangkit dari duduknya lalu berlutut di hadapan mew, membuat mew membelalakkan matanya terkejut.

"gulf hei kamu ngapain?" tanya mew mencodongkan tubuhnya ke arah gulf.

"maaf mas... maafin saya" ujar gulf di tengah tangisannya.

"saya tahu saya sudah membuat mas marah bahkan mungkin benci sama saya, tapi saya mohon maafin saya mas, saya bener-bener menyesal" lanjut gulf memeluk kaki mew, persis seperti yang mew lakukan kepadanya waktu itu.

Mew menggelengkan kepalanya lalu melepas genggaman gulf pada kakinya, ia ikut menunduk dan mensejajarkan tubuhnya dengan gulf.

Gulf yang melihat itu menundukkan kepalanya, tidak berani untuk bertatap langsung dengan sang suami.

"sssttt sudah-sudah jangan nangis gulf" ujar mew membawa gulf kedalam dekapannya.

"mas mew... maaf" gumam gulf menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik mew.

Mew hanya berdehem lalu mengelus punggung gulf yang bergetar, ia tersenyum hangat karena menyadari bahwa gulf sudah tidak marah dengannya.

Setelah beberapa saat dan mew merasakan kakinya yang mulai keram pun akhirnya membawa tubuh gulf untuk berdiri dan kembali duduk di atas kursi, ia melihat ke arah gulf yang masih menangis dengan mata yang sudah sembab dan wajah yang memerah.

"mas mew... mas mew gak marah kan sama saya?" tanya gulf menatap mew sedih.

Mew menggelengkan kepalanya lalu mengambil tangan sebelah gulf untuk ia genggam "saya tidak pernah bisa marah sama kamu gulf"

"saya benar-benar minta maaf mas, maaf saya sudah kekanak-kanakan selama ini, maaf saya enggak mau dengerin penjelasan mas waktu itu, maaf juga udah marah-marahin mas bahkan kabur dari rumah, maaf karena saya sudah membuat mas mew sakit hati... saya jahat banget kan mas? saya emang pantes dibenci sama mas" ujar gulf kembali terisak.

Gulf sangat merasa bodoh dengan apa yang ia lakukan tempo hari, ia benar-benar menyesal sudah bersikap sedemikian rupa kepada sang suami, ia menyesal karena tidak memberikan kesempatan mew untuk menjelaskan semuanya.

Namun saat itu perasaannya benar-benar hancur, sehari sebelum kejadian itu wanita yang dikenal dengan sebutan si nenek lampir menghampirinya dan mengajaknya untuk berbicara, wanita itu meminta maaf atas apa yang ia lakukan, namun ia juga mengatakan kalau perkataannya itu benar adanya, bahwa mew dan Ann memiliki perasaan untuk satu sama lain.

Gulf tidak mempercayai hal tersebut, ia berusaha semaksimal mungkin untuk lebih percaya dengan sang suami, namun lagi-lagi ia dibuat kecewa dengan apa yang ia lihat.

Hari itu adalah hari yang sangat membahagiakan untuknya, dimana mew memanggilnya dengan nama panggilan yang menurutnya sangat lucu, ia sangat menyukai itu. Dan hari itu mew juga bersikap sangat manis kepadanya, ia selalu mengucapkan kata 'i love you' yang selalu mampu membuatnya memerah akibat malu, bahkan hari itu mereka memaduh kasih layaknya pasangan pada umumnya.

Stranger to lover (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang