♡ • 11 : KEJUTAN RUMAH

1.6K 62 1
                                    

"Bagaimana keadaan mu akhir-akhir ini? Kamu sudah lebih baik kan?"

"Benar. Sekarang lebih baik daripada hari sebelumnya. Saya usahakan besok saya masuk kerja Pak."

"Tidak kerja pun tidak masalah bagi saya, kamu bebas. Lakukan lah sesuka hatimu." pungkas Pak Darrel, aku sangat heran oleh kalimat yang ia lontarkan.

"Maksud Bapak?" tanyaku ingin mengetahui lebih dalam.

Pak Darrel meringis. Tanpa se-izin ku, salah satu tangan nya masuk kedalam bawah bantalku. Aku ingin mencegah nya tetapi-

"Pak, Ja-"

Pak Darrel mengeluarkan kacamata nya dan melihat hasil testpack ku! "Maaf, kamu postive ya?" tanya Pak Darrel membuat ku sangat amat kesal! Kenapa dia bisa tau jika aku menyembunyikan testpack itu disana?! Dan satu lagi, apa hubungannya dengan dia?!

"Apa si Bapak .. i-itu juga bukan urusan Bapak. Maaf, Saya minta kembali testpack nya." cetusku kesal. Aku hendak mengambil testpack itu dari tangan Pak Darrel, namun Pak Darrel menarik tangan nya keatas membuat ku terpeleset hingga separuh tubuhku jatuh pada kedua pahanya.

"Ini urusan saya juga." sambung Pak Darrel, aku langsung cepat-cepat bangun dari kedua pahanya.

Aku membeku terdiam seketika. Otak ku berpikir keras. Pak Darrel menurunkan tangan nya dan meletakkan testpack itu pada meja. Dia tersenyum tipis padaku. Kemudian, dia menempelkan tangan nya pada perutku dan mengelusnya lembut.

"Janin yang kamu kandung itu anak kita berdua."

"(WHATTT?!??!?!?!?!!!)"

"Will you marry me?"

...........

"Duh Mbak ... Darrel tuh susah banget dapet jodoh nya. Dia tu ga ada niat sama sekali buat deketin perempuan, Darrel itu terlalu fokus ke pekerjaan nya. Kadang saya suka sebel sama Darrel, padahal banyak yang suka sama anak saya. Tapi ya gitu Mbak .. si Darrel ini cuek banget. Sekali dapet perempuan, menantu yang saya idam-idamkan."

Rara tertawa mendengar cerita dari Patsuri. Kemudian dia bercerita tentang Anna yang hari itu dia mengaku bahwa Anna sedang hamil muda.

"Mbak Rara orang penjahit ya?"

"Iyaa .. maaf, tadi ga sempet bersih-bersih dulu. Jadi kotor pemandangan nya."

"Ah .. itu hal yang sangat wajar. Saya butuh seorang penjahit. Dan saya akan mengganti nya dengan mesin yang lebih mudah. Bagaimana? Mau bekerja sama dengan saya? Saya memiliki toko pakaian model yang harus memproduksi banyak pakaian model.

"Oh ya? I-ini beneran Mbak?" kejut Rara tak menyangka.

"Beneran dong .. saya juga butuh Anna untuk desain baru pakaian model. Desain baju yang dia buat sangat membuat saya tertarik! Bagaimana? Setuju?"

"Setuju! Terimakasih banyak!"

"Terimakasih kembali .. syukurlah, anda mau." jawab Patsuri tersenyum lebar. Mereka berdua berjabat tangan dan setuju dengan perjanjian nya.

"Lebih baik beritahu ini ke Anna. Mungkin Darrel dengan dia sudah selesai mengobrol." aju Patsuri, Rara mengangguk lalu mengajak Patsuri ke lantai dua untuk menghampiri mereka berdua.

Sampainya di lantai atas.

Kriet ..

Suara pintu terbuka secara perlahan. Kedua Mata Rara mengintip kedalam, begitu juga dengan Patsuri. Apa yang mereka berdua lihat membuat Rara dan Patsuri memunculkan senyuman lebar.

"Biarkan saja mereka berdua disini." ujar Rara berbisik. Lalu, kedua ibu-ibu itu turun kembali ke lantai bawah.

Apa yang Darrel dan Anna lakukan? Mereka berdua tidur di atas ranjang, Darrel memeluk tubuh Anna dari belakang. Mereka sedang berpura-pura tidur.

MY BOSS, DARREL! - [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang