♡ • 14 : RUMAH SAKIT

1.3K 55 0
                                    

Saat aku mendengar kabar itu, Bolpoin yang aku pegang terjatuh seketika. Kejut dan khawatir menimpa pikiran ku.

"Ah, maaf." aku menjongkok mengambil bolpoin itu di lantai. Jantung ku berdegup kencang tak terkontrol, aku tak tenang saat ini.

"Sebaiknya anda langsung menuju rumah sakit. Pasti Pak Darrel mencari Anda nanti. Ikut saya."

"Iya, Terimakasih Pak Syan .." ucapku tersenyum.

"Terimakasih kembali, saya tunggu di parkiran." ucap Pak Syan pergi mendahului ku.

Aku langsung cepat-cepat membereskan peralatan kerjaku. Setelah selesai, aku mengambil tas kerjaku dan berjalan menuju parkiran mobil bawah tanah untuk menghampiri Pak Syan.

Selama perjalanan menuju rumah sakit. Entah kenapa aku tak bisa tenang, jantung ku daritadi berdegup kencang tak ada hentinya. Sangking panik nya, kedua tangan ku menjadi sangat dingin.

"(Kenapa dia tiba-tiba bisa pingsan?)"

...........

RUMAH SAKIT BIMA -

Sekitar 10 menit lebih perjalanan, akhirnya kami berdua sampai dirumah sakit. Pihak rumah sakit memberitahu kan dimana lokasi ruangan opname Pak Darrel padaku dan Pak Syan. Kemudian, kamu berjalan menuju tujuan.

Baru saja aku sampai dan hendak masuk kedalam, ada dua suster dan Dokter yang baru saja keluar dari ruangan opname Pak Darrel. Rasa khawatir mulai mengitariku.

"Permisi, bagaimana kondisi Pak Darrel dok?" tanyaku langsung pada Dokter itu. Dokter itu terdiam melihat ku, mungkin dia kebingungan karna penampilan ku yang tak seperti orang kaya.

"Maaf, siapa anda?" tanya Dokter tersebut.

"Istrinya Dok." sahut Pak Syan di belakang ku.

"Ah, maafkan saya. Saya tidak tau, keadaan Pak Darrel baik-baik saja sekarang. Anda tidak perlu khawatir. Dia sudah bangun dari pingsan nya, sekitar 5 menit yang lalu. Dia pingsan karna terlambat sarapan pagi. Suruh dia untuk teratur dalam pola makan ya .. saya teliti lagi, ternyata Pak Darrel mempunyai penyakit mag."

"Ah baik! Terimakasih banyak Dok .."

"Terimakasih kembali, saya permisi dulu." balas Dokter itu, lalu pergi meninggalkan aku dan Pak Syan.

"Pak, saya .."

"Masuklah lebih dulu. Jika ada perlu apa-apa, saya ada ditaman belakang."

"Terimakasih Pak." ucapku tersenyum tipis.

Pak Syan menunduk lalu dia pergi tanpa satu ucapan lagi dari mulut nya.

Kriett ...

Pintu kamar terbuka. Pertama, tentu saja aku akan mengintip. Aku melihat Pak Darrel yang sedang duduk di atas ranjang. Dia menatap ku darisana. Rupanya Pak Darrel sudah tau jika aku berada disini. Padahal tidak ada suara pintu yang di hasilkan.

 Padahal tidak ada suara pintu yang di hasilkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY BOSS, DARREL! - [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang