"MENGHINDAR DARI ISTRIKU!" teriak Hubby mengeluarkan aura aslinya.
Tidak heran lagi, aku sangat terkejut saat melihat Hubby yang marah. Ini pertama kalinya aku melihat Hubby yang sedang semarah ini.
Bian langsung berdiri dan mengangkat kedua tangan nya. Aku tau pasti dia sedang sangat panik, tetapi .. lagi-lagi senyuman smrik nya itu keluar di tengah-tengah suasana tegang. "Suer, aku tidak melakukan apapun padanya. Kita hanya mengobrol biasa."
Dengan emosi yang terkumpul penuh, Hubby mendekati tempat berdiri Bian. Kini mereka berdua saling bertatapan serius.
"LO APAIN ISTRI GUE, HAH?!"
"Haha, apa kamu tidak dengar dengan perkataan ku barusan?" ledek Bian dengan ekspresi nya.
"JAWAB BAJINGAN!!!" teriak Hubby keras sembari merenggut kerah kemeja Bian. Wajah Hubby sudah tampak sangat merah karna emosi.
Otomatis aku ikut panik, aku berdiri lalu berjalan dan berhenti di antar mereka berdua. "Sudah, Hubby! Cukup!" tegasku berusaha menenangkan suasana.
Hubby terdiam saat melihat ku, dia melepas kerah pakaian Bian dengan cara melepasnya dengan kasar. Hubby mulai menurunkan emosinya, dia lanjut menatap ku lagi. Namun, ucapan Bian membuat suasana menjadi makin panas. "Lihat kan? Wanita ku pasti akan membela ku sekarang." tukas Bian enteng.
PLAK!
Tak ada basa basi sama sekali, tangan Hubby melayang dan menampar keras pipi kiri milik Bian. Bian langsung memegangi pipinya, tetapi senyuman smrik nya itu selalu tidak tertinggal di ekspresi wajah nya. Ekspresi itu sangat ngeledek.
"Hubby! Cukup sayang ..." lirih ku mengeluarkan kata-kata baru. Mungkin ini satu-satunya cara untuk bisa membuat Hubby tenang.
Hubby menoleh lagi kearah ku, kami saling bertatapan dalam kediaman. Aku melihat Hubby yang penuh dengan keringat di bagian kepala dengan nafas nya yang tak teratur.
"Hubby, sudah yaa ... oke?" aju ku lagi lembut, kali ini aku memegang erat-erat tangan Hubby.
"Ikut aku sekarang." ajak Hubby menarik kasar tangan ku.
Hubby menggeret cepat tangan ku. Saat kami berdua keluar, ada banyak karyawan yang berkumpul. Sudah pasti mereka sangat penasaran dengan apa yang terjadi di dalam. Pasti teriakan Hubby yang telah memanggil mereka semua.
Hubby membawa ku di sebuah ruangan sempit. Aku mulai kebingungan. Dia menutup pintu kencang dan langsung menyenden kan ku di area dinding. Seketika itu jantung ku berdegup sangat kencang. Apalagi saat Hubby menempelkan kedua telapak tangan nya pada dinding dan menatap ku serius.
"Kamu berbuat macam-macam dengan bajingan itu kan? Hm?"
"Ti-tidak. Kamu salah paham Hubby .. percayalah padaku ..."
"Aku tidak akan langsung percaya padamu. Katakan yang sebenarnya padaku dear .."
"Kenapa kamu tidak percaya padak-"
"KATAKAN!" bentak Hubby padaku.
Aku terkejut, namun aku berusaha untuk tenang dan tegar untuk berbicara menjelaskan.
"Di-dia .. menggoda ku. Bian berkata bahwa aku cantik, dia juga menanyakan umur ku, dan ... dia juga bertanya sejak kapan aku berhenti bekerja disini. Itu saja Hubby, tidak lebih!"
"Lalu, itu tadi apa hm?"
"TI-TIDAK! Aku tidak melakukan apapun itu dengan Bian! Sumpah! Aku tidak berbohong Hubby! Dia yang menggoda ku! Saat Bian akan berbuat macam-macam padaku, kamu datang dan berhasil menolong ku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk melawan, karna kedua tangan ku di tahan oleh Bian. Hubby percaya kan sama aku? Percaya kan?" tanyaku penuh harapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS, DARREL! - [LENGKAP]
RomansaApa?! Aku mengandung anak bos ku sendiri?! Lalu ... bagaimana dengan suami sah ku?! Anna, gadis berparas cantik ini mempunyai latar belakang yang dapat di bilang menyedihkan dan sadis! Lalu siapa sangka, selama ini Bos dari Perusahaan tempat ia beke...