Happu reading:)
🍀🍀🍀🍀
June 4, 2022
“Huh?”
“Jadi mama sama papa nggak ada di rumah?”
“Dih, gimana sih? Orang tadi dah janjian katanya bakal di rumah, giliran kita sampe mereka malah yang pergi. Nggak jelas!” gerutu Jennie melempar sandalnya dari kaki dengan sembarangan.
“Oh ya udah, makasih.” Lisa menyuruh pelayan itu pergi sedangkan ia menyusul sang istri yang sudah terlanjur dongkol, ia pungut sandal perempuan itu kemudian menaruhnya di rak bersama dengan sandal selopnya. “Sayang, jangan ngambek gitu dong.”
“Bodo amat! Papa ngeselin! Nyindir-nyindir aku nggak pernah ngunjungin, sekalinya ngunjungin malah pergi. Ngeselin!” gerutu Jennie dengan emosi tak mampu dibendung lagi membalikkan kursi kayu di dekatnya.
Lisa yang melihat terhenyak mundur, tampaknya Jennie tak hanya ngambek saja, tapi memang benar sudah marah. Bahaya sekali perempuan itu sampai membalikkan kursi segala. Perlahan ia melangkah mendekat, mengulurkan tangan menggenggam tangan bayi istrinya.
“Apa?!”
Lisa nyengir. “Jangan marah-marah dong, mommy, aku takut,” tuturnya susah payah mengubah suara menjadi imut supaya amarah Jennie menurun.
Dan Jennie langsung membuang napas cepat seperti dengusan jengkel.
“Pwease jangan marah-marah muah, muah, muah.” Lisa mencondongkan badannya ke arah Jennie, tapi tak benar-benar memberinya kecupan, hanya suaranya saja dulu untuk pancingan. “Mommy nggak boleh marah-marah atau nanti nggak aku cium lagi,” ancamnya bualan belaka.
Jennie memandangnya datar dalam diam.
“Mommy mau cium nggak?” tawar Lisa memanyunkan bibirnya.
Pada akhirnya pertahanan Jennie runtuh juga, ia kecup bibir Lisa yang sudah monyong ke arahnya lalu mengeluh, “You sure know how to control me and I hate you for it.”
Lisa hanya tertawa lalu melebarkan kedua kaki ke samping agar tinggi mereka setara dan ia bisa memeluk Jennie dengan lebih nyaman, ia cekikikan sendiri, merasa sedikit bangga karena ucapannya memiliki efek pada tiap pemikiran dan keputusan Jennie.
“Kamu lucu banget sih ih!” tutur Jennie menarik pipi istrinya ke sana kemari sesuka hati.
“Hehehehe,” kekeh sang empunya pipi. “Aku kalo mode baby emang lucu, tapi kalo mode daddy ya gitu deh.”
“Emang gimana kalo mode daddy?” tanya Jennie menantangnya.
Lisa segera menegapkan tubuhnya dan mendorong Jennie hingga bersandar ke tembok, ia tangkup dagu perempuan itu agar mendongak menatapnya. Jennie juga mendadak merasa gugup, sudah jarang Lisa bertingkah layaknya dominant pada umumnya seperti ini.
“Hey.”
Rasa-rasanya Jennie ingin membalikkan meja lagi waktu mendengar suara Lisa yang mendadak berubah lebih berat, seperti suaranya ketika bangun tidur.
“What?!”
Lisa merapatkan tubuh mereka hingga saling menyentuh dan bergesekan, ia sapukan perlahan ibu jarinya ke bibir bawah Jennie yang membuat perempuan itu makin tegang.
Ia menyeringai tipis.
“If I was your partner, I’ll only let you love me 31%.”
“Why only 31%?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Prank 2 ➳ JENLISA
Fanfic[Prank #2] Season 2 dari Prank. Dimulai: 12 Oktober 2020 Selesai: -- --, ---- *I DO NOT OWN ANYTHING EXCEPT THE STORY