Happu reading:)
🍀🍀🍀🍀
“Hi, babies! Welcome back to this channel. I'm Jennie and today I'm going to smoking cigarette prank on my beautiful wife,” sapa Jennie dengan ceria, wajahnya tampak sangat segar sekali sore ini karena baru saja selesai mandi. “Biar kalian tahu aja, aku dulu sempet ngerokok diem-diem di belakang Lisa, tapi ya ketahuan sama dia dan Lisa nggak ngebiarin aku nyium dia hampir dua mingguan sebagai hukumannya. Itu kejadiannya pas kita dah tinggal bareng di apartemen dulu and that's torture me so much because I like to kiss her lips. Kenapa aku ngerokok? Karena itu dare yang aku mainin sama temen-temen dan sebelumnya di New Zealand aku emang udah pernah ngerokok juga, tapi cuma beberapa kali doang dan nggak lanjut karena aku mikirin kesehatan, udah suka minum masa mau ngerokok juga?” terang Jennie sembari mengingat sedikit masa lalunya.
Yah, Jennie memang sudah nakal sejak dulu. Ia suka pergi ke bar, minum-minuman keras dan masih banyak lagi. Syukurlah Lisa datang ke kehidupannya karena bila tidak hidup Jennie pasti akan terus berjalan seperti itu, jika menjalin hubungan tidak membuatnya menjadi orang yang lebih baik, maka Jennie bersama orang yang salah. Nyatanya Lisa membuatnya menjadi orang yang lebih baik.
“Kalo kalian tanya di mana Lisa sekarang maka jawabannya dia lagi pergi sama Bam dan kawan-kawan made in Thailandnya. Lisa suka gitu, kalo dah sama squad-nya aku dilupain gitu aja,” cerita Jennie yang ia akhiri dengan decakan dan putaran bola mata malas. “Tapi nggak pa-pa, kehidupan diakan juga nggak melulu soal aku, dia masih punya sahabat yang bahkan perlu ngeluangin waktu pas mau ketemuan. Nah jadi nanti aku nggak pake rokok beneran karena bisa-bisa Lisa nggak bolehin aku cium dia lagi, cari aman aja pake yang palsu.” Jennie menunjukkan rokok palsunya ke kameranya.
Rokok palsu itu tampak seperti asli dan memiliki ujung yang memerah karena terbakar, kekurangannya hanya tak mengeluarkan asap saja. Namun, bila bisa mengeluarkan asap Jennie malah bingung nantinya harus menjelaskan ke Lisa bagaimana karena tak mungkin jika bukan rokok asli sampai mengeluarkan asap.
“Aku sebenernya pengen pake rokok asli terus ngehisap sekali aja gitu biar Lisa percaya, tapi ya lagi-lagi karena aku bucin maka aku nggak mau kehilangan kesempatan buat cium dia lagi.” Jennie tersenyum dengan tegar karena mengingat dulu saat Lisa menghukumnya dengan tak diperbolehkan mencium entah pipi atau bibir Lisa, selama hampir dua minggu dan mereka tinggal di satu tempat, tidur sekasur lagi. Sungguh siksaan yang luar biasa dan Jennie janji tidak akan mengulangi lagi. “Nanti aku bakal prank di taman belakang rumah yang di deket saluran pembuangan air biar ntar rokoknya bisa aku lempar ke sana pas akting panik karena ditangkap basah sama Lisa,” urai Jennie yang kini melangkah menuju taman belakang rumah mereka.
Ia terus melajukan kaki mungilnya seraya memamerkan senyum menawan ke arah lensa kamera yang bisa membuat siapa saja langsung jatuh hati padanya. Senyum Jennie memang seperti narkoba yang membuat candu untuk terus menikmatinya, tapi sayang hanya Lisa yang bisa menikmati senyum itu sepanjang sisa hidupnya nanti. Jennie mengerlingkan sebelah mata dengan genit ketika sampai di perbatasan dalam rumah dan taman belakang, ia geser pintunya lalu keluar menuju sebuah bangku berbahan dasar kayu jati.
Jennie mendudukkan diri kemudian berkata, “Nah di sini nanti aku bakal pura-pura mainan laptop sama ngerokok, nyantuy banget pokoknya, di bawah pohon lagi.” Ia tunjukkan pohon yang membuat duduknya terasa teduh. Setelah puas duduk Jennie berdiri menuju suatu tempat yang berada tak jauh dari bangku tadi. “Di sini aku bakal sembunyiin kameranya. Nah, sekarang aku mau siap-siap dulu ya sekalian nunggu Lisa balik, see you later, muach.” Para penonton selalu dibuat iri oleh lensa kamera Jennie dan Lisa yang berulang kali dicium sedangkan penonton hanya bisa melihat dengan pengen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prank 2 ➳ JENLISA
Fiksi Penggemar[Prank #2] Season 2 dari Prank. Dimulai: 12 Oktober 2020 Selesai: -- --, ---- *I DO NOT OWN ANYTHING EXCEPT THE STORY