[Short Story] In Another Life

2.8K 333 42
                                    

Happu reading:)

🍀🍀🍀🍀

Jantung Lisa berdebar-debar.

Kendaraan roda empat yang membawa tubuhnya ke suatu tempat ini berjalan dengan begitu lambat, padahal jalan raya lengang oleh alat transportasi.

Lisa menengok jam di pergelangan tangan berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa ia tidak akan terlambat sampai di tempat tujuan, bisa gawat, penyelenggara acara ini garang, dan bisa berubah menjadi singa kapan saja.

I’m gonna make it there on time, batinnya optimis.

Perjalanan malam ini adalah 20 menit terlama dalam hidup Lisa. Dengan tegas ia keluar dari mobil membawa tas tangan serta buket bunga mawar besar di tangan, sopir sudah menawarkan diri membantu, tapi Lisa tidak mau.

Gedung tempat berlangsungnya acara begitu ramai, lampu berkelap-kelip indah dengan hiasan yang didominasi warna baby blue. Lisa berlarian masuk ke dalam untuk menemui perempuan itu sebelum kena marah, kepalanya celangak-celinguk mencari keberadaannya, dan tersenyum setelah menemukannya.

Hello, princess.”

Hello to you, too, gentlewoman.”

Senyum manis yang Lisa miliki terlukis khusus untuk perempuan 163cm yang mengenakan gaun cantik dengan hiasan perhiasan yang menyempurnakan penampilannya. Mata Lisa tidak berkedip, terpukau oleh kecantikannya.

Happy birthday.”

Thank you.”

“Buat kamu.” Lisa menyerahkan buket bunga dari pelukannya kepada Jennie yang tampak terkekeh dengan pipi mulai memerah malu. “Bunga emang bisa layu, tapi cintaku buat kamu nggak akan pernah layu,” akunya.

“Dih gombal,” cibir Jennie menanggalkan kecupan manis yang singkat di pipi Lisa. “Besar banget kamu beli di mana deh?”

“Di hatimu.”

Jennie menepuk lengan Lisa.
menertawakan gombalan basi perempuan itu sebelum berganti memeluk lengannya mesra.

“Duluan ya, girls.” Jennie berpamitan kepada rekan-rekan semasa kuliah dulu, ia tarik Lisa membelah kerumunan untuk menaruh buket ke depan panggung.

“Aku pikir kamu nggak dateng.”

Lisa terkekeh. “Datenglah, tadi pulang ke rumah agak telat aja makanya sampe sininya mepet.”

I see.”

Where’s Chu and Chaeng?” tanyanya.

Bathroom.”

Mulut Lisa ternganga. “Wah, gila sih.”

Jennie menyenggol pundaknya jahil berbisik, “Dulu kita juga gitu nggak sih?”

“Gila!” tegur Lisa memelototinya tajam.

Namun, bukannya takut Jennie malah cekikikan mencubit bisep Lisa yang keras karena gemas. Kecupan ringan kembali ia berikan ke pipi sebelum tiba-tiba seorang pria menghampiri mereka dan ikatan Jennie di lengannya perlahan mengendur sampai akhirnya terlepas total.

“Hei, Lis, baru dateng?”

“Hei. Iya nih.”

Lisa dan pria itu salaman singkat.

What took you so long?”

Mata cokelat Lisa yang tersembunyi di balik lensa kontak hitam itu menyaksikan Jennie perlahan menghampiri orang barusan, melingkarkan tangan ke leher, berjinjit, dan mengecup bibirnya.

Prank 2 ➳ JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang