Happu reading:)
🍀🍀🍀🍀
“Good morning, istriku tercinta dan wonder woman buat anak-anak kita.”
Video kali ini, dibuka dengan pemandangan Jennie yang masih tidur miring. Tangan Lisa tampak secara lembut mengusap pipi gembilnya yang paling menggemaskan sejagat raya.
“I love you, my angel,” kata Lisa, menyibak rambut yang berantakan di wajah ke daun telinga lalu mengecup bibirnya. “Sayang, aku tau kamu dah bangun.”
Dengan jahil, Lisa mencubit hidung Jennie agar segera menyudahi akting tidur itu. Namun, Jennie tetap tak bangun dan malah melenguh.
“Hari ini hari terakhir kita bersama loh.”
Masih sama, tak ada reaksi. Namun, tenang saja, Lisa tidak kehabisan akal. Ia cubit kemudian tarik pipi elastis Jennie yang seperti mengandung boraks sampai melar, dan mengejutkan! Jennie tetap tak bangun. Lisa jadi berpikir, jangan-jangan Jennie memang masih tidur?
“Hari ini hari terakhir aku sama Jennie di Korea, besok Jennie dan Chaeyoung bakal terbang ke Thailand buat persiapan kelahiran Jennie pertengahan September besok. Chaeyoung nepatin janjinya buat nemenin Jennie, dia sampe rela ambil cuti kerja.”
Alih-alih mencoba membangunkan Jennie lagi, Lisa beralih menjelaskan secara singkat informasi yang perlu disampaikan ke penonton.
“Dan hari ini aku rencana mau ngajak Jennie belanja bulanan terus nonton Yes or No, alias Pie dan Kim. Itu film lesbian pertama yang tonton, bareng mantan aku.”
Sinyal kecemburuan Jennie langsung menyahut.
“Ih!” Jennie tiba-tiba membuka matanya lebar dan mendorong tubuh Lisa dengan kesal. “Bahas itu aja terus! Perlu banget gitu dijelasin mulu kalo itu film lesbian pertama kalian?!” omelnya.
Kamera terguncang hebat saat Lisa cengengesan memegangi dadanya yang baru saja diguncang oleh Jennie. Perempuan itu berubah dari putri tidur yang anggun menjadi kucing garong yang galak, alis tipis-tipis menekuk tajam, menunjukkan ketidaksukaan.
“Lagian kamu susah bangun.”
“Ya dimesra-mesrain, kek! Dicium, dielus-elus, dibilangin I love you, atau apa gitu. Malah sebut-sebut masa lalu. Sebel ah!”
“Sayang, sebelumnya maaf, tapi aku udah lakuin semua yang kamu sebutin tadi.”
Jennie mengerucutkan bibirnya sambil berpikir, bila diingat, Lisa ada benarnya juga. Tadi ia sudah disapa lembut, dicium, diberi I love you dengan bonus panggilan lucu, dan diusap.
“Iya, ‘kan?” tanya Lisa memastikan.
“Iya-iya! Tapi tetep aja aku sebel! Nggak suka!”
“Sayang, kamu udah 26 tahun.”
“Terus?! Kamu pikir perempuan 26 tahun yang kaya raya, cantik, seksi, berkarisma, dan lagi hamil besar nggak boleh cemburu? Iya?!”
“Pfft!”
“Kenapa ketawa lagi?! Nyebelin!” sungut Jennie menendang tulang kering Lisa di bawah selimut. “Ih, nyebelin!” Jennie melempar pukulan dengan kepalan tangannya yang tak seberapa itu.
Tawa Lisa semakin keras, menggema di ruangan, dan membawa kebahagiaan yang menular. Suara tawanya begitu khas, seperti sedang mengelap kaca mobil basah.
“I hate you!”
“Jangan gitu. Di dimensi lain, ada banyak Jennie yang sedih loh karena nggak bisa bersama Lisa.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Prank 2 ➳ JENLISA
Fanfic[Prank #2] Season 2 dari Prank. Dimulai: 12 Oktober 2020 Selesai: -- --, ---- *I DO NOT OWN ANYTHING EXCEPT THE STORY