Chapter #15 - Trick Shoot

0 3 0
                                    

"Yeeeyy, aku menang lagi." Ucap Triana dengan nada datar setelah memenangkan duel trick shoot sebanyak 2 atau 3 kali.

"Hehehe, lu jago banget ya na." Sahut gue dengan tawa garing.

Jelas aja gue kalah lah. Sebenarnya kan gue sama sekali gak serching tentang trick shoot, tapi abis baca pesan Line dari si Yuki.

"Gimana sih don. Trick shoot yg kamu pelajari dari Youtube sepertinya kurang berhasil." Kata Triana.

"Iya yah, hehehe." Balas gue sambil menggaruk kepala yg sebenarnya tidak gatal.

"Mau coba lagi?" Ajak Triana.

Gue menjawabnya dengan anggukan kepala.

Ditengah pertandingan yg entah ke berapa ini, gue kembali merasakan getaran di saku celana gue. Kayanya Yuki mengirimi pesan lagi, pikir gue.

Ternyata dia kembali memaki gue lewat pesan Line karena gue malah sibuk bermain game basket ini ketimbang membuka obrolan dan menanyakan hal yg sudah direncanakan tempo hari di cafe.

Dia pikir ini gara-gara siapa, gue bisa berakhir jadi duel trick shoot sama Triana. Gue mau mengelak gimana lagi coba, gak mungkin juga kan gue tiba-tiba bilang kalau Yuki ngeLine gue dan menyuruh gue bertanya tentang perasaan Triana ke gue.

Huuh, kenapa semuanya bisa jadi sulit kaya gini sih.

Seketika gue menyadari sesuatu, setelah gue mengembalikan HP gue ke saku celana. Suasana hening ini terasa aneh, karena hanya ada suara musik dari mesin permainan saja, tanpa adanya suara bola yg beradu dengan ring lagi.

Gue segera menoleh ke arah Triana. Benar saja, ternyata dia sedang terpaku menatap ke arah gue dengan bola basket di tangannya.

Sial...!!!

Sepertinya dia kembali menyadari gue sibuk dengan HP gue lagi, ketimbang menikmati bermain dengan dia.

Tapi kali ini reaksinya sangat berbeda dari sebelumnya. Tatapannya yg datar ketika mata kita saling bertemu, seakan memberi isyarat bahwa dia enggan untuk menggubris gue yg selalu sibuk dengan HP ketimbang dengannya.

Dia melempar bola terakhir yg ada di tangannya. Membuat bola itu meluncur mulus masuk ke dalam ring tanpa memantul pada papan atau ring terlebih dahulu. Lemparan yg sunyi membuat keheningan kembali menyelimuti kami berdua.

"Na..." Panggil gue.

"Hhmm..." Balasnya sambil memamerkan senyum yg terasa dipaksakan.

"So... sorry na. Gue..."

"Main sama aku itu ngebosenin ya." Potongnya, masih tetap dengan senyum terpaksanya.

"Bu... Bukan gitu na. Gue... Ee... Gue..." Kata gue gagap.

"Gue lagi nyari trik shoot lain, biar bisa menang dari lu." Jelas gue.

Anjirrr...!!!

Kenapa gue pakai trik yg sama buat mengelak. Sudah pasti dia tidak akan percaya dengan alasan gue kali ini.

"Betul begitu?" Tanya Triana.

Gue segera mengangguk dengan cepat, agar dia bisa percaya.

"Terus, udah ketemu triknya yg ampuh?" Tanyanya lagi.

"U... Udah... Kayanya, hehehe." Balas gue sambil kembali menggaruk kepala gue yg tidak gatal.

"Yaudah, kalau begitu kamu buktiin sekarang." Ujarnya.

"Buktiin gimana?" Sahut gue.

"Kita akan bermain game basket ini lagi sebanyak 3 pertandingan." Jelasnya.

My Highschool Story : Next StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang