Chapter #26 - Kesempatan Kedua

1 3 0
                                    

Tidak terasa, waktu satu bulan itu sudah terlewati begitu saja dan kini tiba saatnya untuk pembagian rapot. Dimana, hari ini akan menjadi hari terbaik, sekaligus kesempatan terakhir gue bersama Triana.

Jantung gue berdetak tidak karuan, ketika menunggunya selesai dengan urusan rapotnya.

Gue memilih menunggu di area parkiran agar terhindar dari sorotan mata siswa lain di sekolah.

Dan akhirnya, orang yg sudah gue tunggu-tunggu itu datang. Dia berjalan ke area parkiran sambil berbincang-bincang bersama kakek dan neneknya yg menemaninya untuk mengambil rapot hari ini.

Ketika mereka sampai di dekat mobil kijang tua berwarna hijau gelap yg gue tau itu adalah mobil milik kakeknya Triana, gue segera berlari menghampirinya.

"Halo na..." Salam gue padanya.

"Hey don." Sahutnya.

Gue juga menyapa nenek dan kakeknya, serta mencium tangan keduanya.

"Lu mau kemana na?" Tanya gue.

"Mau pulang, kamu?" Balas Triana.

"Gue mau ada perlu sama lu." Sahut gue.

"Perlu apa?" Tanya Triana.

"Ehh... Mmm... Itu..."

"Ayo nek kita segera berangkat." Potong si kakek.

"Maaf ya don, kakek sudah memanggil." Ujar Triana.

"Mungkin lain kali aja ya." Lanjutnya diakhiri dengan senyumannya.

Lain kali?

Apa memang benar-benar ada lain kali buat gue?

Apa dia bermaksud menghindari gue, meskipun dia harus pergi ke australia besok?

"Kamu disini aja na, temani Donni." Perintah sang nenek.

"Ehh, kok gitu nek. Memangnya kenapa?" Protes Triana.

"Tadi, Donni bilang mau ada perlu sama kamu kan?" Tanya si nenek.

"Jadi, sekarang kamu temani dia dulu sampai urusannya selesai." Lanjutnya.

"Tapi kan, kita harus menjemput papah di bandara." Ujar Triana.

"Masalah itu biar nenek yg urus. Sekarang kamu tuntaskan dulu urusan kamu dengan Donni." Balas si nenek.

"Tapi nek..." Protes dari Triana itu terhenti, ketika si nenek memegang pundak cucunya itu dan melemparkan senyuman kepadanya.

"Nenek titip Triana ya don." Ucap si nenek  yg akhirnya menaiki mobil kijang tua itu dan pergi meninggalkan gue dan Triana berduaan.

"Kenapa sih, nenek segitu ngototnya menyuruh aku menemani kamu?" Tanya Triana, selepas ditinggalnya dia bersama gue.

"Entah lah... " Sahut gue sambil mengangkat bahu.

"Memang ada keperluan apa sama aku don?" Tanya Triana.

"Sekarang ikut gue dulu. Nanti, kamu akan tahu setelah sampai di sana." Balas gue.

***

"Kenapa kita ke Pillo Mall don?" Tanya Triana setelah tiba di tempat tujuan kami.

"Gu... Gue pernah janji untuk mengajak lu bermain di sini lagi kan. Jadi, gue mau menuntaskan janji gue itu." Balas gue.

"Lu juga bisa menganggapnya sebagai hadiah perpisahan, sebelum lu pergi ke australia besok." Tambah gue.

"Jadi kamu mau mengajak aku ngedate, sebelum aku pergi ke australia?" Tanyanya.

My Highschool Story : Next StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang