Keesokan harinya gue bangun tidur dengan diselimuti hawa malas yg kuat. Rasa malas masuk sekolah setelah libur weekend kemarin, ditambah dengan masalah kesalahpahaman si Triana. Sangat cukup membuat gue malas untuk berangkat ke sekolah.
Mungkin kalau enyak gue gak ngomel-ngomel dan menyuruh gue berangkat sekolah, gue akan lebih memilih buat tidur-tiduran aja di kasur seharian dan bolos sekolah.
Meski sekarang gue sudah berada di depan gerbang sekolah, rasanya gue ingin sekali untuk tidak masuk sekolah hari ini. Karena gue gak bisa ngebayangin gimana harus bersikap di depan Triana saat di kelas nanti.
"Hey don..." Sapa seseorang dengan merangkul gue dari belakang.
Dari suara dan gelagatnya, gue bisa mengenal jelas siapa pemilik tangan yg merangkul gue itu.
"Apa put..." Sahut gue datar.
"Gimana latihan ngedate kemarin, apakah sukses?" Tanya Putra.
Gue menghela nafas berat mendengar pertanyaannya itu.
"Menurut lu aja gimana?" Tanya gue balik.
"Dari ekspresi lu, kayanya kemarin kacau sih, hahahaha." Ledek Putra.
"Ancur lebur put, bukannya kacau lagi." Timpal gue.
"Hahahaha. Kok bisa, coba ceritain don." Pinta Putra.
"Huuh, gue seharian diomelin si Yuki." Ucap gue mengawali cerita.
"Dia selalu protes sama apa yg gue pilih. Katanya pilihan tempat ngedate gue ngebosenin. Sampai akhirnya gue ajak dia ke bioskop." Lanjut gue.
"Ehh, ke bioskop?" Tanya Putra heran.
"Lu kan lebih sering nonton anime ketimbang film. Memangnya ada film sekarang yg lu tau?" Tambahnya.
"Jelas gak ada lah put. Tapi gue sempet nemu film kungfu panda 3." Balas gue.
"Terus lu jadinya nonton itu?" Tanya Putra lagi.
Gue menggeleng.
"Mana mau si Yuki diajak nonton film itu. Dia bilang, masa ngedate mau nonton kartun." Jawab gue.
"Hahaha, lagian lu malah ngajak ke bioskop." Ujar Putra.
"Abisnya gimana, dia ngambek terus. Kebetulan aja lewat bioskop, tadinya gue pikir bisa bikin dia gak bete lagi kan." Balas gue.
"Cuma gue gak kepikiran aja, kalo nonton film tuh bakal serumit itu. Akhirnya gue nurutin dia nonton film yg gue gak suka. Tapi tetap saja dia marah lagi, gara-gara gue ketiduran dan gak merhatiin filmnya." Sambung gue.
"Jadi masalahnya itu, karena si Yuki masih ngambek sampai sekarang?" Tanya Putra.
"Bukan, bukan itu yg menjadi masalah besarnya." Sahut gue.
"Terus apa?" Tanya Putra yg tampak penasaran.
"Karena setelah menonton, gue bertemu dengan Triana di bioskop itu." Jelas gue.
"Haah, kok bisa?" Tanya Putra kaget.
"Ya bisa lah. Namanya juga tempat umum put." Jawab gue.
"Terus, pas ketemu Triana gimana?" Tanya Putra yg entah sudah ke berapa kalinya.
Gue merasa dia seperti menjelma menjadi seorang wartawan yg sedang mencecar gue dengan pertanyaan.
"Dia mengira gue lagi ngedate sama Yuki." Balas gue.
"Wah, salah paham dong. Terus udah di jelasin ke Triana, kalau kalian ngedate juga cuma latihan?" Tutur Putra.
"Mana bisa gue jelasin kaya gitu. Nantinya akan dikira gue ngajak ngedate dia secara tidak langsung." Ujar gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Highschool Story : Next Step
ChickLitSetelah berhasil memiliki warna-warni baru di kisah SMA bersama kawan-kawannya yaitu Putra, Triana dan Yuki. Kini, Donni akan segera mulai menjalani kisah di tahun ke 2 nya. Bagaimana kehidupan sang otaku ini sekarang, setelah bertemu dengan orang...