Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔

22 | Manas Manasin

•••

"Lix, liat Jisung gak?"

Si koala yang tengah sibuk mengepel lantai sambil ngedumel karena sebentar lagi Changbin akan datang merusuh- lantas menoleh sembari mengedikkan dagu sekilas, "Itu, lagi di luar sama Hyunjin."

Yang lebih tua mengikuti arah tujuk sepupunya, sontak menyerngitkan kening bingung begitu mendapati sang kekasih yang keliatan asik berbincang dengan Hyunjin.

Gak ada yang aneh sebenarnya, si tupai hanya duduk sembari mengobrol biasa dengan teman barunya. Mereka juga keliatan asik ketawa sesekali, menandakan jika perbincangan yang terjadi memang seseru itu.

Seulas senyum perlahan muncul di bilah tipis Minho, setidaknya untuk saat ini si tupai udah mau membuka diri dengan orang lain.

Sibuk memperhatikan dua pemuda tersebut yang masih asik bercanda satu sama lain, pandangan Minho kembali tertoleh ke samping begitu mendapat pertanyaan dari sang sepupu.

"Sejak kapan Jisung jadi akrab sama Hyunjin kak?"

Felix iseng doang kok, gak ada rasa cemburu atau apalah apalah itu. Lagipula dirinya udah memutuskan untuk nyerah sejak ngeliat perkembangan hubungan Hyunjin dengan Jeongin. Tanpa menerawang menggunakan mata batin pun orang orang pasti tau bahwa cara Hyunjin memandang si rubah sedikit berbeda.

"Kemarin kayaknya, Jisung langsung nyamperin Hyunjin pas tuh anak ngebuka stand."

Minho masih menjawab santai, dia gak ada mikir aneh aneh, toh Jisung juga udah cerita kalau ternyata si memble berasal dari sekolah sebelah.

"Hyunjin keren sih bisa cepet deket sama Jisung, padahal dulu gue yang pengen ngobrol aja susahnya minta ampun." Felix kembali berucap, mulai mencelupkan kain pel ke dalam wadah lalu dia tekan tekan guna memeras air supaya lantai gak basah.

Hendak menjawab, perhatian Minho seketika teralihkan ketika seorang ibu ibu ibu dengan daster kuning berjalan memasuki toko. Lelaki berhidung bangir tersebut langsung beranjak menuju meja kasir.

"Mungkin Jisung nyaman aja bercanda sama Hyunjin."

"Lo gak takut emangnya kak?"

Srett...

Langkah Minho terhenti, "Takut kenapa?"

Mengedikkan bahu sekilas, dengan santai Felix menjawab, "Ya nanti bisa aja kan Jisung direbut sama orang, gue aja ngakuin kalau dia itu gemesin banget."

Maksud Felix, meski bukan Hyunjin, kan bisa aja ada pihak ketiga yang masuk ke hubungan mereka. Selama ini Jisung terlalu menutup diri, lalu ketika ia mulai mengenal orang orang, ada kemungkinan jika tupai satu itu akan direbut dari pelukan Minho.

Bukan bermaksud meragukan Jisung, Felix hanya ingin memperingati sang sepupu supaya lebih berhati hati. Dan juga, si koala kan memang suka memancing keributan.

Gara gara denger ucapan barusan, Minho bahkan lupa dengan tujuan utama untuk berjaga di kasir, untung banget ibu ibu tadi belanja cukup lama karena bingung mau beli bumbu racik atau sajiku.

"Menurut lo, Jisung bakal suka sama Hyunjin?" pemuda kelahiran Oktober tersebut gak terlalu kepikiran, gimana pun dia percaya dengan sang kekasih. Minho hanya ingin mendengar pendapat dari orang lain.

Mengangguk sekilas, Felix kembali beraksi dengan mulut ceplas ceplosnya, "Bisa aja kan, Hyunjin orangnya baik, pinter, ganteng pula."

Ngerasa berhasil manes manesin sang sepupu, Felix langsung ngambil ember pel miliknya terus ngacir pergi gitu aja sambil nahan tawa. Mampus, overthinking dah setelah ini, siapa suruh ngebabuin Felix terus bahkan nyuruh tuh anak jadi topeng monyet.

Kembali melirik ke arah luar, mendadak Minho terpaku dengan pandangan kosong. Demi apapun, dia gak ingin berpikir yang enggak enggak tentang Jisung, namun kenapa perkataan Felix barusan gak bisa dia lupakan gitu aja?

Mata tajamnya seolah dibuka secara paksa, menyadarkan Minho kalau Jisung mungkin akan pergi darinya suatu saat nanti.

Niat hati mau manas manasin, taunya Minho malah jadi panas beneran. Omongan orang jomblo harusnya gak usah didengerin, penuh dengan julid dan kesesatan.

To Be Continue

Tertanda, 22/05/2022

Bee, haha hahaha hahahaha