36 | Tupai Cemburu

689 120 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Kak, suapin."

"Kak, gendong."

"Kak, peluk."

Dan masih banyak rengekan rengekan Jisung yang lain. Entah kenapa malam ini si manis jadi jauh lebih manja dari biasanya. Pokoknya apa apa harus Minho, harus bareng Minho, harus deket sama Minho bahkan tadi mereka hampir mandi bareng kalau aja sang dominan gak kebelet berak.

"Kak Minho."

"Hm?"

Meraih tangan kekasihnya, Jisung lantas mengarahkan lengan kokoh tersebut untuk bertengger di kepala.

"Kak, elus."

Minho mengulas senyum tipis, mulai mengelus surai arang di pangkuannya. Ngomong ngomong, kali ini Jisung memilih untuk merebahkan kepala di paha Minho, membenamkan wajah di perut yang lebih tua sembari memeluk kekasihnya dengan erat.

Sesekali anu Minho akan tergesek karena pergerakan Jisung, namun beruntung sosok tampan tersebut berhasil menahan diri supaya gak engas.

Sama sama diem dalam waktu yang cukup lama, pada akhirnya Minho memilih untuk membuka suara ketika ekor matanya gak sengaja melirik jam yang terpasang di dinding kamar. Udah hampir pukul dua belas malam.

"Ji, kamu gak tidur? Udah larut loh sekarang."

Menggelengkan kepala sekilas, Jisung kemudian menjawab dengan suaranya yang sedikit teredam, "Belum ngantuk."

Padahal Minho bisa merasakan dengan jelas bagaimana anak itu yang menguap beberapa kali.

Menghela nafas sekilas, sang dominan pun mencoba membuat Jisung mendongkakkan kepala. Untungnya yang lebih muda mau menurut, membuat netra mereka saling bertubrukan.

"Kamu kenapa, hm?"

Tentu Minho sadar bahwa sesuatu telah terjadi pada kekasih mungilnya. Entah apapun itu, ia masih belum mengetahuinya.

Gak langsung menjawab, Jisung lebih memilih untuk bungkam lalu kembali menyembunyikan wajah pada perut Minho. Moodnya gak terlalu bagus, si manis ngerasa resah entah karena apa. Pertemuannya dengan Giselle tadi sore masih terasa mengganjal, seolah ada hal yang mencoba memperingatkan Jisung untuk berhati hati.

"Kak Minho."

"Kenapa sayang?"

Meski diabaikan barusan, Minho tetap sabar menghadapi. Dia paham bahwa sang submisive tengah mencoba menyampaikan sesuatu, maka dari itu Minho sengaja memberikan waktu sebanyak mungkin kepada Jisung.

"Kakak gak bakal ninggalin aku kan?"

Mendapati pertanyaan yang terlontar, kening si tampan sontak menyerngit samar, "Gak bakal Ji, kan kakak udah janji dulu."

Mendengar jawaban barusan, Jisung kembali mengangguk samar.

Oke, mungkin banyak yang mengatakan supaya gak termakan dengan omongan penuh tipu muslihat kayak tadi, tapi gimana pun Jisung tentu mempercayai Minho sepenuhnya. Lagipula sejauh ini pemuda tampan tersebut gak pernah berbohong padanya.

Kalau dalam konteks ngibul sih sering, namun jika menyangkut hal hal besar nan serius- Minho selalu mengatakan kejujuran gak peduli seburuk apapun fakta itu.

"Kamu kenapa Ji? Kok tumben nanyain ini?"

Dapat Minho rasakan lengan yang merengkuh pinggangnya makin erat.

"Gak apa kak."

Meski manja dan nyusahin kayak gini, tapi Jisung tetap terlihat lucu di matanya. Minho gak bisa marah.

"Yaudah deh. Tapi kalau ada apa apa, cerita aja ke kakak ya."

Mengiyakan, Jisung lantas sedikit menjauhkan kepala, "Kakak udah mau tidur ya?"

Minho sontak mengangguk, jujur aja dia udah ngantuk, merem melek sejak tadi sambil ngelus ngelus surai yang lebih muda. Untung banget pemuda tampan tersebut masih bisa tetap terjaga, kalau gak bisa aja air liur justru menetes mengenai Jisung.

Sadar kalau malam udah terlalu larut, pada akhirnya si tupai memutuskan untuk merubah posisi, membiarkan kekasihnya beristirahat lalu merebahkan diri tepat di samping Minho.

"Kakak tidur aja, makasi udah mau aku repotin."

"Sama sama Ji, kakak tinggal tidur ya, maaf gak bisa nemenin kamu lebih lama. Good night squirrel."

Jisung memejamkan mata ketika merasakan kecupan singkat di kening.

"Hum, good night juga kak."

Jisung gak pernah menyangka jika dirinya akan begitu candu dengan sebuah pelukan ketika tertidur. Padahal dulu ketika pertama kali menginap, si manis bahkan sampai nendang Minho dengan kuat karena merasa risih. Karma memang bekerja dengan cara yang lucu.

Merasakan deru nafas Minho yang makin teratur karena anak itu telah terlelap, Jisung sibuk termenung sambil memikirkan beberapa hal.

Bukan bermaksud merahasiakan, tapi gak mungkin juga kan Jisung mengatakan bahwa dirinya tengah cemburu?

Maksudnya, hal itu terlalu kekanakan, Minho serta Giselle hanya sebatas mengobrol biasa. Gak ada yang perlu dikhawatirkan, kan?

 Gak ada yang perlu dikhawatirkan, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue


T

ertanda, 10/08/2022

Bee, sampai ketemu minggu depan

Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang