33 | Insiden Di Jalan

522 130 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pulang dari dufan, semua masih berjalan baik baik aja. Kedua pemuda tersebut nampak berjalan menyusuri trotoar, mencoba mencari kendaraan umum yang masih beroprasi karena tadi mereka datang menggunakan bus.

"Hahh...ternyata capek juga jadi badut dufan." Minho menarik kedua tangan ke atas, merenggangkan tubuh yang terasa cukup pegal.

"Nanti pas sampai rumah, aku pijitin deh kak." Jisung berucap, mencoba mensejajarkan langkah dengan kaki Minho yang sedikit lebih panjang.

Halte bus terletak gak terlalu jauh dari sana. Keadaan masih ramai, nampak beberapa orang yang baru pulang kerja, anak anak muda yang menghabiskan liburan terakhir sebelum bertempur dengan hari senin atau sekedar beberapa sosok dewasa yang sibuk dengan urusan masing masing.

Minho serta Jisung melanjutkan langkah, hampir sampai di tempat tujuan kalau aja-

Brukk!!

Jisung kaget, bahunya tiba tiba ditabrak oleh pria yang barusan mereka lewati. Yang lebih tua nampak berhenti, membalikkan badan lalu mendorong tubuh si manis tanpa aba aba.

Minho terlalu kaget sehingga gak bisa menangkap sang kekasih, kejadian barusan berlangsung cepat.

"Maksud lo apa hah?!"

Nadanya terdengar garang, aroma alkohol tercium cukup pekat serta badan yang berdiri sempoyongan. Tanpa dijelaskan pun orang orang akan tau jika pria dewasa tersebut tengah mabuk.

"Ji, lo gak apa?" bertanya khawatir, buru buru Minho membantu submisivenya untuk bangkit kembali.

"G-gak apa kak. Kita pergi aja, bapak ini mabuk kayaknya."

Minho terdiam, masih mencoba nahan emosi karena gak mau membuat keributan.

"Lo gak ada luka kan Ji-"

"Shh...adadah..." Jisung langsung meringis begitu Minho gak sengaja nyentuh sikut yang barusan berbenturan dengan trotoar di bawah sana. Sang dominan terpaku menatap noda darah yang kini mengotori telapak tangan.

Si manis langsung tersadar dengan keadaan. Beberapa orang memperhatikan mereka karena bapak bapak tadi gak berhenti mengomel dengan suara yang keras. Namun bukan itu yang menjadi masalah utama, melainkan-

"BAJINGAN! LO APAIN PACAR GUE HAH?!"

BUGHTT!!

Minho lepas kendali, satu pukulan keras ia layangkan, membuat yang lebih tua langsung tersungkur lemas. Entahlah, mungkin sosok mabuk tersebut kehilangan kesadaran.

Inilah yang Jisung takutkan, meski bersikap acuh serta gak peduli, namun jika ada yang menyakitinya, Minho gak akan segan membuat perhitungan. Ia gak akan pernah lupa dengan kejadian dimana Minho sampai berurusan dengan polisi karena menghajar habis pemuda berhidung belang yang hendak menarik Jisung masuk ke mobilnya.

Kejadian tersebut udah cukup lama, kala itu anxiety Jisung belum terlalu parah, dia masih bisa berkeliaran tanpa jubah pemburu titan atau sekedar tudung hoodie yang menutupi kepala. Untungnya Minho gak dituntut karena banyak saksi mata yang membela mereka, tapi untuk sekarang, siapa yang tau.

"Kak udah kak, aku gak apa!" Jisung panik sendiri, ia takut sang kekasih akan berurusan dengan polisi untuk kedua kali hanya karena dirinya.

Namun sayangnya Minho gak mendengarkan, pemuda tampan tersebut masih menghampiri sosok tadi, menarik kerahnya lalu hendak melayangkan pukulan susulan.

"Hiks kak, aku mohon jangan..." Jisung gak bisa menahan air mata, tubuhnya bergetar hebat, ia ketakutan sekarang.

Mendengar isakan sang kekasih meski samar, Minho sontak menghentikan tangan yang beberapa centi lagi akan mengenai pipi pria mabuk di hadapan.

Menolehkan pandangan ke belakang, Minho langsung berdiri begitu menyadari jika Jisung tengah menangis saat ini.

Srett...

"Aku takut kak- hiks...jangan berantem lagi."

Jisung membiarkan tubuhnya ditarik ke dalam dekapan, menyembunyikan wajah di sana sembari menumpahkan air mata.

"Maafin kakak Ji, maaf udah bikin kamu takut." Minho mulai tersadar, berucap lembut seiring dengan ekspresinya yang perlahan berubah. Gak ada tatapan sedingin tadi- raut yang benar benar Jisung benci. Minho terlalu menakutkan.

Mengabaikan orang orang yang mulai berkumpul sembari memanggil pihak berwajib untuk mengurusi pria pingsan tersebut, Minho sibuk mengelus pucuk kepala Jisung sembari memberikan kecupan hangat beberapa kali.

"Maafin kakak Ji, maaf."

Lee Minho, pemuda dengan pemikiran dan tingkah anehnya itu terkadang bisa berubah menyeramkan jika ada yang mengusik kekasih mungilnya. Sampai kapanpun, gak ada yang boleh menyakiti Jisung. Minho telah berjanji untuk melindungi sang pujaan hati.

 Minho telah berjanji untuk melindungi sang pujaan hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Tertanda, 04/08/2022

Bee, perkara pop mie gledek membuat perut panas

Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang