11 | Street Food

926 217 10
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Malem ini setelah toko tutup, Minho ngajak Jisung keluar buat beli makan. Belum terlalu larut kok, waktu baru menunjukkan pukul setengah sembilan makan dan keadaan kota masih ramai. Pemuda Lee tersebut biasa nutup S'Mart jam delapan malem, selain faktor tenaga, tuh anak juga gak tega ngebuat Felix kerja terlalu lama.

Maka dari itu, di sini lah mereka berakhir sekarang. Sebuah kawasan street food dengan banyak kuliner yang dijajakan. Lokasinya tepat di samping taman kota, ngebuat banyak orang berdatangan untuk menghabiskan malam di tempat tersebut.

"Kamu mau makan apa Ji?"

Pengen bilang cumi bakar karena dia emang lagi ngidam ngidamin makanan laut tersebut pas gak sengaja ngeliat video mukbang yang lewat di beranda youtube, tapi secepat itu pula si tupai mengurungkan niat. Dia sadar kalau mereka harus berhemat, Minho pasti maksa mau bayarin nanti, kasian.

Mengedarkan pandangan demi mencari makanan murah yang ramah di kantong, akhirnya pilihan jatuh pada pedagang nasi goreng di deket tiang listrik.

"Nasi goreng aja deh kak, nanti bisa jadi lauk makan nasi."

Gak gitu juga sih konsepnya. Kalau mau hemat, sekalian aja makan mie gelas isi virtual water drinking. Minumnya dari batin doang.

"Yaudah deh, pengen apa lagi?"

Jisung ngegeleng samar, "Itu aja. di kulkas masih ada cocacola kan?"

Minho merotasi bola mata ke atas, mencoba mengingat apakah di lemari pendingin masih tersisa minuman bersoda tersebut atau gak.

"Kayaknya masih."

"Yaudah deh, mau nasi goreng aja."

Mengangguk paham, Minho langsung nuntun langkah Jisung untuk melewati orang orang yang ada di sana. Dia gandeng lengan kurus tersebut supaya si manis gak hilang.

"Ji, tolong pesenin ya, kakak mau beli yang lain dulu." Minho berucap sembari melepas genggaman tangan mereka. Pemuda tampan tersebut mendadak dapet ide bagus.

Yang lebih muda mendongkak, masang wajah ragu namun tetap mengiyakan pada akhirnya.

"Kakak mau beli apa?"

"Ada deh, gak apa kan kakak tinggal sendirian?"

Jisung ngulas senyum tipis, "Gak apa kok kak, aku tungguin di sini."

Remaja menggemaskan tersebut sadar kalau dirinya gak bisa terus terusan bergantung ke Minho, maka dari itu, Jisung memutuskan untuk memberanikan diri kali ini.

"Kalau ada apa apa, nanti telfon aja."

Dan setelahnya Minho benar benar berjalan menjauh, mencoba mencari pedagang cumi bakar sambil tetap mengawasi Jisung.

Sosok berhidung bangir itu tentu tau kalau Jisung suka dengan makanan laut tersebut, maka, sebagai hadiah karena Jisung mau ditinggal sendirian, Minho akan membelikannya.

"Pak, pesen nasi goreng pedes dua ya" Jisung berucap ketika si penjual menolehkan pandangan ke arahnya.

Tentu rasanya asing dan gak nyaman, Jisung memilih untuk berdiri di pojok supaya gak terlalu menarik perhatian atau menghalangi jalan orang.

"Kak Minho lama gak ya?" Jisung membatin.

"Aduh Ji, lo gak bisa gini terus. Lo pasti bisa."

Mengalami perang batin, Jisung mencoba narik nafas dalam dalam guna meredakan kekhawatiran yang menyerang. Pandangan ia angkat, mulai ngeliat orang orang di sana sembari mencari keberadaan sang kekasih.

Mereka nampak biasa, gak ada yang jahat. Hanya manusia normal yang lagi keluar malem malem buat beli makanan. Kenapa Jisung harus setakut itu?

"Gak apa Ji, gak akan ada yang nyakitin kamu. Kakak bakal jagain kamu."

Perlahan suara Minho muncul secara tiba tiba di kepalanya, ngebuat Jisung benar benar menegakkan cara berdiri lalu mulai menurunkan tudung hoodie yang ia kenakan.

"Kak Minho bener, gue bakal baik baik aja."

Entah kekuatan dari mana, deru nafas Jisung nampak normal kembali. Lelaki mungil tersebut mencoba melangkah maju, sedikit lebih dekat dengan orang lain yang mengantri di stand yang sama. Gak seburuk yang ia pikirkan.

Sebuah senyum tipis terulas, Jisung bahkan gak sadar jika dirinya tengah diperhatikan dari jarak yang cukup jauh.

Minho memasang wajah teduh, ngerasa begitu bangga karena kekasihnya berani keluar dari zona nyaman. Kalau gini terus, Minho yakin kalau Jisung pasti bisa sembuh. Dirinya hanya perlu memberi dukungan yang terbaik.

"Tupai kecil kakak udah mulai dewasa sekarang."

Minho akan setia menemani Jisung, gak peduli dengan kekurangan yang sosok itu miliki. Ya mau gimana lagi, mereka udah saling mencintai satu sama lain.

 Ya mau gimana lagi, mereka udah saling mencintai satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue



Tertanda, 17/04/2022

Bee, wattpad sepi betul

Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang