32 | Bianglala

522 127 16
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Karena pekerjaan udah selesai sebelum dufan tutup, Minho serta Jisung jadi memiliki kesempatan untuk menaiki beberapa wahana. Sebenernya si tampan mengakhiri shift kerja secara sepihak sih, tapi bodo amat, toh pengunjung udah mulai berkurang.

Sore menyapa, langit mulai menggelap, tentu opsi untuk menaiki roallercoaster atau histeria bukan merupakan pilihan yang tepat. Bukan apa apa sih, tapi kalau keadaan gelap, bisa bisa mereka mental lalu hilang dadakan diculik penghuni dufan.

Maka dari itu, pilihan dijatuhkan pada bianglala besar dengan tiga puluh gondola yang terus berputar membawa pengunjung sampai ke puncak.

Jisung tentu mengiyakan meski sempat terjadi aksi cekcok. Minho dengan terang terangan mengatakan rencana yang ia susun. Pertama mereka bakal naik ke salah satu gondola, duduk sambil memperhatikan keadaan kota dari atas dengan tangan yang saling menggenggam. Lalu ketika suasana makin romantis, akhirnya mereka cipokan, grepe grepe dan lanjut mantap mantap. Indahnya bayangan Minho.

Namun sayangnya hal itu gak akan terealisasikan, Jisung siap mendorongnya jatuh kapan aja kalau berani berbuat lebih. Dan ya, alhasil kedua remaja tersebut berakhir duduk berhadapan sembari sesekali menunjuk objek yang dirasa menarik perhatian.

"Kak kak, liat. Ada yang lagi mesum di sana." Jisung berucap semangat, ketawa tawa kecil sambil menunjuk spot dufan yang cukup gelap dimana terdapat sepasang kekasih yang tengah bercumbu mesra.

Mengikuti arah pandang yang lebih muda, Minho seketika terkekeh pelan begitu menyadari apa yang Jisung katakan bukanlah kebohongan.

"Kalau mereka lanjut ngesex, jangan lupa rekam terus jual ke situs porno. Lumayan dapet uang jajan tambahan."

Pletakk...

Satu jitakan mendarat di kepala Minho.

"Gak gitu juga kak, privasi orang."

Untung Jisung masih memiliki kewarasan yang tersisa di sanubari. Kalau gak, mungkin wajah dua orang di bawah sana bakal viral besok.

Cengengesan sambil meminta maaf, perlahan Minho serta Jisung mulai sampai di puncak bianglala. Seperti yang sudah diperkirakan, orang orang di gondola lain mulai mencium satu sama lain. Ada yang memilih untuk menyatakan perasaan, bernostalgia atau sekedar mengobrol biasa menikmati penghujung hari.

Minho ingin menjadi salah satu dari mereka, maka dari itu, "Gimana Ji, jadi gak ngejalanin rencana kakak tadi?"

Yang lebih muda sontak memicingkan mata tajam, "Jangan ngadi ngadi kak, aku gak mau dibobol di sini."

Minho hendak menyanggah, ingin memberitau beberapa benefit kalau ngesex di bianglala. Pertama tentu hemat biaya, kedua, mereka bisa merasakan sensasi bercinta yang benar benar berbeda. Serta yang terakhir, bisa aja mereka direkam dan dilirik sama produser film bokep. Kan lumayan bisa ngewe sama Jisung tiap hari plus dapet duit.

Namun, belum sempat mengutarakan pendapat, ucapan Minho telah lebih dulu dipotong oleh sang submisive.

"Tapi kalau kakak mau cium aja, aku gak masalah."

Wah lampu hijau.

Tanpa menjawab apapun karena takut Jisung akan berubah pikiran, lengan mungil tersebut langsung ia tarik mendekat, membuat si manis berpindah ke sisi satunya lalu mendudukkan diri di pangkuan Minho.

Entah kenapa pemuda berpipi gembil tersebut mendadak merasa malu ketika berada di posisi ini, padahal tadi rasanya biasa aja.

"T-tapi cepet ya kak, aku gak mau petugasnya nyiduk kita."

"Iya sayang, makasi ya."

Tanpa menunda waktu karena mereka hanya memiliki waktu sebanyak setengah putaran, sang dominan langsung menempelkan bilah mereka. Lumatan demi lumatan ia beri, saling memejamkan mata sembari menyesap satu sama lain.

Jisung menangkupkan kedua tangan pada rahang tegas yang lebih tua sementara Minho sibuk merengkuh pinggang sang submisive. Ciuman berhias nafsu yang berlangsung cukup singkat, mereka masih ingat sedang berada di mana.

"Mhh kak."

Merasa si manis ingin menjauhkan wajah, Minho lantas menghentikan lumatannya. Menoleh ke sekitar, buru buru Jisung kembali duduk di tempat semula sembari mengelap bibirnya yang basah.

Minho masih memperhatikan, mencoba menahan gemas begitu melihat reaksi yang Jisung berikan. Pipi bersemu hebat serta mata bulatnya yang melirik kemana-mana, seolah enggan menatap manik kelam milik sang kekasih.

Pukk...

"Kamu lucu banget, tupai kesayangan kakak."

Oh sungguh, udah berapa kali Minho berhasil membuatnya berdebar hari ini? Debaran yang sempat beristirahat, entah kenapa mulai muncul kembali. Rasanya sama seperti dua tahun lalu- tepat ketika Minho memeluknya saat mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

Benar benar nyaman.

Benar benar nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Tertanda, 02/08/2022

Bee, sedang dilema berat

Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang