28 | Tupai Sakit

921 171 34
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Akhir akhir ini si tupai menjadi lebih sibuk dari biasanya. Sebentar lagi lelaki berpipi gembil itu akan menghadapi ujian sekolah, membuat hati serta pikiran Jisung sedikit teralihkan dari Minho. Untuk sementara ini dia bakal selingkuh dengan soal dan try out demi bisa pamer karena mendapat nilai yang bagus.

Dan begitulah, belakangan ini ia sering pulang terlambat, belajar sampai larut lalu tepar setelahnya. Secara mengejutkan, ternyata sosok satu itu merupakan tipikal orang yang rajin, Jisung akan benar benar mempelajari materi sampai ia bisa memahami.

"Shh..." si manis meringis pelan, kepalanya terasa pusing karena kemarin justru nekat tidur subuh gara gara nonton anime. Gimana pun situasinya, film dari Jepang itu tetap diutamakan.

Lalu karena jadwal tidur, makan dan belajar yang berantakan, alhasil hari ini Jisung datang ke sekolah dengan wajah pucat serta suhu tubuh yang cukup tinggi.

"Han Jisung."

Jisung masih belum menyadari jika guru yang mengajar di depan sana tengah memanggil namanya. Pusing yang menyerang terasa begitu hebat.

"Maaf bu, saya izin ke UKS." menyela omelan karena dirinya yang gak memperhatikan kelas, Jisung lantas mengangkat pandangan, membuat sang guru langsung terdiam begitu menyadari jika anak didiknya kurang enak badan.

"Oh iya, silahkan."

Batal melanjutkan ceramah, wanita paruh baya tersebut lantas mempersilahkan Jisung untuk pergi beristirahat.

"Seungmin, tolong antar temanmu ke UKS."

"Baik bu."

Yang mempunyai nama sigap bangkit, hendak membantu Jisung untuk berdiri namun-

Brukk...

Tubuh mungil tersebut sudah lebih dulu tumbang. Si tupai kehilangan kesadaran.

━━━━━━━━━━ ⍣⍣ ━━━━━━━━━━━
b o y f i e  w i t h  a n x i e t y
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"Ughtt..."

Mendapat kesadaran kembali, Jisung perlahan membuka mata meski pusing masih menyerang kepala.

Hendak menggerakkan tangan, sosok satu itu sempat mengira jika tubuhnya lumpuh karena lengan yang terasa berat. Namun begitu menolehkan pandangan ke samping, seulas senyum simpul justru terbit di bilah pucatnya.

Ternyata hanya Minho yang tengah menggenggam telapaknya dengan erat.

Mencoba mencerna keadaan, Jisung lantas menghela nafas sekilas begitu menyadari jika punggung tangan kirinya tertanam sebuah infus. Mungkin demam yang ia derita cukup buruk.

"Kak Minho." mencoba memanggil sang dominan dengan suara seraknya, Jisung berhasil membangunkan Minho yang semula tertidur di pinggir bangsal.

"H-hah? Apa?" dengan muka linglung, Minho mencoba membuka mata yang terasa berat. Jejak air liur langsung ia hapus, usapkan bekasnya di celana lalu beralih mengucek mata guna mengembalikan kesadaran.

Menyaksikan pemandangan barusan, tentu Jisung menyerngit jijik, terlebih lagi tangan yang semula Minho genggam- ikut terkena iler dari pemuda tampan tersebut. Batal terharu.

"Eh Ji, udah sadar. Astaga sayang, kamu kenapa bisa demam gini? Kenapa gak bilang kalau kamu lagi gak enak badan? Untung tadi temenmu nelfon kakak."

Ah ya ngomong ngomong, Seungmin dengan nekat menghidupkan ponsel Jisung menggunakan fitur fingerprint hanya untuk memberitahukan orang terdekat si tupai bahwa sosok satu itu tengah dirawat di rumah sakit.

Mengangkat tangan lalu memandang nanar, Jisung lantas mengelapkan bekas liur tersebut ke pakaian Minho.

"Maaf kak, aku gak nyangka bakal pingsan, padahal aku anak biskuat."

Minho menghela nafas panjang, dia cukup khawatir sebenarnya. Tadi dokter mengatakan bahwa Jisung terlalu kelelahan sehingga imun tubuhnya menjadi menurun dan berakhir demam. Tapi setelah beristirahat selama beberapa hari, si mungil pasti akan sembuh.

"Kamu bikin kakak khawatir. Untung kepalamu gak kenapa napa."

Mendengar ucapan barusan, kening Jisung sontak menyerngit dalam.

"Kepala? Emangnya kenapa sama kepalaku?"

Minho memasang tampang prihatin, "Temenmu yang namanya Seungmin cerita, tadi kamu itu jatuh terus kepala ngebentur meja lain, pantatmu juga masih nyangkut di kursi."

Dengan kata lain, posisi jatuh Jisung sangat estetik. Kepala udah terkulai di lantai namun pantatnya masih menempel di kursi karena terjepit diantara meja. Teman teman sekelasnya bahkan kelepasan ketawa.

Menghadapi kenyataan bahwa dirinya telah melakukan sesuatu yang memalukan, dengan senyum tabah Jisung lantas melilitkan selang infus ke lehernya.

"Tolong bilangin ke dokternya kalau aku mau koma ya kak. Makasi selalu ada."

Dan begitulah, kisah cinta mereka pun berakhir.

Dan begitulah, kisah cinta mereka pun berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue



Tertanda, 10/06/2022

Bee, sedang merencanakan cara untuk mencabut bulu ketek

Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang