51 | Rencana Ke Puncak

413 82 22
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Gak ada angin gak ada ujan, tiba tiba aja Minho mengajak Jisung pergi ke puncak. Tentu Minho sesekali ingin menghabiskan waktu berdua bersama si manis meski dengan kedok liburan, capek juga tiap hari jaga toko. Untungnya Jisung mengiyakan, toh sekarang dia gak punya agenda apapun sampai pengumuman tes masuk kampus keluar.

Maka dari itu, dengan persiapan mendadak dan juga rencana yang gak terlalu matang, hari ini kedua pemuda tersebut berencana untuk berangkat ke destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh orang orang.

Gak ada terlalu banyak hal yang menarik, hanya beberapa tempat wisata dan juga suasana dataran tinggi yang super dingin. Namun meski begitu, sepertinya disambut keasrian alam ketika bangun tidur dan juga segelas teh yang bisa mereka seduh- terdengar seperti sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan. Sederhana memang tapi tentu akan terasa spesial karena Minho bersama dengan Jisung.

Maka dari itu, menempuh perjalanan yang cukup jauh serta menyerahkan toko sepenuhnya ke Chan, pada akhirnya mereka sampai di area puncak. Suhu perlahan makin dingin, Minho memutuskan untuk berhenti sebentar di sebuah warung pinggir jalan.

"Ji, mau beli kopi dulu gak?"

Yang lebih muda mengangguk, membuat keduanya berakhir duduk di kursi memanjang dengan beberapa jajanan ringan di hadapan.

"Buk, kopi dua ya." Minho berucap pada ibu ibu bertubuh gempal yang berjualan di sana, mendapati senyuman ramah serta anggukan singkat dari sosok tersebut.

"Tunggu sebentar ya nak."

Sembari menunggu pesanan tiba, Minho lantas beralih ke arah Jisung yang nampak sibuk melemparkan pandangan ke jalanan depan sembari mengamati satu persatu kendaraan yang lewat.

"Mau nginep berapa hari Ji?"

Yang ditanya sontak mengalihkan pandangan, "Kan kata kakak tiga hari dua malam."

Emang sih gak ada kegiatan menyenangkan yang akan mereka lakukan, tapi kalau nginep cuma semalam, rasanya kurang efektif mengingat perjalanan yang mereka tempuh cukup jauh. Yaudah lah, mungkin nanti Minho dan Jisung bisa berbaring seharian di atas ranjang sambil melakukan berbagai aktifitas, udara dingin serta semangkuk mie instan merupakan perpaduan yang pas untuk bergelung di dalam selimut.

"Permisi nak, ini kopinya."

Minho langsung bangkit, menerima uluran tersebut lalu mengulas senyum simpul, "Makasi buk."

Menyerahkan satu ke Jisung, Minho kemudian menyeruput minuman hitam tersebut guna menghangatkan diri.

"Kamu mau mie gak Ji"

Sang submisive menggeleng pelan, dia belum terlalu laper.

Sibuk berbincang sembari sesekali menyahuti pertanyaan dari ibu ibu pemilik warung, pada akhirnya kedua remaja tersebut memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sebelum hari terlalu sore.

"Ini buk, makasi ya."

Membayar dua kopi serta beberapa makanan ringan yang mereka pesan, Minho kembali mengendarai motor matic miliknya lengkap dengan Jisung yang nemplok di boncengan.

Suasana khas pegunungan menyambut mereka, terdapat hamparan lahan berwarna hijau sepanjang perjalanan dan kini kabut mulai turun secara perlahan.

"Kak Minho, kakak kedinginan gak?"

Mendengar pertanyaan dari sang kekasih, Minho kemudian menjawab tanpa mengalihkan fokus sedikitpun dari jalanan. Rute menjadi sedikit berbahaya karena pandangan terhalangi oleh kabut.

"Lumayan, kamu?"

Gak langsung menjawab, Jisung lantas mengulas senyum tipis sebelum akhirnya mulai menggosokkan kedua tangan dengan cepat, "Siniin tangannya kak."

Menurut, Minho pun melepas satu pegangan pada stang.

Srett!

Tiba tiba, rasa hangat langsung melingkupi telapak lebarnya. Jisung menggenggam Minho menggunakan tangan yang tadi digosokkan dengan cepat. Tentu rasa hangat bisa langsung menjalar ke sang dominan.

"Kak Minho kalau ngerasa dingin, bilang aja ya. Nanti aku angetin."

Berucap sembari mengulas senyum lebar, Minho merasa ingin memeluk Jisung detik itu juga. Ah, sepertinya liburan mereka akan dipenuhi dengan sentuhan fisik dan juga pelukan.

Atau mungkin, lebih dari itu? Siapa yang tau.

Atau mungkin, lebih dari itu? Siapa yang tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue



Tertanda, 06/02/2023

Bee, hai?

Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang