O1 | Pacar Anxiety

3.7K 593 131
                                    

! DISCLAIMER !

Penyakit mental dalam cerita ini tidak diambil dari riset yang akurat. Seluruh data, penyebab dan penanganan yang diceritakan kurang sesuai dengan fakta serta penjelasan dari para ahli.

Cerita dibuat semata mata untuk hiburan tanpa ada maksud lain. Seluruh penjabaran di dalam cerita tidak bisa dijadikan patokan dalam menilai pengidap mental illness serupa di dunia nyata. Dengan kata lain, ini cerita gak ngotak! Sekian terima kasih.

___________________________________________

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Ohh jadi gitu, kok kakak baru denger ada penyakit gituan?"

Sambil neken sapu tangan berisi es batu yang digunakan untuk ngompres memar di wajah sang kekasih, Jisung kemudian mengedikkan bahu acuh.

"Ya gak tau, Kak Minho sih kerjaannya baca berita hoax mulu, bodoh kan jadinya."

Alih alih tersinggung, yang lebih tua justru mengangguk setuju. Emang bener sih selama ini dia lebih sering ketipu sama berita bohong, entahlah, headline headline gak ngotak justru terasa lebih menarik untuk dibaca.

"Terus kok kamu bisa ngidap anxiety?"

Meletakkan kain tersebut ke dalam baskom, Jisung lantas beralih ngambil salep memar sebelum akhirnya dia oleskan ke area bogeman tadi.

"Mungkin faktor genetik, mamaku juga ngidap anxiety akut dulu."

Lagi, sang dominan mengangguk paham.

Emang bener, pas muda dulu sang mama gak jauh beda dari orang goa yang mendadak nyasar ke kota. Gak berani ketemu orang, sering takut dadakan bahkan hampir tremor setiap saat gara gara gak bisa ngontrol kecemasan.

Untuk anxiety yang Jisung derita gak terlalu parah, sebenernya tuh anak udah menunjukkan tanda tanda ketakutan berlebihan sejak lama, tapi berhubung konteksnya masih biasa, jadi gak diperiksain.

Namun semenjak setahun yang lalu, mungkin karena dipengaruhi oleh hormon juga, kecemasan Jisung makin menjadi jadi. Orang tuanya yang sadar langsung ngajak si tupai buat periksa dan bener aja sosok berpipi gembil tersebut menuruni penyakit sang mama.

Harusnya yang diwarisi itu kepintaran, kekayaan dan moral. Ini Jisung malah ngikutin jejak jelek sang mama.

"Dan lagi, ternyata aku punya trauma."

Pas konsultasi, sang psikolog ngasih tau kalau ternyata dia mempunyai memori buruk di masa lalu. Jisung gak pernah sadar, dia pikir cuma sebatas ingatan kelam doang, ternyata hal itu bisa disebut sebagai trauma.

"Trauma apa emangnya Ji?" memandang tertarik, Minho mencoba menjadi pendengar yang baik saat ini.

Ngehela nafas sekilas, Jisung lantas bersiap untuk menceritakan semuanya. Lagipula mereka udah pacaran cukup lama, meski sering emosi jiwa, tapi Jisung udah memantapkan hati untuk serius sama pemuda di hadapannya.

"Dulu waktu aku kecil, papa pernah kesurupan reog terus makan beling. Sampai sekarang aku sering takut karena ngira papa mau bunuh diri pas itu."

Minho pengen ketawa tapi dia tahan mati matian demi menghargai Jisung yang udah mau terbuka. Tapi sumpah, itu bibir udah kedutan bahkan hidung bangirnya kembang kempis sendiri.

Dari segala hal di muka bumi, kenapa papanya Jisung justru memilih untuk kerasukan reog? Gabut?

Berhasil mengontrol humor yang hampir anjlok, Minho kembali narik sang kekasih ke dalam dekapan. Modusnya sih mau nenangin padahal diem diem di belakang sana si tampan lagi ketawa tanpa suara.

"Gak apa sayang. Meski kamu itu wibu nolep, gak punya temen, introvert prik dan alergi manusia. Kakak gak bakal ninggalin kamu kok." pemuda itu akan tetap mencintai Jisung apapun yang terjadi. Bahkan jika si manis mendadak lumpuh terus berubah jadi buruk rupa pun bakal- dia tinggalin sih.

Niat Minho emang murni buat nenangin, tapi kok Jisung tetep kesel ya?

"Kak Minho."

"Hm?"

Sayang sekali si tupai lagi gak bawa pisau, padahal kalau sekarang dia tusuk Minho dari belakang, kayaknya bakal enak deh. Nanti tinggal bilang aja kalau kejadian tadi merupakan kecelakaan yang tidak disengaja.

"Kak Minho sadar gak kalau kakak itu autis?" Jisung nanya lengkap dengan senyum manis yang terpasang di wajah.

Sungguh, masih menjadi misteri kenapa Minho bisa bertahan sampai lulus SMA. Untungnya tuh anak milih buat gap year karena mau ngumpulin duit buat kuliah, setidaknya satu mahasiswa beban bisa tertunda kemunculannya.

 Untungnya tuh anak milih buat gap year karena mau ngumpulin duit buat kuliah, setidaknya satu mahasiswa beban bisa tertunda kemunculannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Ngomong ngomong, nih anak pernah kerasukan reog Alvin705

Gak gak, becanda.

Tertanda, 01/02/2022

Bee, edisi kangen ngereceh

Boyfie With Anxiety [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang