Bukan lapaknya siders!
.
.
.Langkah lesu dengan wajah kacau menjadi pemandangan langka di SMA GALAKSI pasalnya berandal sekolah itu tidak pernah sekalipun tampil atau menunjukkan wajah kacaunya meskipun tidak menurunkan kadar ketampanan pemuda itu.
Bahkan tak sedikit siswi yang mengabadikan wajah bare face primadona mereka dan memposting nya di akun Instagram lambe turah SMA GALAKSI.
Naka tau itu namun dia hanya diam tak berniat melarang bahkan memperdulikan keberadaan mereka pun tidak, mood nya benar-benar buruk sekarang, sebelum berangkat sekolah dia sempat cekcok dengan papanya dan juga ibu tirinya.
"Lesu amat lo kagak dikasih makan?"tanya Guntur tanpa melihat wajah Naka.
"Udah makan angin gue tadi."jawab Naka acuh, mendudukkan bokongnya dikursi kosong paling belakang pojok.
"Pagi kawan sejatiku, sejatinya jika ada pangeran tampan ini datang alangkah baiknya kalian menyambutnya dengan senyum manis..."sapa Saepul yang menenteng kresek ditangan kirinya.
"Ada apa denganmu kakanda Naka kenapa wajahmu lebam seperti ini?"tanya Saepul yang menyadari lebam diwajah pucat Naka.
Guntur yang mendengar itu langsung ikut menoleh dia bahkan baru mengetahui jika wajah Naka banyak sekali lebam yang pastinya belum terobati dan terasa akan ngilu jika dibiarkan.
"Bokap lo lagi?"tebak Guntur.
"Biasa."
"Kenapa?"
"Gue pulang telat kemarin motor gue mogok terpaksa gue nebeng sama Bemo eh dia nya mampir ke RS jadinya gue pulang duluan jalan kaki sampe rumah jam delapan."jelas Naka serincinya.
"Ck kebiasaan kenapa gak Lo lawan aja orang kayak gitu gan pantes buat dihormati lagi."kesal Saepul dengan sikap Naka yang tak tegas.
"Gimana pun juga dia bokap gue kalo gak ada dia mungkin sekarang gue masih kejar-kejaran sama kecebong yang lain.."canda Naka dengan senyum yang dipaksakan.
Kedua sahabatnya sudah mengetahui itu, fakta dibalik semua senyum dan tawa yang Naka tebarkan kepada orang lain hanyalah pengalihan rasa sakit dan kesedihan yang harus dia tanggung sendiri, bahkan Guntur setiap hari berharap jika nantinya akan ada yang menyayangi pemuda dengan tawa khasnya itu dengan tulus.
"Sini lo gue obati."Saepul menarik tangan Naka untuk keluar.
"Gak perlu gue gapapa besok juga sembuh gak perlu ke uks gue bukan cowok lemah."tolak Naka.
Guntur menghela nafas sudah terbiasa dengan sifat keras kepala sahabat termudanya "Gue tau lo bukan cowo lemah bahkan semua orang juga tau, tapi gak ada salahnya kita obatin luka Lo dan itu gak ngebuat Lo keliatan lemah."
"Udah kan?gak ada alasan Lo nolak sekarang ikut kita."
Naka yang ditarik hanya pasrah setidaknya dia merasa bersyukur masih ada yang peduli dengannya siap mengulurkan tangan untuk membantunya keluar dari lubang keterpurukan.
"Duduk jangan sekali-kali Lo kabur."peringat Saepul seolah tau rencana diotak busuk Naka.
Ini yang paling Naka benci jika sudah berurusan dengan alkohol yang akan membuat lukanya semakin perih biasanya dia akan menggigit lengan salah satu temannya sebagai pengalihan seperti saat ini dengan jempol milik Guntur yang sudah berada didalam mulutnya.
"Dasar bocah."cibir Saepul.
Tangannya dengan lihai membersihkan luka diwajah Naka dan tak lupa mengompres lebam disekitarnya dengan perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARBYNAKA
Teen Fiction( Selesai ) . . . Menjadi putra tunggal seorang dokter tidak pernah sekalipun terlintas diotaknya, bahkan dimimpinya pun tak pernah dia harapkan memiliki keluarga yang over dengan kesehatan dan banyaknya alat kedokteran. "Papi diem disitu jangan ger...