"NAKA!!!"
............................................
Naka membuka matanya dengan nafas yang memburu, pipinya sedikit terasa panas setelah mendapat tamparan kecil dari tangan papinya yang besar seperti kingkong atau simpanse jenis bekatan.
"Kamu kenapa bisa sampai ketiduran di bathtub hm?kalau saja mami dan papi tidak mengecek mu ke dalam mungkin kamu sudah kehabisan nafas didalam bathub dengan kran yang menyala."omel Zanna.
"Hah?"
Otak Naka benar-benar tidak bisa diajak bekerja sama sekarang, bukankah tadi Damian menampar nya karena dia yang berani melawan, lalu kenapa kedua orang tuanya berada disini bukan dikamar anak kandung mereka itu.
"Dimana Angga?kenapa kalian disini? seharusnya kalian berada dikamar menemani Angga tidur dan melupakan aku."
"Angga siapa yang kamu maksud hm?kamu semakin melantur sebaiknya kamu cepat menggunakan baju sebelum masuk angin."Zanna melempar bathrobe pada Naka yang masih loading.
"Jadi tadi cuma mimpi?huwaa gue udah panik sendiri sama mimpi itu."
Naka menampar kecil pipinya untuk menyadarkan nya, jadi tadi dia tidak sengaja tertidur setelah dia menyalakan kran untuk mengisi penuh bathub nya.
"Untung cuma mimpi, tapi gimana kalau sampai kejadian beneran?"ujarnya pelan.
"Kalau beneran gue tinggal smekdone si Damian kan gampang."ucapnya santai, dia segera keluar kamar mandi dengan bathrobe yang sudah terpasang dibadannya.
Sweater coklat dengan celana pendek diatas lutut jadi pilihan Naka, tidak ada alasan khusus sebenarnya dia hanya sedikit dingin di bagian atas badannya sedangkan bagian pinggang sampai kakinya gerah.
Kakinya yang terbungkus sendal kucing miliknya melangkah ke bawah setelah telinganya menangkap suara lain yang lebih enak didengar dari pada suara papinya yang sangat fals itu.
"Kio."sapa nya menatap bocah dengan setelah biru cerah.
Naka heran apa semua pakaian milik Kio dominan berwarna cerah?mungkin tak apa jika berwarna cerah yang pastel justru pakaian yang Kio pakai lebih ke warna cerah yang sangat silau Dimata.
"Aku bawa pesawat ini buat kamu."Kio mengangkat tinggi-tinggi miniatur yang benar-benar menyerupai pesawat, bahkan hampir seperti pesawat asli namun dalam ukuran mini-nya.
"Buat gue?"tanya Naka membuat poni milik Kio bergoyang mengangguk.
"Thanks."ucapnya.
Naka mendudukkan tubuhnya disamping Kio yang tengah bermain puzzle karakter Frozen, tingkah Kio benar-benar seperti anak kecil atau mungkin itu karena faktor disabilitas yang dideritanya dan juga trauma yang pernah yang dia dapat.
Bahkan tubuh Kio benar-benar kecil, Kurus dan juga rambut yang selalu tertutup topi dan hanya memperlihatkan poninya saja.
"Kio kenapa Lo selalu pakai topi?gak gerah emang?"tanya Naka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARBYNAKA
Teen Fiction( Selesai ) . . . Menjadi putra tunggal seorang dokter tidak pernah sekalipun terlintas diotaknya, bahkan dimimpinya pun tak pernah dia harapkan memiliki keluarga yang over dengan kesehatan dan banyaknya alat kedokteran. "Papi diem disitu jangan ger...