1. Tidak peduli seberapa banyak Aku harus terlahir kembali.

682 59 3
                                    

cr.mediatotheowner
tomikousama, 2024

"Tomioka-san,"

"Kau terluka lagi, lebih berhati-hatilah dalam pertarunganmu, kau itu hanya manusia biasa loh jadi tangan atau kaki yang patah akan sangat lama membaik dan kalau sampai putus juga tidak bisa tumbuh kembali,"

Begitu fusuma yang menjadi jalur masuk utama dari ruang rawat utama dalam bangunan mansion kupu-kupu pada masa itu bergerak menggeser menampilkan sosok lelaki bersurai hitam dengan manik kebiruan, suara lembut nan manis barusan langsung terdengar menasehati sebagaimana biasa sering terjadi setiap kemunculan lelaki itu di ambang pintu ruangan.

Suara manis yang berasal dari seorang wanita bertubuh mungil dengan rambut tersanggul rapih oleh jepit berbentuk kupu-kupu berukuran sedang.

Pada masa itu, si lelaki tanpa memberi balas apapun langsung saja melangkah masuk dan menempatkan diri pada sebuah kursi yang ada di hadapan sosok wanita tersebut.

Raut datar masih belum juga berubah, lelaki itu masih belum mengatakan apapun dan hanya sekedar mengikuti petunjuk kecil dari sosok wanita di hadapannya untuk membuka sebentar bagian terluar dari seragam khas keanggotaan organisasi pemburu iblis yang ia kenakan pada masa itu.

Jemari lentik milik sosok wanita dengan surai gelap dan sedikit keunguan pada ujungnya itu bergerak dengan begitu lihai dalam kegiatan membersihkan luka sebelum kemudian beralih membalutnya dengan cepat.

Hujan sedang turun di luar dengan cukup deras sehingga keheningan semakin menyelimuti ruangan ini karena tak ada suara terdengar selain denting alat medis yang sedang digunakan pada masa itu.

Dua orang di dalam ruangan tersebut sejak tadi diam saja, si wanita yang memang terkenal senang mengajak orang lain mengobrol juga nampak sengaja mengambil jeda sebentar agar tidak sampai melakukan kesalahan dalam hal membalut luka pada pergelangan tangan sosok lelaki di hadapannya.

Selang beberapa waktu yang tak begitu lama, pengobatan akhirnya benar selesai usai pemeriksaan kecil pada tubuh si lelaki yang sampai selesai sama sekali tidak mengatakan apapun.

"Nee Tomioka-san,"

"Dulu sebelum ku bawa kemari- Sumi, Naho dan Kiyo-chan pernah bertemu dengan seorang pengembara yang sedang menuju ke tanah barat dan mampir sebentar di desa mereka untuk membeli beberapa kebutuhan,"

"Si pengembara bilang bahwa hujan itu turun untuk menjemput naik rasa rindu dan harapan semua orang di bumi ini," setelah selesai dengan kegiatan membereskan peralatan medis yang ia gunakan pada masa itu, sosok wanita dengan rambut tersanggul rapih oleh jepit berbentuk kupu-kupu kembali buka suara dengan menarik sang hujan sebagai pembahasan kali ini.

Si lelaki sama sekali tidak bergeming, ia justru mengalihkan pandangan menuju jendela ruangan tempat mereka berdua berada saat ini.

"Karena sedang hujan saat ini, mengapa tidak kau coba untuk berharap atau menyampaikan sesuatu Tomioka-san?"

"Bukankah ini hujan yang indah sekali untuk menyampaikan harapan?" sekali lagi suara lembut nan manisnya itu terdengar, si lelaki nampak jengah dan memilih beralih melipat tangan di depan dada.

Sedang memikirkan bagaimana cara agar ia bisa segera berlalu dari ruangan ini.

Dibanding mengharapkan sesuatu kepada sang hujan, si lelaki lebih berharap ia cepat berhenti saja agar langkahnya tidak tertahan lebih lama dalam bangunan yang terkenal dengan sebutan mansion kupu-kupu ini.

"Kalau aku-"

"Aku berharap agar semua ini cepat berlalu dan semua orang bisa menikmati usia dengan lebih baik dari masa ini tanpa ketakutan lagi,"

Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no SaikaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang