cr.mediatotheowner
tomikousama, 2024Dua bulan — waktu dua bulan tanpa sadar telah berlalu sejak peristiwa di rumah keluarga Rengoku, yang mana bertempat pada kawasan Perumahan elit Ubuyashiki. Berita-berita tentang peristiwa malang tersebut belakangan ini juga sudah semakin tenggelam bergantian dengan berita lain yang setelah semakin banyak dibicarakan oleh siaran berita maupun surat kabar, lantas dirasa kian membutuhkan lebih banyak perhatian oleh masyarakat.
Berita tentang orang hilang dan penemuan potongan tubuh.
Demikianlah isi berita-berita baru belakangan ini yang sukses membuat masyarakat beralih dari peristiwa pada Perumahan Ubuyashiki terakhir kali.
Pemberitaan peristiwa yang selalu dituliskan dengan judul ‘Penculikan malam’ oleh siaran berita di televisi maupun surat kabar dari berbagai agensi jurnalis. Headline tersebut sendiri berasal dari bagaimana masyarakat luas mempercayai peristiwanya terjadi.
Selama dua bulan belakangan ini ada banyak orang, terutama para pelajar Universitas dilaporkan menghilang begitu saja oleh orang tua mereka usai pamit akan keluar dengan teman-teman ataupun pergi belajar di Perpustakaan yang terletak pada kawasan Alun-alun Pusat kota, ya berbagai kegiatan pada malam hari yang tentu saja wajar bagi para pelajar universitas terutama yang sudah berada pada akhir tahun mereka, namun malangnya pelajar-pelajar itu lantas tidak pernah kembali lagi setelah meninggalkan rumah pada malam hari.
Hanya berjarak beberapa malam saja setelah pelaporan orang hilang dibuat di kantor polisi, laporan perihal temuan potongan tubuh manusia akan segera menyusul diterima pihak kepolisian.
Masyarakat kian waktu semakin dibalut kengerian oleh kasus-kasus yang datang dari pemberitaan.
Pihak pemerintah beserta kepolisian semakin gencar saja ditekan agar bisa segera menemukan titik terang dari berbagai peristiwa mengerikan itu dan mengabarkan kepada mereka perihal apa gerangan sebenarnya yang ada pada balik tirai berita orang hilang serta penemuan-penemuan potongan tubuh manusia ini.
Jika itu tindakan pembunuh berantai, maka masyarakat meminta pemerintah maupun polisi untuk segera menangkap si pelaku agar wilayah mereka kembali aman, dan tidak ada lagi rasa takut yang entah mengapa tak terasa asing bagi beberapa orang.
Ya, demikian yang dirasakan oleh Shinazugawa Sanemi — anggota polisi dengan pangkat tinggi itu juga tentunya sudah mendengar segala pemberitaan dan bagaimana pihak kepolisian turut ditekan oleh masyarakat agar bertindak menangkap si pelaku sesegera mungkin, namun permasalahannya ialah sampai kini sama sekali tidak ada petunjuk apapun tentang si pelaku.
Hal tersebut berlaku sama dengan kejadian di rumah keluarga Rengoku yang bahkan turut menjadikan korban terluka istri dan anak perempuannya.
Tidak ada satupun petunjuk tentang siapa dan dimana si pelaku, sekalipun Sanemi beserta tim penyidik sudah mengantongi ciri-ciri pelaku seperti yang diceritakan oleh para korban kejadian malam itu, mereka bahkan sudah rampung menggambar sketsa wajah para pelaku, namun sampai kini sama sekali tidak ada yang tahu dimana mereka bersembunyi.
Kemudian kasus orang hilang dan penemuan potongan tubuh lantas menyusul muncul, tepat seminggu setelah Sanemi meluncur sendiri ke tempat temuan kejadian pertama dari kasus tersebut, terminal pusat kota.
Sanemi tidak pernah melupakan apa yang ia lihat pada hari itu, potongan tubuh manusia yang berceceran dan seperti dicabik-cabik, entah mengapa makin lama rasanya kian tidak asing, seakan-akan ia sudah pernah melihat kejadian serupa sampai tidak lagi ada rasa takut dalam benaknya, melainkan amarah yang membuncah terhadap si pelaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no Saikai
FanfictionHari dimana ketajaman itu kembali untuk beradu dengan leher para makhluk tanpa belas kasih. ©cover | @robosquat fanfiction by tomikousama