24. Lilitan benang merah yang tidak mencekik.

87 15 2
                                    

cr.mediatotheowner
tomikousama, 2024

Kocho Yoriichi — sang Tuan besar dari mansion kupu-kupu aka rumah utama keluarga besar Kocho tersebut nampak kembali mengulas senyuman hangat kala berhasil menangkap kehadiran Sanemi dan Giyuu — kedua menantunya yang semakin dekat saja langkahnya menuju kursi taman rumah sakit.

Pada kursi taman rumah sakit, Yoriichi tidak sendirian saja duduknya, Tomioka Michikatsu — Tuan besar pada keluarga Tomioka sekaligus Ayahanda daripada Giyuu menantunya masih ada di sana, menyetujui saran dari Yoriichi sendiri yang beberapa saat lalu menyarankan agar mereka berhenti duduk sejenak di sana membicarakan tentang kejadian malang yang mengharuskan keduanya menginjakkan kaki ke rumah sakit Pusat kota ini.

Bedanya Michikatsu di samping Yoriichi tak menunjukkan perubahan raut yang berarti, tetap datar saja.

“Kamu rupanya sudah kembali ke sini, Sanemi-kun,” ujar Yoriichi, tepat begitu Sanemi dan Giyuu sampai di hadapan mereka, masih dengan senyumannya yang hangat nan menenangkan hati.

Sanemi dan Giyuu sendiri langsung membungkuk singkat, menunjukkan kesopanan mereka berdua.

“Olah TKP baru saja selesai Ayah, karenanya aku langsung kembali kemari,” balas Sanemi.

Yoriichi mengangguk paham.

“Kenapa kau kemari?”

“Siapa yang mengawasi anak menantu dan ke-empat cucuku di dalam?”

Yoriichi baru ingin lanjut menanyakan apakah Sanemi sudah sempat istirahat dari penyelidikan kejadian malang ini, namun Michikatsu yang angkat bicara ke arah Giyuu barusan cukup mampu membuatnya untuk salah fokus, selain itu karena Sanemi juga langsung ikut beralih ke arah pasangan Ayah dan anak laki-laki dengan pembawaan sangat mirip tersebut.

“Anak-anakku sudah tidur,” jawab Giyuu seadanya.

Sanemi yang masih berdiri di samping Giyuu sedikit terkejut, ia tentunya tahu seberapa sialan lelaki Tomioka tersebut dengan sikap irit bicaranya, akan tetapi fakta bahwa itu benar-benar hanya tak berlaku kepada Shinobu masih mampu membuat Sanemi merasa pusing tujuh keliling.

Tomioka Giyuu bahkan irit bicara kepada Ayahnya sendiri.

“Lalu apa Dokter yang terus melarang kita melihat keadaan anak menantuku sudah datang kembali ke rumah sakit ini?” lanjut Michikatsu, masih dengan posisi duduk tegapnya dan kedua tangan yang dilipat depan dada.

Giyuu merotasi malas bola matanya.

“Dokter tidak melarang kita bertemu istriku, hanya saja dia memang belum siuman dan para perawat jaga butuh konsentrasi untuk mengawasi kondisi Shinobu, keberadaan Ayah di dalam ruang rawat hanya akan membuat mereka jadi tertekan,” balas Giyuu.

Michikatsu tertohok pada posisinya, membuat Yoriichi yang masih diam memperhatikan mereka tanpa sadar tersenyum lagi.

Sang Tuan besar dari rumah keluarga Tomioka itu lantas mendengus kesal, ia hanya ingin memastikan bahwa sosok Shinobu mereka yang begitu berharga mendapatkan penanganan terbaik dari pihak Rumah sakit, tapi Giyuu putranya masih terus saja bersikap kejam.

Yoriichi tertawa kecil.

Ara ara Tomioka-sama, Shinobu-chan kita pasti baik-baik saja, bagaimanapun Giyuu-kun yang sekarang ini tidak lagi gelisah merupakan tanda bahwa istri dan anak-anaknya sudah mendapatkan penanganan terbaik, bukan?” Tuan dari rumah utama keluarga Kocho tersebut lantas ikut berujar sambil tersenyum hangat ke arah sepasang Ayah dan anak Tomioka di dekatnya.

Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no SaikaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang