34. Kemalangan yang berulang.

66 11 0
                                    

tomikousama, 2024

Media massa belakangan masih terus melakukan pembaruan kabar tentang korban jiwa dan jumlah kerugian yang harus ditanggung warga sipil maupun pihak pemerintah di kawasan Pusat kota, tepat setelah kejadian teror oleh para makhluk aneh yang menargetkan manusia sebagai mangsa mereka pada larut malam beberapa waktu lalu.

Penemuan korban jiwa terus bertambah seiring berjalan waktu, pihak kepolisian yang dipercaya untuk menangani kasus teror mengerikan ini bahkan turut jadi korban pembantaian pada larut malam itu, tubuh-tubuh malang mereka dapat terlihat berserakan dimangsa tanpa belas kasih begitu hadir sang pagi menggantikan waktu.

Warga sipil langsung memutuskan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah terutama pada malam hari, itupun ketakutan masih terus hadir dalam hati mereka, sebab belakangan informasi dari media massa memberi penekanan bahwa para makhluk yang haus akan darah dan daging manusia itu tak hanya berkeliaran di luar rumah saja membuat kekacauan, tapi mampu menyusup ke dalam rumah agar dapat menemukan apa yang sedang mereka kejar yakni manusia.

Media mengabarkan bahwa sebagian besar laporan tentang temuan korban jiwa adalah rumah masing-masing dari para korban tersebut, belakangan yang paling ramai mereka kabarkan adalah temuan puluhan mayat pekerja beserta seluruh anggota keluarga Kocho pada hunian mewah milik keluarga Kocho sendiri yang dikenal luas bernama Mansion kupu-kupu.

Laporan tentang korban jiwa di rumah utama keluarga Kocho adalah satu dari beberapa temuan dengan jumlah yang banyak dan tak bertempat di kawasan luar tempat tinggal para korban, warga sipil di sekitar sana tentu saja sangatlah menyayangkan mereka tak mendengar apapun pada larut malam itu sehingga dapat memberikan setidaknya satu saja bantuan kepada pekerja maupun para anggota keluarga Kocho, bagaimanapun para penghuni di kediaman mewah itu sangat baik hati dan dermawan, mereka sangat suka berbagi kepada sesama, lalu usaha apotik yang menjadi fokus utama dari mata pencaharian keluarga Kocho selama ini sangatlah membantu para warga karena sering buka sampai larut malam sekali.

Kocho Yoriichi — kepala keluarga sekaligus Tuan besar dari mansion keluarga Kocho menyampaikan rasa menyesal kepada pihak keluarga dari para pekerja yang mengabdi kepada ia dan juga mendiang anggota keluarga Kocho yang lain selama ini, lelaki itu beserta kedua anak perempuannya yang berhasil selamat dari kejadian teror karena tidak berada di mansion pada larut malam mengerikan tersebut bersujud di depan tiap-tiap anggota keluarga dari mendiang para pekerja, menyampaikan rasa bersalah dan duka mereka yang sangat mendalam, dimana hal tersebut tentulah saja mendapatkan penolakan dari pihak anggota keluarga mendiang pekerja yang ditinggalkan.

Semuanya dengan kompak mengatakan bahwa Kocho Yoriichi beserta dua anak perempuan dari keluarga Kocho tidak seharusnya meminta maaf kepada satu orangpun di rumah duka. Memanglah mereka semua merasa kehilangan, tapi demikian pula dengan Kocho Yoriichi dan juga kedua anaknya, seharusnya lebih mementingkan perasaan duka milik sendiri dulu dibandingkan pergi bersujud meminta maaf kepada semua orang.

Ya.. mudah saja dipahami, sebab memang begitulah keluarga Kocho selama ini. Mereka sangat baik dan berbudi luhur, benar-benar gambaran orang suci nan cantik, terutama sang kepala keluarga sekaligus Tuan besar— Kocho Yoriichi.

Upacara pemakaman untuk anggota keluarga Kocho sendiri dilaksanakan pada kediaman mereka, dihadiri oleh kerabat lain dan juga kenalan mereka saja, media tidak lagi diberi izin untuk meliput setelahnya. Kocho Yoriichi tak menggunakan jasa rumah duka mewah seperti yang sudah ia siapkan untuk anggota keluarga dari mendiang para pekerjanya dalam rangka menghormati mereka semua dengan hati yang tulus.

Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no SaikaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang