33. Pembicaraan yang akan disembunyikan.

65 11 1
                                    

tomikousama, 2024

“Mama?”

Tanjiro — anak laki-laki berumur delapan tahun tersebut kembali buka suara ke arah Shinobu— sang Mama yang sejak tadi duduk pada pinggiran tempat tidur sambil memangku tubuh gembul Nezuko adik perempuannya, wanita dewasa dengan tubuh dibalut dress santai berwarna ungu itu belum mengatakan apapun kepada Tanjiro yang tidak henti-henti memandang khawatir ke arahnya.

Tanjiro lantas mengalihkan pandangan kepada Yuichiro dan Muichiro yang ikut bersamanya mengerumuni sang Mama dan juga Nezuko pada pinggiran tempat tidur, setelah kunjungan beberapa tamu sejam yang lalu di rumah keluarga kecil mereka ini, tiba-tiba saja Mama mereka banyak melamun seakan-akan sedang ditimpa beban pikiran yang sangat berat.

Satu tangan Yuichiro bergerak mengelus kecil dua tangan Mama mereka yang melingkar pada tubuh Nezuko.

Mama— tolong katakan sesuatu, tamu yang datang tadi, siapa mereka?” tanya Tanjiro begitu mendapati lamunan dari Mama mereka nampak telah berhasil dibuat buyar oleh tindakan Yuichiro barusan.

Shinobu, wanita dengan surai disanggul menggunakan jepitan kupu-kupu itu lantas tersenyum manis sebagaimana biasa.

Ara, Mama melamun, maafkan Mama, anak-anak,” ujar Shinobu dengan suara lembutnya.

Tanjiro, Yuichiro, dan Muichiro lantas balas tersenyum manis, mereka dengan kompak menggeleng, bermaksud ingin memberitahu sang Mama bahwa yang barusan dimana wanita itu tak kunjung balas menaruh perhatian pada mereka karena larut dalam lamunan sungguh tak apa.

“Mama siapa tamu yang datang ke sini tadi dan menyampaikan apa mereka?” tanya Yuichiro kembali menekankan rasa penasaran mereka bertiga.

Tanjiro terkekeh, Yuichiro memang sedikit tidak sabaran kalau sedang penasaran.

“Itu Ubuyashiki Amane-sama dan seorang tetua dari keluarga Kamado,” jawab Shinobu dengan senyumannya yang sedikit berubah.

Muichiro yang mendapati itu lantas semakin mendekat pada sang Mama, menaruh kepalanya di paha Shinobu yang mana juga sedang diduduki oleh Nezuko si Adik bungsu, entahlah tapi Muichiro seakan menyadari sesuatu yang sedang coba disembunyikan oleh Mama mereka ini.

“Keluarga Kamado?”

Ah! Yang memberikan anting hanafuda ini kepadaku Mama?” Tanjiro langsung berubah antusias.

Shinobu mengangguk, “Ya, benar,” balasnya.

“Lalu apa yang dia katakan Mama? Apa dia mencariku? Apa nantinya dia akan berkunjung kemari lagi Mama? Boleh tidak aku menemuinya jika dia datang lagi?” tanya Tanjiro beruntun dengan raut sangat cerah.

Shinobu tersenyum lagi meskipun sorotnya entah mengapa begitu sedih memandangi Tanjiro.

Ara ara, kamu sangat ingin bertemu dengan mereka ya, mungkin nanti bisa jikalau ada kesempatan berkunjung ke sini lagi.. tadi karena datangnya dengan Amane-sama, Mama jadinya melarang kalian untuk keluar, Mama khawatir Amane-sama malah berakhir dipaksa bermain oleh kalian,” jelas Shinobu.

Ah memang benar, apalagi kalau Yuichiro dan Muichiro yang sampai bertemu dengan Nyonya Ubuyashiki Amane. Sepasang kembar sangatlah menyukai bermain dengan wanita bersurai perak itu, mereka merasa sangat dekat dengannya dan nyaman sekali seakan-akan ia adalah Shinobu dalam tubuh yang lain saja.

Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no SaikaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang