38. Jalan kembali penuh genangan darah.

73 8 1
                                    


tomikousama, 2024

“Mama! Tadaima!”

Tanjiro — setelah menekan password pintu masuk utama dengan sangatlah lancar, anak laki-laki berumur sebelas tahun itu kemudian berseru semangat sambil melangkah masuk dengan dua tangan yang digenggam oleh sepasang adik kembar — Yuichiro dan Muichiro, mereka bertiga seperti biasa langsung kompak membuka sepatu dan menata ke rak yang sudah disediakan Tomioka Giyuu sang Papa sejak lama sekali.

Tanjiro seperti biasa turut membantu Muichiro yang sering kesulitan untuk membuka tali sepatunya sendiri, lalu setelah selesai mereka bertiga kembali saling berpegangan tangan untuk pergi menemukan keberadaan Shinobu — sang Mama yang sudah seharian ini terasa begitu dirindukan.

Muichiro kembali bersenandung pelan, memandangi tiap langkah kaki kecilnya yang masih dibalut kaos kaki putih.

Anak laki-laki berumur delapan tahun tersebut lantas mendonggak usai sang Kakak sulung — Tanjiro tiba-tiba saja berhenti melangkah dan mengeratkan genggam pada tangannya beserta Kakak kembarnya Yuichiro.

Nii-chan?” lirih Muichiro sambil menatap khawatir ke arah Tanjiro, entah mengapa tubuh Kakak sulung mereka tersebut terasa bergetar hebat seakan-akan sedang sangat ketakutan.

Detik berikutnya derap langkah lain kembali terdengar menyusul mereka yang masih berdiri pada engawa. Itu pastilah Papa mereka yang tentulah masuk ke dalam rumah sambil masih menggendong Nezuko yang saat dalam mobil tadi sempat rewel karena ingin segera bertemu Mama mereka, Paman Shinazugawa Sanemi juga melangkah bersama Papa mereka sambil membawa beberapa tas oleh-oleh dari acara tadi untuk diberikan kepada Shinobu Mama mereka beserta Bibi Kanae — istri dari Paman Shinazugawa Sanemi sekaligus Kakak sulung Mama mereka.

Aoi sepupu mereka menyusul setelah itu, masuk sambil berpegangan tangan dengan Kocho Yoriichi — Kakek mereka semua dari keluarga Kocho, bersamaan dengan keduanya juga masih ada sosok Tomioka Michikatsu yang mengobrol dengan Genya, Adik kandung dari Paman Shinazugawa Sanemi yang barusan keluar dari rumah ketika mereka sedang memarkirkan mobil tadi, pasti membicarakan soal baseball karena Kakek Michikatsu sangat suka menonton laga olahraga tersebut.

Muichiro kembali mendonggak menatap Tanjiro yang masih diam mematung sambil menatap ke arah depan.

Nii-chan?” panggil Muichiro lagi.

Anak laki-laki dengan pipi kemerahan nan gembul tersebut kemudian beralih bertukar pandang dengan Yuichiro yang juga nampak kebingungan akan tingkah Tanjiro sang Kakak sulung mereka.

Nii-chan ayo!” ajak Yuichiro sambil menggoyangkan tangan Tanjiro yang masih menggenggam dirinya seperti dilakukan kepada Muichiro.

“Ada apa? Kenapa berhenti?”

Yuichiro dan Muichiro terperanjat kecil, langkah Papa mereka beserta Nezuko si adik bungsu akhirnya mencapai tempat ketiganya berhenti sejak tadi.

“Tanjiro?”

Tidak segera mendapat jawaban, sosok Tomioka Giyuu lantas mulai merasakan keanehan, lelaki itu kemudian dengan lembut menurunkan tubuh Nezuko si anak perempuan yang nampaknya juga memahami situasi mereka sehingga tak mempermasalahkan sedikitpun.

Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no SaikaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang