cr.mediatotheowner
tomikousama, 2024
Bahkan dengan semua duka dan rasa kehilangan yang muncul pada setiap masa — sang waktu tak akan pernah berhenti berjalan, dan karena itu pula seorang pribadi yang tidak lagi asing juga banyak bersembunyi selama ini mulai mempertanyakan keputusannya sendiri ketika menetapkan suatu masa menjadi lebih baik dibandingkan masa terdahulu, telah salah menilai apa saja yang bisa dilakukan oleh sang waktu.
Masa ini sama sekali tidak lebih baik dengan yang lalu, duka dan perasaan kehilangan masih hadir membersamai tiap-tiap langkah para pribadi yang tak ingin meladeni mimpi atau topik bicara tentang masa lampau.
Di kawasan Pusat kota sendiri tiga tahun lalu sempat terjadi teror secara besar-besaran yang mengakibatkan kerugian dan jatuhnya ratusan korban jiwa hanya dalam satu malam, ya itu terjadi pada masa dimana seseorang sempat menganggap bahwa orang lain telah terlahir kembali pada waktu yang lebih baik.
Sudah tiga tahun lamanya — namun kenangan kejadian pada larut malam dimana pembantaian itu terjadi dan memaksa para warga sipil mengurung diri mereka sebisa mungkin dari cakup cakar para makhluk aneh yang haus akan darah manusia, masih membekas dengan sangat baik, terutama kepada mereka yang telah ditinggalkan oleh para korban jiwa kala itu.
Kenangan mengerikan itu masih ada di sana, dalam ingatan.
Namun bukan berarti sang waktu akan membeku sebagaimana kenangan larut malam itu menjadi dalam benak semua orang, tidak, sang waktu masih berjalan tanpa henti sampai-sampai tak disadari peristiwa teror pada larut malam itu telah tinggal kenangan tiga tahun yang lalu.
Hanya satu malam saja, tindakan teror itu kemudian tidak lagi terjadi.
Tidak cepat percaya kepada sang waktu yang seakan membawa pergi semua hal pada larut malam itu bersama dengan terbitnya sang Matahari tiap pagi, pihak pemerintah lantas meminta agar warga tetap berhati-hati menjalani aktivitas mereka pada malam hari.
Bagaimanapun laporan tentang orang hilang masih terus diterima oleh pihak kepolisian dalam tiga tahun belakangan ini, memang tidak separah dulu— tetapi sangat cukup dijadikan bahan berpikir bahwa para makhluk aneh tiga tahun lalu yang ditandai sebagai pelaku dari teror laporan orang hilang ini masih ada di sekitar mereka.
Orang-orang yang telah menyaksikan sendiri bagaimana kehebohan beserta kengerian pada larut malam itu harus tetap berhati-hati dalam setiap langkah mereka, Shinobu— wanita cantik itu misalnya, ia adalah satu dari sekian banyak orang yang tetap terjaga sepanjang waktu pada larut malam tersebut sekaligus seseorang yang juga ditinggalkan oleh para korban jiwa dari peristiwa teror tersebut.
Anggota keluarganya turut dibantai di rumah utama, kini anggota inti keluarga Kocho hanya tersisa dirinya, Kanae sang Kakak sulung, dan Kocho Yoriichi Ayah mereka yang kini ikut tinggal di rumah Kanae untuk memenuhi permohonan sang Kakak sulung.
Rumah utama keluarga mereka dibiarkan kosong dan hanya akan mereka datangi pada hari-hari besar saja selama tiga tahun belakangan ini, Ayah mereka juga membayar jasa untuk membersihkan rumah utama setiap dua kali seminggu untuk menjaga bangunan mewah tersebut dari kerapuhan.
Kemungkinan pula kondisi hati mereka kini telah menjadi lebih baik setelah tiga tahun lamanya, meskipun cukup banyak perubahan juga terjadi dalam lingkungan mereka seiring terus jalan sang waktu.
Para penghuni unit perumahan Ubuyashiki di sekitar mereka secara tiba-tiba pindah satu-persatu setelah malam penuh teror tiga tahun lalu, yang bersisah di blok KNY sendiri hanya keluarga kecil Shinobu, Kanae, Kyojuro dan Dokter Tamayo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no Saikai
FanficHari dimana ketajaman itu kembali untuk beradu dengan leher para makhluk tanpa belas kasih. ©cover | @robosquat fanfiction by tomikousama